56. Upah dan Jasa

Hal-hal Terakhir

St. Paulus memberi tahu kita bahwa Tuhan “akan membalas setiap orang menurut perbuatannya, yaitu hidup kekal kepada mereka yang dengan tekun berbuat baik, mencari kemuliaan, kehormatan dan ketidakbinasaan, . . . tetapi kemuliaan, kehormatan dan damai sejahtera akan diperoleh semua orang yang berbuat baik, pertama-tama orang Yahudi, dan juga orang Yunani. Sebab Allah tidak memandang bulu” (Rm 2:6-11; lihat juga Gal 6:6-10).

55. Keselamatan Di Luar Gereja

Hal-hal Terakhir

Katekismus Gereja Katolik menyebut Gereja Kristus sebagai “sakramen keselamatan universal” (KGK 774-776).[1] Dinyatakan: “Di dunia ini Gereja adalah Sakramen keselamatan, tanda dan sarana persekutuan dengan Allah dan di antara manusia.” (KGK 780).

Banyak yang salah memahami sifat ajaran ini. Di satu titik ekstrim, beberapa orang berpikir bahwa tidak ada bedanya gereja apa atau bahkan agama apa yang dianut seseorang, dan bahwa keselamatan dapat diperoleh secara setara melalui salah satu darinya. Pada ekstrem yang lain, beberapa mengklaim bahwa siapa pun yang bukan anggota penuh Gereja Katolik akan dikutuk.

23. Tradisi Apostolik

Sumber Iman

Dalam bab 2, kita melihat peran Tradisi dalam iman Kristiani. Bertentangan dengan pandangan dalam komunitas Protestan, kita tidak dimaksudkan untuk melihat ke “Kitab Suci saja.” Sementara kita harus berhati-hati terhadap tradisi manusia belaka, Alkitab berisi banyak referensi tentang rasa hormat yang harus kita berikan kepada Tradisi apostolik.

22. Kanon Kitab Suci

Sumber Iman

Kanon Kitab Suci telah menjadi pokok kontroversi. Meskipun Yesus dan para rasul dengan jelas mengakui kitab-kitab Perjanjian Lama sebagai Kitab Suci, dan meskipun beberapa rasul dan rekan-rekan mereka menulis kitab-kitab Perjanjian Baru, generasi pertama orang Kristen tidak memberikan kepada kita daftar kitab-kitab mana saja yang dianggap sebagai Kitab Suci dan mana yang tidak.

21. Penciptaan dalam Kejadian

Penciptaan

Bab pertama kitab Kejadian menggambarkan penciptaan dunia selama enam hari, yang masing-masing terdiri dari malam yang diikuti oleh pagi (sesuai dengan perhitungan Ibrani di mana hari dimulai saat matahari terbenam). Jika diartikan secara harfiah, ini berarti bahwa dunia diciptakan dalam waktu kurang dari seminggu dari apa yang tampaknya menjadi dua puluh empat jam sehari.

20. Penciptaan dari Ketiadaan

Penciptaan

Iman Kristen mengimani bahwa Tuhan menciptakan dunia ex nihilo (Lat. “dari ketiadaan”). Ilmu pengetahuan modern mensinyalir Ledakan Besar (Big Bang) sebagai asal mula dunia yang kita temukan di sekitar kita, dan saat itu mungkin atau juga mungkin bukan titik di mana Allah menciptakan segala sesuatu dari ketiadaan. Terang apa pun yang dapat diberikan oleh temuan sains tentang asal usul kosmos, tetap merupakan kebenaran iman bahwa, pada titik tertentu, betapapun jauhnya di masa lalu, Tuhan menciptakan dunia ex nihilo.

18. Keputraan Abadi Kristus

Tuhan

Perjanjian Baru berulang kali menyatakan bahwa Yesus Kristus adalah Putra Allah Bapa. Ini berarti, antara lain, bahwa Pribadi Kedua dari Trinitas selamanya (eternally) berasal dari Pribadi Pertama — di luar waktu.

17. Keilahian Kristus

Tuhan

Kesalahan lain mengenai Trinitas muncul pada tahun 300-an, ketika seorang imam bernama Arius menyatakan bahwa Yesus sebenarnya bukan Tuhan tetapi adalah makhluk ciptaan — yang pertama dari semua makhluk ciptaan. Kontroversi selanjutnya mengarah pada konsili ekumenis pertama — Nicaea I pada tahun 325 — yang secara definitif mengajarkan bahwa Kristus adalah Allah dan yang menulis dua bagian pertama Pengakuan Iman Nicea.

16. Tiga Pribadi dari Trinitas

Tuhan

Ketika Gereja merenungkan cara terbaik untuk mengungkapkan doktrin Trinitas, ada beberapa kesalahan yang harus dihindari. Salah satunya dikemukakan pada tahun 200-an oleh seorang imam bernama Sabellius. Dia mengakui bahwa hanya ada satu Tuhan, tetapi dia gagal untuk mengenali bahwa Bapa, Putra, dan Roh Kudus adalah Pribadi-Pribadi yang berbeda. Sebaliknya, ia berpendapat bahwa Tuhan adalah satu Pribadi yang memiliki “tugas/fungsi/jabatan” (offices) atau “cara/wujud” (modes) yang berbeda.

15. Trinitas

Tuhan

Fakta bahwa hanya ada satu Allah ditekankan dalam Kitab Suci Perjanjian Lama (lih. bab 22), tetapi ketika Yesus datang, Dia mengungkapkan kepada kita lebih banyak tentang kehidupan Allah, khususnya bahwa Allah yang esa ada (exist) sebagai tiga Pribadi ilahi — Bapa, Putra, dan Roh Kudus.1