70. Panduan Referensi Kitab Suci

Apologetika Praktis
  • Apakah sola scriptura valid?
  • Apa bukti tulisan suci yang mendukung ajaran tentang iman dan perbuatan?
  • Di mana Tritunggal disebutkan dalam Alkitab?
  • Apakah keilahian Kristus dan Kehadiran Nyata dalam Ekaristi didukung oleh Kitab Suci?
  • Apakah umat Katolik menciptakan kepausan, api penyucian, menghormati Maria, dan berdoa kepada orang-orang kudus?

2. Paulus tentang Gereja Katolik

Perspektif Katolik Tentang Paulus

…jemaat dari Allah yang hidup,
tiang penopang dan dasar kebenaran…
1 Tim 3:15

Di bawah St. Paulus, kita harus segera beralih ke doktrinnya tentang Gereja. Dalam perjalanan ke Damaskus, ketika St. Paulus menyadari bahwa dia telah menganiaya Kristus dengan menganiaya Gereja Kristus, dia memahami bahwa Gereja adalah “Tubuh Kristus” (1 Kor 12:27). Sebagai orang Kristen, kita sudah biasa menyebut Gereja sebagai Tubuh Kristus, tetapi pertimbangkan sejenak betapa anehnya menyebut sekelompok orang sebagai “tubuh” dari seorang tokoh sejarah tertentu. Kita kadang-kadang berbicara tentang tubuh politik (body politic), tetapi kita tidak sering menganggap masyarakat sebagai tubuh yang dimiliki oleh seorang tokoh sejarah. Amerika adalah kumpulan manusia, tetapi bukan tubuh George Washington. Namun, St. Paulus menemukan bahwa Gereja adalah tubuh Yesus historis dari Nazaret. Kristus secara mistik memasukkan ke dalam tubuh-Nya sendiri semua yang menjadi milik-Nya. Akibatnya, Gereja menyandang atribut Kristus.1

X. PERNIKAHAN YAHUDI – PERNIKAHAN KATOLIK

Rabi yang Disalibkan

Tiga hal yang disukai jiwaku: Allah dan manusiapun berkenan kepadanya, yakni: kerukunan di antara saudara dan persahabatan di antara kawan dan suami isteri yang selaras.
– Yesus Bin Sirakh (Sir 25:1)1

Salah satu adegan favorit saya dalam Fiddler on the Roof adalah gambaran pernikahan yang meriah antara Motel dan mempelai wanitanya, Tzeitel. Kedua mempelai berpakaian dengan begitu sempurna dan dikelilingi oleh seluruh komunitas. Mereka berdiri di depan rabi, melafalkan sumpah mereka di bawah kanopi dan akhirnya mempelai pria memecahkan gelas di bawah kakinya dengan sorakan “Mazal Tov!”2 Musik dan tarian mengikuti dengan para pria berputar-putar dengan botol anggur di kepala mereka. Sayangnya, tawa mereka berubah menjadi air mata saat orang Rusia bukan Yahudi benar-benar menghancurkan pesta kegembiraan mereka.

III. TEVILAH YAHUDI – BAPTISAN KATOLIK

Rabi yang Disalibkan

Dalam [Kristus] kamu telah disunat, bukan dengan sunat yang dilakukan oleh manusia, tetapi dengan sunat Kristus, yang terdiri dari penanggalan akan tubuh yang berdosa, karena dengan Dia kamu dikuburkan dalam baptisan, dan di dalam Dia kamu turut dibangkitkan juga oleh kepercayaanmu kepada kerja kuasa Allah, yang telah membangkitkan Dia dari orang mati.
– Rasul Paulus (Kol 2:11-12)

Tahukah Anda bahwa Yudaisme memiliki bentuk pembaptisannya sendiri? Mereka menyebutnya tevilah, yang dalam bahasa Ibrani berarti “pencelupan” (immersion) dan kata itu mengacu pada berbagai upacara pembasuhan atau pembersihan yang ditentukan oleh Hukum Musa. Sebuah tevilah biasanya dilakukan di dalam mikvah atau sebuah kolam khusus yang disiapkan untuk upacara / ritus penyucian. Kata Ibrani mikvah mengingatkan pada “kumpulan air” dari kisah penciptaan:

Kesimpulan

100 Argumen Alkitabiah Melawan Sola Scriptura

Orang yang benar-benar mengikuti Kitab Suci ke mana pun arahnya, dan yang tidak terikat pada tradisi manusia yang diciptakan pada abad keenam belas, akan menyimpulkan bahwa sola scriptura tidak alkitabiah, tidak logis, dan tidak benar. Saya sampaikan bahwa hal tersebut di atas menunjukkan kebangkrutan alkitabiah dan intelektualnya dari banyak sudut.

XII. Kontra-Argumen Terhadap Dugaan Proofteks Sola Scriptura

100 Argumen Alkitabiah Melawan Sola Scriptura

Sebelum kita melanjutkan di bagian ini, yang membahas dugaan prooftexts1 yang paling umum dirujuk oleh kaum Protestan dalam dukungan mereka terhadap sola scriptura, kekurangan dari prooftexting seperti itu harus dijelaskan secara singkat. Ayat-ayat Alkitab yang hanya mengulangi trustworthiness (sifat dapat dipercaya) dan kebaikan Kitab Suci tidak cukup untuk membuktikan sola scriptura. Ayat-ayat itu selaras dengan pandangan sola scriptura, tetapi mereka tidak menegakkannya (establish; menentukan, menjadi dasar) atau memberikan bukti yang mendukungnya, karena mereka [justru] selaras dengan pandangan Katolik.

VI. Bermacam Argumen Umum Lainnya yang Berkaitan dengan Sola Scriptura

100 Argumen Alkitabiah Melawan Sola Scriptura

54. Alkitab tidak pernah mengajarkan bahwa tradisi lisan akan berhenti dan sola scriptura menjadi aturan iman yang baru

Beberapa Protestan berpendapat bahwa begitu kanon ditetapkan, tradisi lisan berakhir dan sola scriptura menjadi aturan iman. Apologis Baptist Reformed James R. White memberikan sebuah contoh yang khas:

IV. Nubuatan dan Pernyataan: “Firman Allah” dan “Firman Tuhan”

100 Argumen Alkitabiah Melawan Sola Scriptura

36. “Firman Tuhan” dan “Firman Allah” biasanya tidak mengacu pada Kitab Suci

Di dalam Alkitab, frasa “Firman Allah” atau “Firman Tuhan” sama sekali tidak terbatas pada arti “Alkitab” atau “Kitab Suci”, atau bahkan tulisan apa pun. Ini sangat jelas dalam kasus para nabi.

III. Melanjutkan Ketaatan Kristen pada Tradisi Yahudi (Farisi) dan Hukum Musa

100 Argumen Alkitabiah Melawan Sola Scriptura

Argumen analogis yang lebih luas dan agak penting yang diilustrasikan oleh semua sub-argumen atau potongan-potongan bukti berikut dalam bagian ini dengan kekuatan kumulatif adalah sebagai berikut: Dengan sepenuhnya menerima Hukum Yahudi dan berbagai tradisi Yahudi, Yesus dan para rasul menerima gagasan tentang, pertama, sebuah Tradisi yang mengikat dan diterima secara terus-menerus yang secara organik berkembang menjadi tradisi apostolik Kristen berikutnya dan, kedua, paradigma otoritas Yahudi, yang dengan sendirinya selalu menganut Tradisi lisan (oral) maupun tertulis.

II. Tradisi Lisan dan Deuterokanonika

100 Argumen Alkitabiah Melawan Sola Scriptura

13. Perjanjian Baru mengutip tradisi-tradisi yang tidak dijabarkan dalam Perjanjian Lama

Banyak orang Protestan hanya berasumsi tanpa argumen bahwa segala sesuatu yang berotoritas pasti ada di dalam Alkitab. Namun, dalam Perjanjian Baru kita membaca kutipan-kutipan otoritatif dari tradisi-tradisi tak tertulis.