62. Permasalahan Kitab Mormon

Kelompok-kelompok Non-Katolik
  • Apakah bukti sejarah mendukung Kitab Mormon?
  • Apakah Kitab Mormon bergantung pada karya-karya lain?
  • Bagaimana Kitab Mormon justru anti-Mormon?
  • Apa saja kesalahan-kesalahan Kitab Mormon yang dapat ditunjukkan kepada para misionaris Mormon?

42. Kehadiran Nyata

Sakramen dan Peribadatan

Doktrin Kehadiran Nyata menegaskan bahwa dalam Ekaristi Kudus, Yesus hadir—tubuh dan darah, jiwa dan keilahian—dalam rupa roti dan anggur. Ajaran ini didasarkan pada berbagai bagian Kitab Suci (lih. 1 Kor 10:16-17; 11:23-29; dan, khususnya, Yoh 6:32-71).

30. Otoritas Paus

Gereja dan Paus

Para Bapa Gereja mengakui bahwa para penerus Petrus berbagi otoritas atau keunggulannya yang istimewa. Dalam berbagai cara, para Bapa membuktikan fakta bahwa gereja Roma adalah pusat, gereja yang otoritatif. Mereka mengandalkan Roma dalam meminta nasihat, untuk mediasi dalam perselisihan, dan untuk bimbingan sehubungan dengan masalah-masalah doktrinal. Mereka mencatat, seperti yang dilakukan St. Ignatius dari Antiokhia, bahwa Roma memegang “kepemimpinan” (presidency) di antara gereja-gereja lain, dan bahwa, seperti yang dijelaskan St. Irenaeus dari Lyons, “karena asalnya yang unggul, semua gereja harus setuju” dengan Roma. Para bapa Gereja juga dengan gamblang pada fakta bahwa persekutuan dengan Roma dan uskup Romalah yang menyebabkan seseorang berada dalam persekutuan dengan Gereja Katolik. Ini menunjukkan pengakuan bahwa, seperti yang dikatakan St. Siprianus dari Kartago, Roma adalah “gereja utama, di mana kesatuan keimamatan memiliki sumbernya.”

24. Gereja Katolik

Gereja dan Paus

Akar Yunani dari istilah katolik berarti “menurut” (kata; κατά) “keseluruhan” (holos; ὅλος), atau lebih bahasa sehari-hari, “universal.” Pada awal 100-an, kita menemukan St. Ignatius dari Antiokhia di Syria menggunakan istilah katolik untuk mengacu pada Gereja. Ini adalah penggunaan istilah pertama yang bertahan dengan pengertian ini, tetapi karena Ignatius memperkenalkannya tanpa penjelasan apa pun, itu pasti telah digunakan lebih awal, pada paruh kedua abad pertama, sebelum tahun 100.

2. Tentang Para Bapa

Pengantar

Tradisi!

Tradisi penting bagi setiap orang dan setiap kelompok orang. Itu adalah bagian dari identitas kita. Tradisi mewakili pendidikan kita, budaya kita, segala sesuatu yang telah diturunkan kepada kita oleh generasi sebelumnya. Tradisi adalah — secara harfiah — apa yang diwariskan (what is handed on). Istilah ini berasal dari kata Latin tradere, “mewariskan” (to hand on, meneruskan, menurunkan, mewasiatkan). Tidak semua tradisi itu penting. Beberapa bersifat sembrono (frivolous; remeh, dangkal, tidak penting, tidak keruan) atau bahkan berbahaya (lih. Mrk 7:8 dan Kol 2:8 tentang tradisi “manusia” belaka). Tetapi beberapa memang sangat penting.

HARI 350

Mike Aquilina

Perlakukan para lawan dengan lembut

Menjawab seorang pagan bernama Celsus, yang menulis sebuah omelan terhadap orang-orang Kristen, Origenes mengakui bahwa ada perpecahan di antara kita. Tetapi orang-orang Kristen yang layak menyandang nama itu memperlakukan lawan-lawan mereka dengan lembut, mengingat bagaimana Kristus berkata, “Berbahagialah orang yang membawa damai”.


16. Transubstansi dan Kehadiran Nyata

Mengapa Itu Ada Dalam Tradisi?

Gereja Katolik mengajarkan bahwa pada saat Konsekrasi dalam Misa, substansi roti dan anggur, oleh kuasa Kristus yang bekerja di dalam dan melalui imam, diubah menjadi Tubuh dan Darah serta jiwa dan keilahian Kristus. Ini disebut “Kehadiran Nyata” (real presence), dan meskipun accidents (yaitu, karakteristik fisik luar yang dapat dirasakan oleh indra) tetap utuh, substansi (yaitu, realitas batin dari sesuatu yang tidak dapat dirasakan oleh indera) telah diubah menjadi Tubuh dan Darah Tuhan. Realitas dari roti dan anggur Ekaristi telah lenyap.