KRISTEN IYA, TAPI MENGAPA HARUS JADI KATOLIK?

Patris Allegro

Teks ini adalah transkrip dari video Romo Patris Allegro dalam channel youtube beliau yang berjudul KRISTEN IYA, TAPI MENGAPA HARUS JADI KATOLIK? (diunggah 27 April 2024)


Topik hari ini adalah tentang apa ya? 10 Alasan mengapa harus menjadi Katolik dan bukan hanya menjadi Kristen saja. Kristen, tapi kenapa harus Katolik? Kristen ya sudah pasti. Kita percaya Yesus Kristus, tapi kenapa harus menjadi Katolik? Itu sebuah pertanyaan untuk orang Katolik. Kenapa tidak Kristen saja? Kenapa harus tunduk paus? Kenapa harus menyembah Maria? Kenapa harus menyembah patung? Itu ada alasannya. Why? Ada alasan untuk menjadi Katolik. Banyak alasan. Mungkin sama banyaknya dengan jumlah anggota Gereja termasuk tingkat kesempatan, pilihan, dan keyakinan yang berbeda-beda.

67. Memulai Sebagai Seorang Apologis

Apologetika Praktis
  • Apa buku pertama yang harus dibaca oleh seorang apologis baru?
  • Buku-buku dan materi- materi apa lagi yang memberikan landasan dalam apologetika?
  • Apa cara terbaik untuk menghadapi pendapat- pendapat  agama yang berbeda?
  • “Saya tidak ingin memecah belah dalam berurusan dengan orang lain; tidak bisakah saya fokus pada area yang kita semua sepakati?”

51. Bagaimana Berbicara dengan Fundamentalis

Kelompok-kelompok Non-Katolik
  • Apa hal pertama yang harus dilakukan seorang Katolik sebelum berbicara dengan seorang Fundamentalis?
  • Apa yang harus diketahui oleh seorang apologis Katolik tentang teknik?
  • Apa salah satu cara tercepat untuk mengusir seseorang dari Gereja, bahkan setelah “memenangkan” perdebatan?
  • Apa saja istilah-istilah Fundamentalis yang biasanya disalahpahami oleh umat Katolik?

XII. Kontra-Argumen Terhadap Dugaan Proofteks Sola Scriptura

100 Argumen Alkitabiah Melawan Sola Scriptura

Sebelum kita melanjutkan di bagian ini, yang membahas dugaan prooftexts1 yang paling umum dirujuk oleh kaum Protestan dalam dukungan mereka terhadap sola scriptura, kekurangan dari prooftexting seperti itu harus dijelaskan secara singkat. Ayat-ayat Alkitab yang hanya mengulangi trustworthiness (sifat dapat dipercaya) dan kebaikan Kitab Suci tidak cukup untuk membuktikan sola scriptura. Ayat-ayat itu selaras dengan pandangan sola scriptura, tetapi mereka tidak menegakkannya (establish; menentukan, menjadi dasar) atau memberikan bukti yang mendukungnya, karena mereka [justru] selaras dengan pandangan Katolik.

V. Dugaan Kenyataan yang Jelas dari Kitab Suci dan Perlunya Penafsiran Otoritatif

100 Argumen Alkitabiah Melawan Sola Scriptura

40. Kekristenan minimalis bukanlah norma alkitabiah

Jika seseorang terdampar di pulau terpencil hanya dengan sebuah Alkitab, saya yakin dia bisa diselamatkan (yaitu, masuk surga — apakah dia berhasil keluar dari pulau, itu adalah masalah lain). Tidak perlu memiliki Gereja atau Tradisi. Sebetulnya, dia bisa diselamatkan tanpa Alkitab, atau tanpa pernah mendengar sepatah kata pun tentangnya, selama dia mencari kebenaran; karena Tuhan berkata bahwa keberadaan-Nya terbukti dari hal-hal yang Dia buat (lihat Roma 1). Namun dalam keadaan normal, ini tidak menyangkal kebutuhan akan Gereja dan Tradisi yang berotoritas (serta Kitab Suci tertulis).

II. Tradisi Lisan dan Deuterokanonika

100 Argumen Alkitabiah Melawan Sola Scriptura

13. Perjanjian Baru mengutip tradisi-tradisi yang tidak dijabarkan dalam Perjanjian Lama

Banyak orang Protestan hanya berasumsi tanpa argumen bahwa segala sesuatu yang berotoritas pasti ada di dalam Alkitab. Namun, dalam Perjanjian Baru kita membaca kutipan-kutipan otoritatif dari tradisi-tradisi tak tertulis.

15. Kanon Kitab Suci

Setelah Perjanjian Baru

Sola scriptura bukanlah satu-satunya posisi kontroversial Luther tentang Alkitab. Yang lain menyangkut buku-buku miliknya.

Di antara ajaran-ajaran Katolik yang ditentang Luther adalah gagasan tentang api penyucian. Meskipun hal ini dapat didukung baik dari Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru, bagian yang sangat jelas ditemukan dalam 2 Makabe di mana Yudas Makabe dan orang-orangnya menemukan mayat sesama tentara Yahudi yang gugur dalam pertempuran. Mereka menemukan bahwa setiap yang gugur mengenakan jimat berhala dan menyimpulkan inilah mengapa mereka dibiarkan binasa. Namun, karena mereka juga mati berperang untuk Tuhan, mereka menyimpulkan bahwa dosa itu dapat ditebus.

Pertanyaan #6

rebuttal

John : Tidak. Apakah kurangnya otoritas pusat di Gereja Protestan yang beragam membuktikan perlunya otoritas pusat monolitik seperti di Gereja Katolik Roma? Saya mengerti mengapa Gereja Katolik ingin mempertahankan otoritasnya. Mereka memang takut apa yang akan terjadi jika ada otonomi. Dan ada beberapa hal yang mereka khawatirkan itu benar. Tanpa otoritas pusat, Anda tahu, bahwa pada dasarnya Anda tidak memiliki kendali. Kita mengalaminya dalam Protestantisme. Saya kira hitungan terakhir adalah 28.000 denominasi Protestan. Dan masing-masing dari mereka harus memiliki beberapa nuansa pembenar, beberapa variasi yang menyebabkan mereka ada. Saya mengerti itu, dan saya mengerti akan jauh lebih baik jika Gereja dikumpulkan menjadi satu tubuh yang besar. Tapi, itu tidak ada hubungannya dengan otoritas yang diandaikan (presupposed, disyaratkan) yang ada hubungannya dengan akurasi yang berhubungan dengan firman Tuhan. Gereja tidak dapat berkumpul di sekitar otoritas pusat yang ditunjuk sendiri (self-appointed). Gereja harus kembali kepada kebenaran Kitab Suci dan satu-satunya hal yang benar-benar dapat menyatukan Gereja adalah kepercayaan umum akan kebenaran dan penafsiran Kitab Suci yang akurat.

10.5. Ajaran Yakobus

pembenaran

Sejak Reformasi, Surat Yakobus telah dianggap sebagai salah satu dari saksi-saksi paling kontroversial atas ajaran Alkitab tentang pembenaran. Luther mengatakannya seperti ini:

Surat Yakobus itu memberi kita banyak masalah, karena para paus menerimanya sendirian dan mengabaikan yang lainnya. Sampai saat ini saya telah terbiasa menghadapi dan menafsirkannya sesuai dengan pengertian Kitab Suci lainnya… Jika mereka tidak mau menerima penafsiran saya, maka saya akan membuat puing-puingnya juga. Saya hampir ingin melemparkan Jimmy (James / Yakobus…red) ke kompor, seperti yang dilakukan pendeta di Kalenberg.1

1.4. Tulisan-tulisan Apostolik

Sola Scriptum

Surat-surat dan wahyu rasul Yohanes sering dianggap sebagai salah satu bagian terakhir dari Perjanjian Baru yang kelak ditulis. Tetapi tidak ada dalam tulisan-tulisan Yohanes dia memerintahkan para pembacanya hanya untuk mempertimbangkan apa yang dia dan para penulis Perjanjian Baru lainnya tulis sebagai satu-satunya sumber doktrin mereka. Sebaliknya, kita membaca tentang bagaimana Yohanes “lebih tidak mau melakukkannya dengan kertas dan tinta” (2 Yoh 12; bdk. 3 Yoh 13) tetapi ingin berbicara kepada pendengarnya “berhadapan muka” (3 Yoh 14).