Ellen Gould White (Nabiah Advent Hari Ketujuh) – Jimmy Akin’s Mysterious World

Mysterious World

Teks ini adalah terjemahan dari channel youtube Jimmy Akin berjudul : Ellen Gould White (Seventh-Day Adventist Prophet) – Jimmy Akin’s Mysterious World (21 Oktober 2022)

Jimmy Akin’s Mysterious World dipersembahkan oleh the Star Quest production Network dan ini berkat dukungan banyak pelanggan kami yang murah hati. Jika Anda ingin mendukung podcast kami, silakan kunjungi sqpn.com/give.


Ellen G. White adalah salah satu pendiri dan nabiah Gereja Advent Hari Ketujuh. Jimmy Akin dan Dom Bettinelli mengulas kehidupan wanita ini dan apa yang diungkapkan oleh penglihatan-penglihatannya dan kemudian membahas apakah dia adalah seorang nabiah sejati. [Tentang Seventh-Day Adventist juga dapat anda baca DI SINI … mykowalska]

Anda sedang mendengarkan Jimmy Akin’s Mysterious World episode #229 di mana kita melihat misteri-misteri dari sudut pandang kembar (twin perspectives) iman dan akal budi. Dalam episode ini kita berbicara tentang Ellen G. White, nabiah Advent Hari Ketujuh (Sevent-Day Adventist – SDA). Saya Dom Bettinelli dan bergabung dengan saya hari ini adalah Jimmy Akin.

KRISTEN IYA, TAPI MENGAPA HARUS JADI KATOLIK?

Patris Allegro

Teks ini adalah transkrip dari video Romo Patris Allegro dalam channel youtube beliau yang berjudul KRISTEN IYA, TAPI MENGAPA HARUS JADI KATOLIK? (diunggah 27 April 2024)


Topik hari ini adalah tentang apa ya? 10 Alasan mengapa harus menjadi Katolik dan bukan hanya menjadi Kristen saja. Kristen, tapi kenapa harus Katolik? Kristen ya sudah pasti. Kita percaya Yesus Kristus, tapi kenapa harus menjadi Katolik? Itu sebuah pertanyaan untuk orang Katolik. Kenapa tidak Kristen saja? Kenapa harus tunduk paus? Kenapa harus menyembah Maria? Kenapa harus menyembah patung? Itu ada alasannya. Why? Ada alasan untuk menjadi Katolik. Banyak alasan. Mungkin sama banyaknya dengan jumlah anggota Gereja termasuk tingkat kesempatan, pilihan, dan keyakinan yang berbeda-beda.

18. Luther, Leo, dan Dampaknya

Renaisans dan Reformasi

“Sekarang Tuhan telah memberi kita kepausan, marilah kita menikmatinya.” Penerus Julius II, Leo X, tidak pernah mengucapkan kata-kata tersebut. Kata-kata itu meleset dari sasaran pria itu, tapi kebenarannya cukup untuk membuat kata-kata itu menempel padanya bagaikan lem. Leo cerdas, saleh, memperhatikan tugasnya sebagai paus (seperti yang dia lihat) dan, berbeda dengan para pendahulunya, bebas dari hubungan asmara. Tapi dia memiliki kelesuan aristokrat yang ditangkap Raphael dalam potretnya yang terkenal. Dia mengumpulkan sekelompok penyair dan musisi di sekelilingnya, yang bersamanya merasa lebih nyaman dibandingkan dengan siapa pun. Saat menjadi paus, ia mempekerjakan 683 pelayan, termasuk seorang penjaga gajah kepausan.

9. Menyelamatkan Kepausan dari Dirinya Sendiri

Membawa Keteraturan dari Kekacauan

Hampir di tahun yang sama Rollo menjadi adipati (duke) Normandia dan para pengikutnya menjadi Kristen, William yang Saleh (William I / William the Pious), adipati Aquitaine (duke of Aquitaine), mendirikan biara Cluny (Cluny Abbey) di Burgundia, Prancis tengah-timur dekat Mâcon. Biara dan jaringan biara dalam tradisinya yang akhirnya tersebar luas di Eropa Barat merupakan mesin yang sangat kuat dalam kebangkitan agama yang berdampak positif pada lapisan masyarakat yang lebih tinggi. Meskipun Cluny penting, itu hanya satu dari ledakan baru semangat monastik yang akan berlangsung selama dua abad. Fenomena ini sekarang dimungkinkan karena kondisi politik baru yang stabil yang mulai terjadi pada pertengahan abad ini setelah penahanan orang-orang Saracen, Hun, dan Norsemen.

3. Konstantinus : Rasul Ketigabelas

Dari Pinggiran ke Pusat Dunia Romawi

Konstantinus bukanlah seorang paus tetapi kaisar Romawi dari tahun 312 sampai 337. Namun, dengan pengecualian Santo Petrus sendiri, dia lebih penting bagi kepausan dan bagi kekristenan itu sendiri daripada paus mana pun. Beberapa orang memuji dekrit Konsili Vatikan II (1962–1965) tentang hubungan gereja-negara sebagai “akhir era Konstantinus”, yang berarti akhir dari 1700 tahun pola-pola tertentu hubungan gereja-negara yang memiliki asal muasalnya dengan kaisar. Penegasan itu mungkin dibesar-besarkan, tetapi setidaknya menunjukkan bahwa sesuatu yang penting terjadi pada gereja dengan Konstantinus.

1. Petrus: Uskup Roma?

Dari Pinggiran ke Pusat Dunia Romawi

Sekitar satu mil di luar tembok kuno kota Roma terdapat sebuah kapel kecil di Via Appia (Appian Way), jalan Romawi kuno. Nama kapelnya adalah Quo Vadis, ungkapan Latin yang berarti Kemana engkau pergi? Legenda yang tercantum pada kapel pertama kali dicatat dalam apokrif Kisah Petrus (Acts of Peter) pada akhir abad kedua. Menurut legenda, Petrus, karena takut akan nyawanya di tahun 64 selama penganiayaan Nero, melarikan diri dari Roma. Saat dia berlari di Via Appia (Jalan Appian) dia bertemu dengan seorang pria yang sedang berjalan menuju kota yang dia kenali sebagai Tuhan. “Mau kemana?” tanya Petrus. “Ke Roma, untuk disalibkan lagi.” Dengan itu Petrus menyadari bahwa tugasnya adalah kembali ke Roma dan tinggal bersama kawanannya selama masa sulit ini, yang mungkin berarti mati sebagai konsekuensinya. Legenda itu sebenarnya tidak memiliki dasar, tetapi menimbulkan pertanyaan penting: apakah Petrus benar-benar datang ke Roma dan mati syahid di sana? Saya ulangi: seluruh sejarah kepausan selanjutnya bergantung pada jawaban afirmatif atas pertanyaan tersebut (lihat gbr. 1.1).

Kata Pengantar

Sejarah Paus

Buku ini adalah tentang lembaga tertua yang masih hidup di dunia Barat, sebuah lembaga yang dimulai sekitar dua ribu tahun yang lalu, tetapi saat ini sama pentingnya dengan sejarahnya. Kepausan, yang berasal dari Santo Petrus, murid utama Yesus, diwujudkan hari ini dalam Paus Benediktus XVI (cat. Ketika buku ini ditulis…red). Di antara Petrus dan Benediktus ada sekitar 265 orang yang mengaku sebagai penerus Petrus dan yang klaimnya saat ini secara umum diakui sah. Beberapa adalah orang suci; beberapa orang berdosa. Paus Leo Agung dan Paus Gregorius Agung adalah orang-orang dengan perawakan heroik bermutu tinggi, tetapi Paus Yohanes XII, yang menjadi paus pada usia delapan belas tahun, menjalani kehidupan yang tidak bermoral sehingga dia menjadi skandal bahkan dalam masyarakat Romawi yang bejat pada abad kesepuluh. Selain itu, ada banyak individu lain yang mengaku sebagai paus, tetapi klaimnya ditolak oleh orang-orang sezaman atau keturunannya sebagai tidak sah, “anti-paus“. Mereka sangat berperan dalam beberapa bagian cerita kita.

Pendahuluan

Sejarah Paus

Buku ini berasal dari rangkaian tiga puluh enam ceramah audio yang saya rekam yang diterbitkan pada tahun 2006 oleh Now You Know Media. Niat saya dalam mengerjakan kembali ceramah-ceramah untuk buku ini adalah untuk memberikan sejarah kepausan yang akan memperjelas alur cerita dasar dengan cara yang dapat diakses oleh pembaca umum. Sejarah kepausan membentang selama dua ribu tahun, yang berarti ada banyak pemain di lapangan di mana banyak permainan rumit dimainkan. Sangat mudah tersesat dan bingung. Hubungan para paus dengan ”para kaisar”, misalnya, begitu tidak stabil dan berubah-ubah dalam jangka waktu yang begitu lama sehingga terkadang sulit bahkan bagi sejarawan profesional untuk melacak apa yang sedang terjadi pada titik tertentu.

66. Suku-suku Israel Yang Hilang

Kelompok-kelompok Non-Katolik
  • Apa yang dimaksud dengan ”suku-suku Israel yang hilang”, dan bagaimana nama itu berasal?
  • Apa yang diklaim oleh gerakan Israelisme Inggris (British Israelism), dan bagaimana hubungannya dengan suku-suku Israel yang hilang?
  • Siapa pendiri Israelisme Inggris?
  • Apa yang membuat Israelisme Inggris menjadi gagasan yang begitu menarik?

62. Permasalahan Kitab Mormon

Kelompok-kelompok Non-Katolik
  • Apakah bukti sejarah mendukung Kitab Mormon?
  • Apakah Kitab Mormon bergantung pada karya-karya lain?
  • Bagaimana Kitab Mormon justru anti-Mormon?
  • Apa saja kesalahan-kesalahan Kitab Mormon yang dapat ditunjukkan kepada para misionaris Mormon?