KRISTEN IYA, TAPI MENGAPA HARUS JADI KATOLIK?

Patris Allegro

Teks ini adalah transkrip dari video Romo Patris Allegro dalam channel youtube beliau yang berjudul KRISTEN IYA, TAPI MENGAPA HARUS JADI KATOLIK? (diunggah 27 April 2024)


Topik hari ini adalah tentang apa ya? 10 Alasan mengapa harus menjadi Katolik dan bukan hanya menjadi Kristen saja. Kristen, tapi kenapa harus Katolik? Kristen ya sudah pasti. Kita percaya Yesus Kristus, tapi kenapa harus menjadi Katolik? Itu sebuah pertanyaan untuk orang Katolik. Kenapa tidak Kristen saja? Kenapa harus tunduk paus? Kenapa harus menyembah Maria? Kenapa harus menyembah patung? Itu ada alasannya. Why? Ada alasan untuk menjadi Katolik. Banyak alasan. Mungkin sama banyaknya dengan jumlah anggota Gereja termasuk tingkat kesempatan, pilihan, dan keyakinan yang berbeda-beda.

20. Lima Paus dan Sebuah Konsili

Renaisans dan Reformasi

Delapan belas tahun Konsili Trente, 1545-1563, berlangsung selama lima kepausan – Paulus III, Julius III, Marselus II, Paulus IV, dan Pius IV. Pada tahun-tahun tersebut, konsili sebenarnya hanya bersidang sekitar empat kali, yang dibagi menjadi tiga periode yang berbeda, dengan jeda sepuluh tahun antara periode kedua dan ketiga, yaitu 1545-1547, 1551-1552, 1562-1563. Kumpulan legatus yang berbeda memimpin masing-masing periode. Begitu banyak waktu yang berlalu di antara dua periode terakhir dan begitu sedikit peserta yang kembali yang pernah mengikuti konsili pertama (kematian dan usia tua telah memakan korban) sehingga banyak orang menuntut agar konsili ketiga mendeklarasikan diri sebagai konsili yang baru. Hal-hal lain juga terjadi dalam Katolikisme selain konsili. Dua perkembangan yang sangat penting bagi Gereja Katolik selama periode ini terjadi secara terpisah dari konsili, yaitu pendirian ordo-ordo religius yang baru dan pengiriman para misionaris ke daerah-daerah jajahan Spanyol dan Portugis di luar negeri. Para paus sendiri memiliki kekhawatiran lain selain Trente, dengan pertahanan melawan Turki yang membebani pikiran mereka seperti halnya konsili.

Penutup

Perspektif Katolik Tentang Paulus

Paulus Katolik dalam Sebuah Trilogi

Kemartiran Paulus di Roma mengakhiri “Perspektif Katolik tentang Santo Paulus”, tetapi juga membawa kita ke ambang buku ketiga dan terakhir dari trilogi The Origins of Catholic Christianity.

Bagaimana Saya Menemukan Paulus yang Katolik

Perspektif Katolik Tentang Paulus

Doa pertama saya muncul sebagai tanggapan atas pembacaan kata-kata St. Paulus. Saya tidak dibesarkan dalam keluarga Kristen; namun, ketika saya berusia sekitar sembilan tahun, ayah saya memberi saya autograf seorang penangkap bola Texas Rangers, Darrel Porter, yang telah menulis di bawah tanda tangannya “Rm 10:9”. Menganggapnya sebagai kode rahasia, saya segera memecahkannya setelah mengetahui bahwa itu adalah singkatan dari sebuah ayat Alkitab. Ketika saya melihat ayat itu, saya membaca kata-kata yang diilhami dari pena St. Paulus:

X. PERNIKAHAN YAHUDI – PERNIKAHAN KATOLIK

Rabi yang Disalibkan

Tiga hal yang disukai jiwaku: Allah dan manusiapun berkenan kepadanya, yakni: kerukunan di antara saudara dan persahabatan di antara kawan dan suami isteri yang selaras.
– Yesus Bin Sirakh (Sir 25:1)1

Salah satu adegan favorit saya dalam Fiddler on the Roof adalah gambaran pernikahan yang meriah antara Motel dan mempelai wanitanya, Tzeitel. Kedua mempelai berpakaian dengan begitu sempurna dan dikelilingi oleh seluruh komunitas. Mereka berdiri di depan rabi, melafalkan sumpah mereka di bawah kanopi dan akhirnya mempelai pria memecahkan gelas di bawah kakinya dengan sorakan “Mazal Tov!”2 Musik dan tarian mengikuti dengan para pria berputar-putar dengan botol anggur di kepala mereka. Sayangnya, tawa mereka berubah menjadi air mata saat orang Rusia bukan Yahudi benar-benar menghancurkan pesta kegembiraan mereka.

VIII. SINAGOGA YAHUDI – PAROKI KATOLIK

Rabi yang Disalibkan

Saya hanya dapat menerima Gereja yang dikhotbahkan kepada semua makhluk oleh nenek moyang saya sendiri, ke-Dua Belas Rasul, yang, seperti saya, dikeluarkan dari Sinagoga.
– Rabi Israel Eugenio Zolli1

Maria dan Yusuf dengan patuh membawa Yesus ke sinagoga di mana Dia belajar Kitab Suci, berdoa, dan bergaul dengan para ahli hukum (Taurat). Sinagoga adalah konteks di mana Yesus dikenal sebagai seorang rabi. Sinagoga hanyalah sebuah rumah pertemuan atau ibadah. Kata synagogue berasal dari kata Yunani yang berarti “berkumpul bersama” (a coming together). Dalam bahasa Ibrani bangunan sinagoga disebut sebagai beit knesset (house of assembly) yang berarti “rumah pertemuan” atau sebagai beit tefila yang berarti “rumah doa” (house of prayer).

VI. JUBAH YAHUDI – JUBAH KATOLIK

Rabi yang Disalibkan

Demikianlah pakaian imam besar, baik itu maupun bagian-bagiannya memiliki arti yang tidak boleh dilewatkan begitu saja. Karena seluruh jubah sebenarnya adalah representasi dan salinan dari kosmos, dan bagian-bagiannya adalah representasi dari beberapa bagiannya.1
– Philo Judaeus dari Aleksandria

Saat pasangan membuat reservasi untuk makan malam di restoran yang elegan, mereka mengharapkan empat hal. Pertama, mereka berharap pengalaman makan malam yang luar biasa akan lebih mahal daripada yang biasanya mereka bayarkan di restoran lain. Kedua, mereka mengharapkan masakan yang unggul dan anggur yang luar biasa. Ketiga, mereka mengharapkan lingkungan yang menarik dan formal: taplak meja putih, lampu redup, karya seni canggih, musik yang sesuai, dan cahaya lilin. Dan yang tidak kalah pentingnya, mereka mengharapkan layanan yang cepat dan penuh hormat.

II. KERAJAAN YAHUDI – GEREJA KATOLIK

Rabi yang Disalibkan

Pertanyaan mendasar sebenarnya adalah tentang hubungan antara Kerajaan Allah dan Kristus.
Di sinilah pemahaman kita tentang Gereja akan bergantung.
– Paus Benediktus XVI1

Seperti yang telah kita lihat, konsep Mesias berasal dari harapan orang Yahudi bahwa Allah akan setia pada perjanjian-Nya dengan Daud, arketipe Mesias. Kritik utama orang Yahudi terhadap status Yesus sebagai Mesias berasal dari kegagalan-Nya yang nyata untuk melembagakan Kerajaan Mesianik di bumi. Sebelum membahas kontroversi ini, pertama-tama mari kita telaah sifat kerajaan Israel dan paradigma Yahudi untuk kerajaan Mesianik dalam pribadi Raja Daud.

I. MESIAS YAHUDI – KRISTUS KATOLIK

Rabi yang Disalibkan

Hai saudara-saudari! Saya beri tahu Anda, Tzeitel, jika Tuhan hidup di bumi,
orang akan memecahkan jendela-Nya!
– Joseph Stein: Fiddler on the Roof

Setiap budaya kuno memiliki legenda tentang manusia super yang menyelesaikan masalah dengan mengalahkan kejahatan. Sama seperti Clark Kent merobek pakaian bisnisnya dan mengungkapkan bahwa dia adalah Superman, jadi semua orang berharap ada seseorang, di suatu tempat dengan sedikit kelebihan — seseorang yang mampu merobek pakaian kehidupan biasa dan menentang kekuatan jahat. Setiap anak menantikan seorang Mesias. Setiap tragedi membutuhkan seorang Mesias.

Pengantar

Rabi yang Disalibkan

Apakah Paus Memakai Yarmulke?

Dalam melakukan penelitian untuk buku ini, saya menemukan bahwa salah satu pertanyaan paling umum yang dimiliki orang Yahudi mengenai Gereja Katolik adalah: “Mengapa Paus Anda memakai yarmulke?”1 Mereka merujuk, tentu saja, pada “topi” putih kecil yang dikenakan Paus di depan umum dan dalam liturgi. Tepatnya, Paus sebenarnya tidak memakai yarmulke, melainkan zucchetto,2 yang dalam bahasa Italia berarti “labu kecil” (little gourd), seperti dalam sayuran yang kita sebut zucchini. Zucchetto adalah tutup bundar dari delapan panel segitiga yang dijahit menjadi satu. Tutupnya agak menyerupai setengah labu kecil, oleh karena itu dinamai “labu kecil” atau zucchetto.