KRISTEN IYA, TAPI MENGAPA HARUS JADI KATOLIK?

Patris Allegro

Teks ini adalah transkrip dari video Romo Patris Allegro dalam channel youtube beliau yang berjudul KRISTEN IYA, TAPI MENGAPA HARUS JADI KATOLIK? (diunggah 27 April 2024)


Topik hari ini adalah tentang apa ya? 10 Alasan mengapa harus menjadi Katolik dan bukan hanya menjadi Kristen saja. Kristen, tapi kenapa harus Katolik? Kristen ya sudah pasti. Kita percaya Yesus Kristus, tapi kenapa harus menjadi Katolik? Itu sebuah pertanyaan untuk orang Katolik. Kenapa tidak Kristen saja? Kenapa harus tunduk paus? Kenapa harus menyembah Maria? Kenapa harus menyembah patung? Itu ada alasannya. Why? Ada alasan untuk menjadi Katolik. Banyak alasan. Mungkin sama banyaknya dengan jumlah anggota Gereja termasuk tingkat kesempatan, pilihan, dan keyakinan yang berbeda-beda.

2. Paulus tentang Gereja Katolik

Perspektif Katolik Tentang Paulus

…jemaat dari Allah yang hidup,
tiang penopang dan dasar kebenaran…
1 Tim 3:15

Di bawah St. Paulus, kita harus segera beralih ke doktrinnya tentang Gereja. Dalam perjalanan ke Damaskus, ketika St. Paulus menyadari bahwa dia telah menganiaya Kristus dengan menganiaya Gereja Kristus, dia memahami bahwa Gereja adalah “Tubuh Kristus” (1 Kor 12:27). Sebagai orang Kristen, kita sudah biasa menyebut Gereja sebagai Tubuh Kristus, tetapi pertimbangkan sejenak betapa anehnya menyebut sekelompok orang sebagai “tubuh” dari seorang tokoh sejarah tertentu. Kita kadang-kadang berbicara tentang tubuh politik (body politic), tetapi kita tidak sering menganggap masyarakat sebagai tubuh yang dimiliki oleh seorang tokoh sejarah. Amerika adalah kumpulan manusia, tetapi bukan tubuh George Washington. Namun, St. Paulus menemukan bahwa Gereja adalah tubuh Yesus historis dari Nazaret. Kristus secara mistik memasukkan ke dalam tubuh-Nya sendiri semua yang menjadi milik-Nya. Akibatnya, Gereja menyandang atribut Kristus.1

2. Ecclesial Deism

Ecclesial Deism

Maksud saya dalam mempertimbangkan contoh Mohler adalah untuk tidak memilih Mohler atau kaum Baptis. Dilema khusus ini tidak unik bagi orang Baptis; ini datang dari sifat asali Protestan, karena Protestantisme, seperti Mormonisme, mengandaikan apa yang saya anggap sebagai ecclesial deisme. Deisme mengacu pada kepercayaan bahwa Tuhan menciptakan dunia, dan kemudian membiarkannya berjalan sendiri. Kadang-kadang dibandingkan seperti “pembuat jam” yang memutar jam dan kemudian “membiarkannya berjalan.” Deisme berbeda dari teisme di mana teisme menegaskan tidak hanya bahwa Allah menciptakan dunia, tetapi juga bahwa Allah terus menopang dan mengatur semua ciptaan. Ecclesial deisme adalah gagasan bahwa Kristus mendirikan Gereja-Nya, tetapi kemudian mengundurkan diri, tidak lagi melindungi Magisterium Gereja-Nya (yakni, Para Rasul dan / atau penerus mereka dalam tugas pengajaran Gereja) agar tidak jatuh ke dalam bidat atau kemurtadan. Ecclesial deisme bukanlah suatu kepercayaan bahwa anggota individu Magisterium dapat jatuh ke dalam bidat atau kemurtadan. [Tapi bahkan] Suatu kepercayaan bahwa Magisterium itu sendiri dapat kehilangan atau merusak beberapa hal penting dari perbendaharaan iman, atau menambahkan sesuatu pada perbendaharaan iman, sebagaimana menurut Protestan, diduga terjadi pada konsili ekumenis kelima, keenam, dan ketujuh.

24. Gereja Katolik

Gereja dan Paus

Akar Yunani dari istilah katolik berarti “menurut” (kata; κατά) “keseluruhan” (holos; ὅλος), atau lebih bahasa sehari-hari, “universal.” Pada awal 100-an, kita menemukan St. Ignatius dari Antiokhia di Syria menggunakan istilah katolik untuk mengacu pada Gereja. Ini adalah penggunaan istilah pertama yang bertahan dengan pengertian ini, tetapi karena Ignatius memperkenalkannya tanpa penjelasan apa pun, itu pasti telah digunakan lebih awal, pada paruh kedua abad pertama, sebelum tahun 100.

PENUTUP

The Case for Catholicism

Sarjana Baptis Timothy George bertanya, “Mengapa kaum Evangelis mengingat kritik Reformasi atas keberlebihan Marian tetapi tidak penilaian positif tentang peran Maria yang tak tergantikan dalam karya penyelamatan Allah?”.1 Dia mengaitkan sikap ini dengan kecenderungan kaum Evangelis untuk mendefinisikan diri mereka dalam istilah-istilah teologi yang mereka lawan. Jadi George berkata, misalnya, “Menjadi seorang evangelikal berarti tidak menjadi seorang Katolik Roma. Menyembah Yesus berarti tidak menghormati Maria, bahkan jika kehormatan seperti itu didasarkan pada alkitabiah dan suci secara liturgis. Di beberapa tempat dalam dunia evangelikal, hilangnya katolik ditandai dengan penghinaan terhadap kredo kekristenan”.2

19. ‘Katolik’ Nama Gereja Kristen Yang Asli

Mengapa Itu Ada Dalam Tradisi?

Nama formal atau resmi untuk Gereja yang didirikan oleh Yesus Kristus adalah Gereja Katolik. Penggunaannya di Gereja mula-mula di antara para Bapa dan Pujangga Gereja (seperti pada abad-abad berikutnya) adalah untuk membedakan satu Gereja yang sejati yang didirikan oleh Yesus Kristus dari semua kelompok lain, termasuk kelompok sesat atau menyimpang yang mengklaim nama “Katolik.”

4. Otoritas Tradisi Apostolik

Mengapa Itu Ada Dalam Tradisi?

Dengan semua bukti yang telah kita lihat sampai saat ini menunjukkan keaslian Tradisi Katolik — dengan melihat betapa tak terbantahkannya tradisi itu dalam Gereja mula-mula — kita tidak perlu banyak bicara untuk penjelasan tentang apa yang dipikirkan Gereja perdana tentang otoritas Tradisi Suci. Beberapa contoh pernyataan patristik beikut ini, yang diambil dari tujuh abad pertama Kekristenan, sudah cukup untuk membuktikan bahwa orang Kristen paling awal memandang (regarded; memperhatikan, mengharagai, menghormati, memperhitungkan…red) Tradisi Suci sebagai sesuatu yang otoritatif dan perlu. Tradisi, bagi orang Kristen awal sebagaimana juga sekarang bagi orang Kristen zaman modern, adalah cara Gereja untuk memastikan bahwa ajarannya sesuai dengan apa yang diajarkan Kristus dan para Rasul. Inilah sebabnya, ketika bidah seperti Arianisme muncul, yang menyangkal Trinitas dan keilahian Kristus, Gereja pada abad ketiga dan keempat dapat secara memadai menyangkal (adequately refute; menyanggah, membuktikan bahwa [itu] salah…red) klaim kitab suci kaum Arian. Sama seperti Saksi Yehova atau Mormon di zaman modern ini, kaum Arian hanya bisa mengutip Kitab Suci (di luar konteks dan tentu saja dengan interpretasi yang salah). Mereka tidak dapat merujuk (atau naik banding) pada sebuah Tradisi yang tak terputus dari interpretasi otentik dari bagian-bagian Kitab Suci itu. Namun, Gereja Katolik dapat melakukannya. Dan dengan rujukannya kepada otoritas Tradisi Apostolik, sebagai pernyataan persetujuan yang diperlukan untuk Kitab Suci, Gereja mampu menghadapi dan mengalahkan tantangan doktrinal yang diajukan oleh bidat seperti Arianisme, Nestorianisme, Monofisit, dan kelompok-kelompok lainnya yang menyimpang secara teologis.

32. Kehadiran Nyata

Kebiasaan Orang Katolik

Kita orang Kristen modern di beberapa kesempatan menggunakan kata bait suci. Itu tidak pernah menjadi istilah untuk tempat-tempat ibadah Kristen. Namun, di dunia kuno, bagi orang Yahudi, bait suci mengacu pada satu realitas dominan: itu adalah tempat suci (sanctuary) utama Yudaisme di Yerusalem, tempat ibadah yang dibangun oleh Raja Salomo, dihancurkan dan kemudian dibangun kembali, dan kemudian direnovasi secara mewah pada masa hidup St. Paulus oleh raja-raja Herodian. Bagi orang Yahudi, hanya ada satu Bait Suci. Satu-satunya tempat di mana mereka diizinkan untuk mempersembahkan korban; itu adalah tempat kehadiran Tuhan yang ditetapkan secara ilahi. Satu-satunya tempat di bumi yang benar-benar bisa disebut suci. Tempat di mana Roh Tuhan berdiam.

HARI 192

Mike Aquilina

Ikuti Aturan Ini: Universalitas, Kekunoan, Persetujuan

Bagaimana kita tahu kepercayaan apa yang benar-benar Katolik? St. Vincent dari Lerins memberi kita aturan sederhana untuk memberitahu kita ketika kita aman dalam batas-batas kebenaran Katolik.