Glosarium (adalah daftar beberapa istilah yang terdapat dalam buku ini ditambah dengan penjelasan dari Kamus Teologi).1
The Bible is a Catholic Book
Lampiran I
lampiranGaris Waktu Alkitab
Para sarjana memperdebatkan kronologi yang tepat dari peristiwa-peristiwa alkitabiah. Tanggal di bawah ini berdasarkan perhitungan saya sendiri. Untuk informasi lebih lanjut, saya merekomendasikan buku Jack Finegan, Handbook of Biblical Chronology, rev. ed.1 dan buku Andrew E. Steinmann, From Abraham to Paul.2
17. Alkitab adalah Buku Katolik
Setelah Perjanjian BaruBanyak kelompok berusaha mengklaim Alkitab untuk diri mereka sendiri, tetapi seperti yang telah kita lihat, Alkitab adalah buku Katolik!
16. Bagaimana Kita Tahu Kitab-kitab yang Merupakan Kitab Suci?
Setelah Perjanjian BaruDaftar isi dalam Alkitab tidak diilhami secara ilahi. Para penulis Perjanjian Baru tidak menulis daftar kitab suci dan menyerahkannya kepada kita. Jika mereka menulis daftar itu, maka itu akan menjadi kitab yang alkitabiah, dan tidak akan pernah ada pertanyaan tentang kanon.
Jadi bagaimana — dengan prinsip sola scriptura — seorang Protestan dapat menentukan apa yang termasuk dalam Alkitab?
15. Kanon Kitab Suci
Setelah Perjanjian BaruSola scriptura bukanlah satu-satunya posisi kontroversial Luther tentang Alkitab. Yang lain menyangkut buku-buku miliknya.
Di antara ajaran-ajaran Katolik yang ditentang Luther adalah gagasan tentang api penyucian. Meskipun hal ini dapat didukung baik dari Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru, bagian yang sangat jelas ditemukan dalam 2 Makabe di mana Yudas Makabe dan orang-orangnya menemukan mayat sesama tentara Yahudi yang gugur dalam pertempuran. Mereka menemukan bahwa setiap yang gugur mengenakan jimat berhala dan menyimpulkan inilah mengapa mereka dibiarkan binasa. Namun, karena mereka juga mati berperang untuk Tuhan, mereka menyimpulkan bahwa dosa itu dapat ditebus.
14. Terjemahan-terjemahan Baru Katolik
Setelah Perjanjian BaruSayangnya, kaum anti-Katolik belakangan salah mengartikan sikap Gereja terhadap Alkitab edisi anti-Katolik seolah-olah Gereja memusuhi Alkitab itu sendiri.
Kadang-kadang, klaim luar biasa dibuat — dan bahkan sampai hari ini kadang-kadang masih dibuat — bahwa Gereja Katolik “membenci” Alkitab dan melakukan semua yang bisa dilakukan untuk menekannya dengan mempertahankannya dalam bahasa Latin dan melarang orang membacanya dalam bahasa mereka sendiri.
13. Terjemahan-terjemahan Baru Protestan
Setelah Perjanjian BaruJika setiap orang harus menentukan doktrin hanya dengan Kitab Suci saja, itu berarti dia tidak hanya membutuhkan sebuah salinan pribadi dari Alkitab, tetapi dia membutuhkannya dalam bahasa yang dapat dia baca. Maka, para Reformator mulai memproduksi terjemahan Alkitab dalam bahasa lokal, bahasa sehari-hari, atau yang disebut bahasa vulgar (umum, biasa, lazim).
12. Percetakan dan Reformasi Protestan
Setelah Perjanjian BaruSetiap teknologi yang menimbulkan gangguan juga memiliki kualitas-kualitas yang baik, itulah sebabnya orang terburu-buru mengadopsinya. Tetapi seperti yang juga ditunjukkan oleh abad ke-20 kepada kita, teknologi baru juga memiliki kelemahan.
Ketika kegirangan atas buku-buku baru yang murah tumbuh, sebuah ide mulai berkembang yang tidak akan terpikirkan sebelum titik sejarah ini.
11. Alkitab di Era Percetakan
Setelah Perjanjian BaruDunia selamanya diubah oleh kerja keras penemu Katolik Johannes Gutenberg (ca. 1400–1468). Lahir di kota Mainz, Jerman, ia mengembangkan mesin cetak modern. Sebelumnya, pencetakan balok kayu dikenal di Eropa, tetapi lamban (clumsy; ceroboh, kaku) dan setiap balok kayu harus diukir dengan tangan.
10. Bab dan Ayat
Setelah Perjanjian BaruSebuah perkembangan penting dalam keilmuan Alkitab adalah pengenalan pembagian-pembagian pasal. Pembaca modern sangat akrab dengan pasal dan ayat sehingga mereka sering tidak menyadari bahwa ini sejak awal tidak ada.