- Apa bidaah itu, dan bagaimana itu dibedakan dengan dosa-dosa lain terhadap iman?
- Apa tiga syarat yang harus ada agar seseorang dianggap sesat?
- Bidaah-bidaah apa yang menjangkiti orang Kristen mula-mula, dan apa yang diajarkan ajaran-ajaran sesat ini?
- Mengapa Protestantisme dianggap sebuah bidaah?
Nestorianisme
11. Paulus Tentang Persekutuan Para Kudus
Perspektif Katolik Tentang Paulus… bagaikan awan yang mengelilingi kita…
Ibr 12:1
Persekutuan Mistik Yang Manis
Banyak orang mengenal himne indah yang ditulis pada tahun 1866 oleh Samuel John Stone berjudul “Satu Fondasi Gereja” (The Church’s One Foundation). Ayat terakhir berbunyi demikian:
2. Ecclesial Deism
Ecclesial DeismMaksud saya dalam mempertimbangkan contoh Mohler adalah untuk tidak memilih Mohler atau kaum Baptis. Dilema khusus ini tidak unik bagi orang Baptis; ini datang dari sifat asali Protestan, karena Protestantisme, seperti Mormonisme, mengandaikan apa yang saya anggap sebagai ecclesial deisme. Deisme mengacu pada kepercayaan bahwa Tuhan menciptakan dunia, dan kemudian membiarkannya berjalan sendiri. Kadang-kadang dibandingkan seperti “pembuat jam” yang memutar jam dan kemudian “membiarkannya berjalan.” Deisme berbeda dari teisme di mana teisme menegaskan tidak hanya bahwa Allah menciptakan dunia, tetapi juga bahwa Allah terus menopang dan mengatur semua ciptaan. Ecclesial deisme adalah gagasan bahwa Kristus mendirikan Gereja-Nya, tetapi kemudian mengundurkan diri, tidak lagi melindungi Magisterium Gereja-Nya (yakni, Para Rasul dan / atau penerus mereka dalam tugas pengajaran Gereja) agar tidak jatuh ke dalam bidat atau kemurtadan. Ecclesial deisme bukanlah suatu kepercayaan bahwa anggota individu Magisterium dapat jatuh ke dalam bidat atau kemurtadan. [Tapi bahkan] Suatu kepercayaan bahwa Magisterium itu sendiri dapat kehilangan atau merusak beberapa hal penting dari perbendaharaan iman, atau menambahkan sesuatu pada perbendaharaan iman, sebagaimana menurut Protestan, diduga terjadi pada konsili ekumenis kelima, keenam, dan ketujuh.
ABAD V
sejarah GerejaSebagaimana di abad ke-4, di abad ke-5 juga muncul paham-paham sesat yang mengguncang Gereja yang bahkan sampai menimbulkan perpecahan atau skisma. Konsili lokal maupun eukumenis harus diadakan untuk mencegah berkembangnya paham-paham itu.
50. Maria, Bunda Allah
Maria dan Para KudusSecara berkala dalam sejarah, penggambaran Maria sebagai Bunda Allah telah menjadi kontroversi, tetapi gelar itu cukup beralasan.
12. Kenalilah Bidat-bidatmu
ad fontesBab ini menyajikan deskripsi-deskripsi singkat tentang berbagai bidat dan perpecahan yang aktif selama periode Bapa Gereja.1
11. Kenalilah Tulisan-tulisanmu
ad fontesBagian ini menyajikan deskripsi-deskripsi singkat dari tulisan-tulisan tambahan yang dikutip dalam buku ini. Deskripsi-deskropsi ini baik oleh penulis yang tidak dikenal atau tidak memiliki penulis tunggal, begitu juga dengan kredo.
9. Kenali Bapa-bapamu
ad fontesSeruan “Ad fontes!” (Lat. “[kembali] ke sumber!”) telah digunakan dalam berbagai konteks di zaman Renaisans, Reformasi, dan oleh tokoh-tokoh Katolik seperti Erasmus dari Rotterdam.
5. Tanah Suci Kedua
Dunia para BapaDi zaman para Bapa, komunitas Kristen begitu aktif di tempat yang sekarang disebut Turki sehingga kadang-kadang disebut “tanah suci kedua.”
15.3. Kembalinya para Nestorian
MariaKeberatan-kebaratan paling umum terhadap dogma theotokos menggemakan bidat Nestorianisme. Ironisnya, ajaran sesat inilah yang memotivasi Konsili Efesus untuk pertama-tama mendefinisikan Maria sebagai theotokos.1 Dinamakan sesuai nama uskup abad keempat Nestorius, bidat ini mengklaim bahwa Yesus ada (existed) sebagai dua pribadi, satu ilahi dan yang satunya manusia.2 Kaum Nestorian percaya bahwa Maria hanya melahirkan pribadi Yesus yang manusia atau kodrat manusia Kristus, dan bukan Putra Allah yang ilahi. Karena Maria tidak menyediakan (provide) Kristus dengan keilahian-Nya, kaum Nestorian mengklaim, Maria adalah yang melahirkan Kristus (christotokos) tetapi bukan yang melahirkan Allah (theotokos).