BIBLIOGRAFI dan TENTANG PENULIS

Rabi yang Disalibkan

Tentang Penulis

Taylor Marshall adalah seorang imam Episkopal di Fort Worth, Texas sebelum diterima bersama keluarganya ke dalam Gereja Katolik oleh Uskup Kevin Vann dari Fort Worth pada tahun 2006. Dia kemudian menjabat sebagai Asisten Direktur Pusat Informasi Katolik (Catholic Information Center) di Washington, D.C., terletak tiga blok di utara Gedung Putih, tempat dia mengajar secara teratur. Dia saat ini adalah Rektor Kolese di Kolese Saints John Fisher & Thomas More di mana dia juga sebagai Profesor Filsafat.

XIV. PENUTUP

Rabi yang Disalibkan

BERDOA UNTUK PERDAMAIAN YERUSALEM

Bersama-sama kita telah menggali bagaimana Yesus dari Nazaret menggenapi nubuat Mesianik dari Kitab Suci Ibrani. Selain itu, konsep Gereja Katolik memungkinkan kita untuk memahami bagaimana Kerajaan Mesianik itu “sudah dan belum.” Kerajaan Allah hadir melalui Gereja yang dipimpin oleh Kepala Istana Kerajaan Mesias (Paus), tetapi Kerajaan itu belum sepenuhnya “di bumi seperti di surga.” Kita menantikan kedatangan Yesus yang kedua kali.

XIII. AKHIRAT YAHUDI – AKHIRAT KATOLIK

Rabi yang Disalibkan

Semua hal fana kecuali orang Yahudi.
Semua kekuatan lain lewat, tapi dia tetap tinggal.
Apa rahasia keabadiannya?
– Mark Twain1

Yudaisme tradisional tidak percaya bahwa kematian adalah akhir dari keberadaan manusia. Orang Yahudi ortodoks terus berdoa untuk orang yang telah meninggal, pertanda bahwa ada semacam kehidupan setelah kematian. Seorang Yahudi Ortodoks bebas untuk percaya bahwa jiwa orang benar yang telah meninggal pergi ke tempat yang mirip dengan yang diyakini orang Kristen sebagai surga, atau bahwa mereka hanya “tidur” sampai kedatangan Mesias, ketika mereka akan dibangkitkan. Beberapa orang Yahudi Ortodoks percaya bahwa orang jahat disiksa dan yang lain percaya bahwa mereka lenyap begitu saja. Yudaisme tidak memiliki seorang Paus atau lembaga rabi yang diakui sehingga sulit untuk menentukan kepercayaan “resmi” Yudaisme sehubungan dengan kehidupan setelah kematian.

XII. TZADIKIM YAHUDI – PARA KUDUS KATOLIK

Rabi yang Disalibkan

Saya tahu, saya tahu. Kami adalah umat pilihan-Mu.
Tapi, sesekali, tidak bisakah Engkau memilih orang lain?
– Joseph Stein – Fiddler on the Roof 1

Menurut tradisi Yahudi kuno, alam semesta ditopang oleh kehadiran setidaknya tiga puluh enam tzaddikim (tzadikim, tzadik) atau “orang benar” (righteous ones) di setiap generasi.2 Namun, tidak ada yang tahu identitas tzadikim tersebut. Mereka adalah jiwa-jiwa rendah hati yang diam-diam berdoa dan melakukan perbuatan baik untuk kepentingan dunia. Dipercayai bahwa Tuhan tidak menghakimi dunia berkat jiwa-jiwa suci ini. Untuk alasan ini, Anda mungkin mendengar orang Yahudi memuji orang lain dengan mengatakan, “Kamu benar-benar seorang tzadik“. Ini sesuai dengan ungkapan Katolik, “Oh, dia benar-benar seorang kudus”.

XI. HARI RAYA YAHUDI – HARI RAYA KATOLIK

Rabi yang Disalibkan

Kiranya kehendak-Mu, ya TUHAN, Allah kami dan Allah nenek moyang kami, agar Engkau memperbaharui tahun yang baik dan manis bagi kami
– Doa untuk Malam Rosh ha-Shanah1

Alkitab dimulai dengan penciptaan sebuah kalender kosmik. Kisah penciptaan dalam Kejadian menetapkan siklus kalender Yahudi. Alam semesta diatur dalam jadwal tujuh hari, mencapai puncaknya pada hari ketujuh dan terakhir. Hari ini adalah Shabbat atau hari Sabat istirahat. Oleh karena itu minggu adalah unit utama untuk mengukur waktu Yahudi. Seperti disebutkan di bab sebelumnya, Sabat bagaikan hadiah pernikahan Tuhan untuk Adam dan Hawa.

X. PERNIKAHAN YAHUDI – PERNIKAHAN KATOLIK

Rabi yang Disalibkan

Tiga hal yang disukai jiwaku: Allah dan manusiapun berkenan kepadanya, yakni: kerukunan di antara saudara dan persahabatan di antara kawan dan suami isteri yang selaras.
– Yesus Bin Sirakh (Sir 25:1)1

Salah satu adegan favorit saya dalam Fiddler on the Roof adalah gambaran pernikahan yang meriah antara Motel dan mempelai wanitanya, Tzeitel. Kedua mempelai berpakaian dengan begitu sempurna dan dikelilingi oleh seluruh komunitas. Mereka berdiri di depan rabi, melafalkan sumpah mereka di bawah kanopi dan akhirnya mempelai pria memecahkan gelas di bawah kakinya dengan sorakan “Mazal Tov!”2 Musik dan tarian mengikuti dengan para pria berputar-putar dengan botol anggur di kepala mereka. Sayangnya, tawa mereka berubah menjadi air mata saat orang Rusia bukan Yahudi benar-benar menghancurkan pesta kegembiraan mereka.

IX. NAZIR YAHUDI – MONASTIK KATOLIK

Rabi yang Disalibkan

Itulah hukum tentang orang nazir yang menazarkan persembahannya kepada TUHAN berdasarkan kenazirannya, belum dihitung apa yang ia mampu mempersembahkan di samping itu. Sesuai dengan bunyi nazar yang diikrarkannya, demikianlah harus dilakukannya berdasarkan hukum tentang kenazirannya.- Bil 6:21

Nazir Alkitab yang paling terkenal adalah Samson. Kita semua akrab dengan ceritanya. Selama rambut Samson tetap panjang, dia kuat. Ketika rambutnya dipotong pendek karena tipu daya Delila, dia kehilangan kekuatannya. Orang Filistin mencongkel matanya dan memenjarakannya. Namun, dalam kegelapan penjara bawah tanahnya, rambut Samson mulai tumbuh — begitu pula kekuatan supernaturalnya. Akhirnya, dia menggunakan kekuatan itu untuk meruntuhkan kuil Dagon dan bersamaan dengan itu, membunuh tiga ribu orang Filistin, “Yang mati dibunuhnya pada waktu matinya itu lebih banyak dari pada yang dibunuhnya pada waktu hidupnya” (Hak 16:30).

VIII. SINAGOGA YAHUDI – PAROKI KATOLIK

Rabi yang Disalibkan

Saya hanya dapat menerima Gereja yang dikhotbahkan kepada semua makhluk oleh nenek moyang saya sendiri, ke-Dua Belas Rasul, yang, seperti saya, dikeluarkan dari Sinagoga.
– Rabi Israel Eugenio Zolli1

Maria dan Yusuf dengan patuh membawa Yesus ke sinagoga di mana Dia belajar Kitab Suci, berdoa, dan bergaul dengan para ahli hukum (Taurat). Sinagoga adalah konteks di mana Yesus dikenal sebagai seorang rabi. Sinagoga hanyalah sebuah rumah pertemuan atau ibadah. Kata synagogue berasal dari kata Yunani yang berarti “berkumpul bersama” (a coming together). Dalam bahasa Ibrani bangunan sinagoga disebut sebagai beit knesset (house of assembly) yang berarti “rumah pertemuan” atau sebagai beit tefila yang berarti “rumah doa” (house of prayer).

VII. BAIT SUCI YAHUDI – KATEDRAL KATOLIK

Rabi yang Disalibkan

Dia melihat sekeliling,
Dia melihat malaikat dalam arsitektur
Berputar tiada henti
Dia berkata Amin! dan Haleluya!
– Paul Simon

Konsep ruang yang disucikan kembali ke kisah penciptaan, sama seperti pakaian merujuk kembali pada penyediaan pakaian oleh Allah untuk Adam dan Hawa. Kedua konsep tersebut berhubungan dengan kosmos yang diciptakan. Kita membaca di Kejadian pasal dua bahwa Allah menempatkan Adam dan Hawa di Taman Eden yang hijau.

VI. JUBAH YAHUDI – JUBAH KATOLIK

Rabi yang Disalibkan

Demikianlah pakaian imam besar, baik itu maupun bagian-bagiannya memiliki arti yang tidak boleh dilewatkan begitu saja. Karena seluruh jubah sebenarnya adalah representasi dan salinan dari kosmos, dan bagian-bagiannya adalah representasi dari beberapa bagiannya.1
– Philo Judaeus dari Aleksandria

Saat pasangan membuat reservasi untuk makan malam di restoran yang elegan, mereka mengharapkan empat hal. Pertama, mereka berharap pengalaman makan malam yang luar biasa akan lebih mahal daripada yang biasanya mereka bayarkan di restoran lain. Kedua, mereka mengharapkan masakan yang unggul dan anggur yang luar biasa. Ketiga, mereka mengharapkan lingkungan yang menarik dan formal: taplak meja putih, lampu redup, karya seni canggih, musik yang sesuai, dan cahaya lilin. Dan yang tidak kalah pentingnya, mereka mengharapkan layanan yang cepat dan penuh hormat.