Bibliografi & Tentang Penulis

Perspektif Katolik Tentang Paulus

Alexander Roberts, James Donaldson and A. Cleveland Coxe. The Ante-Nicene Fathers Vols. 1-10: Translations of the Writings of the Fathers Down to A.D. 325. Harbor: Logos Research Systems, 1997).

Aquinas, Thomas. Summa Theologica. Translated by Fathers of the English Dominican Province. Notre Dame, IN: Christian Classics, Ave Maria Press, 1981 [1948].

Penutup

Perspektif Katolik Tentang Paulus

Paulus Katolik dalam Sebuah Trilogi

Kemartiran Paulus di Roma mengakhiri “Perspektif Katolik tentang Santo Paulus”, tetapi juga membawa kita ke ambang buku ketiga dan terakhir dari trilogi The Origins of Catholic Christianity.

12. Kemartiran & Kematian Paulus

Perspektif Katolik Tentang Paulus

… Aku telah disalibkan dengan Kristus…
Gal 2:19


… [Aku] menggenapkan dalam dagingku
apa yang kurang pada penderitaan Kristus,
untuk tubuh-Nya, yaitu jemaat…
Kol 1:24

Masalah Rasa Sakit

Hampir setiap agama berusaha memahami masalah rasa sakit. Jika Tuhan omnibenificent {maha kasih} dan juga omnipotent {mahakuasa}, lalu mengapa Dia membiarkan kita menderita? Tradisi-tradisi Timur seperti Budhisme menyingkirkan rasa sakit dan penderitaan sebagai hal yang “tidak nyata”. Solusi ini sulit dijelaskan kepada seorang anak penderita kanker. Tradisi agama lain berusaha mengumpulkan “good karma” untuk menentukan masa-masa indah yang akan datang dengan kehidupan reinkarnasi di masa depan. Bagi tradisi-tradisi ini, sumber penderitaan adalah dosa masa lalu, bahkan dosa yang dilakukan di kehidupan sebelumnya. Masih ada agama-agama lain, seperti Islam, yang tampaknya menempatkan asal usul penderitaan dalam “kehendak Allah” yang tak terduga (capricious).

11. Paulus Tentang Persekutuan Para Kudus

Perspektif Katolik Tentang Paulus

… bagaikan awan yang mengelilingi kita…
Ibr 12:1

Persekutuan Mistik Yang Manis

Banyak orang mengenal himne indah yang ditulis pada tahun 1866 oleh Samuel John Stone berjudul “Satu Fondasi Gereja” (The Church’s One Foundation). Ayat terakhir berbunyi demikian:

10. Paulus Tentang Seksualitas Manusia

Perspektif Katolik Tentang Paulus

…Karena inilah kehendak Allah: pengudusanmu,
yaitu supaya kamu menjauhi percabulan…
1 Tes 4:3

Di zaman kita, St. Paulus paling difitnah karena apa yang disebut prinsip moralnya yang kolot. Apa yang disebut lobi-lobi progresif bertentangan dengan prinsip-prinsip moral yang diartikulasikan oleh St. Paulus. Seperti yang diamati di bab sebelumnya, Paulus menentang budaya yang bersenang-senang dalam perceraian tanpa rasa salah. Paulus juga menentang homoseksualitas, teologi feminis, pornografi, seks pranikah, “hidup bersama” (kumpul kebo), aborsi, dan ya, kontrasepsi. Untuk semua penekanan Paulus pada kasih karunia dan kebebasan, dia juga meletakkan jalan sempit yang melaluinya kita mencapai kebebasan sejati.1

9. Paulus Tentang Pernikahan Kudus Sebagai Sakramen

Perspektif Katolik Tentang Paulus

… Rahasia ini besar…
Ef 5:32

Pernikahan sebagai sebuah Sakramen

Gereja Katolik menganggap pernikahan sebagai sakramen.1 Keyakinan ini berasal dari fakta bahwa seksualitas manusia ditetapkan dengan benar dan tepat oleh Tuhan dalam kitab Kejadian, dan bahwa persatuan suami dan istri menunjuk pada “Perjamuan Kawin Anak Domba” terakhir seperti yang dijelaskan dalam kitab Wahyu. Dalam kitab Kejadian kita membaca, “Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka” (Kej 1:27). Akibatnya, hanya ada sedikit contoh selibat dalam Perjanjian Lama, meskipun Elia, Yeremia, dan Yohanes Pembaptis muncul dalam pikiran. Alasan untuk hal ini adalah karena Allah menetapkan perjanjian-Nya dengan Abraham yang digenapi melalui prokreasi:

8. Paulus Tentang Imamat

Perspektif Katolik Tentang Paulus

…pelayanan pemberitaan Injil Allah…
Rm 15:161

…hamba-hamba Kristus,
yang kepadanya dipercayakan rahasia Allah…
1 Kor 4:12

7. Paulus Tentang Kurban Ekaristi

Perspektif Katolik Tentang Paulus

…roti yang kita pecah-pecahkan adalah
persekutuan dengan tubuh Kristus…
1 Kor 10:16

Kita memulai buku ini dengan mengemukakan bahwa konsep partisipasi (participation) merupakan inti dari teologi Rasul Paulus. Umat Kristen, menurut St. Paulus, telah mengambil bagian dalam kehidupan, kematian, dan kebangkitan Kristus. Seperti yang ditulis Paulus kepada jemaat Korintus, “Tetapi siapa yang mengikatkan dirinya pada Tuhan, menjadi satu roh dengan Dia” (1 Kor 6:17). Dan lagi, “Sebab jika kita telah menjadi satu dengan apa yang sama dengan kematian-Nya, kita juga akan menjadi satu dengan apa yang sama dengan kebangkitan-Nya” (Rm 6:5).

6. Paulus Tentang Purgatorium & Berdoa Bagi Orang Mati

Perspektif Katolik Tentang Paulus

… ia sendiri akan diselamatkan,
tetapi seperti dari dalam api…
1 Kor 3:15

Penyucian Post-Mortem

Tidak diragukan lagi, bab ini akan membuat terkejut sebagian orang Protestan yang membaca buku ini. Banyak pelajar non-Katolik dari tulisan-tulisan Paulus berasumsi bahwa api penyucian adalah hal terjauh dari pikiran Paulus. Namun, Gereja Katolik menemukan salah satu argumen yang paling persuasif untuk api penyucian dalam surat-surat Paulus. Perbedaan ini disebabkan oleh fakta bahwa kebanyakan orang Protestan telah mengetahui bahwa api penyucian adalah rumah di tengah jalan (halfway house) antara surga dan neraka. Presuposisi ini tidak benar. Api penyucian bukanlah jalan tengah (middle ground) antara surga dan neraka. Sebaliknya, api penyucian adalah sebuah persiapan dan penyucian (purification) untuk surga. Hanya yang diselamatkan yang pergi ke api penyucian.1