15. Trinitas

Tuhan

Fakta bahwa hanya ada satu Allah ditekankan dalam Kitab Suci Perjanjian Lama (lih. bab 22), tetapi ketika Yesus datang, Dia mengungkapkan kepada kita lebih banyak tentang kehidupan Allah, khususnya bahwa Allah yang esa ada (exist) sebagai tiga Pribadi ilahi — Bapa, Putra, dan Roh Kudus.1

2. Tentang Para Bapa

Pengantar

Tradisi!

Tradisi penting bagi setiap orang dan setiap kelompok orang. Itu adalah bagian dari identitas kita. Tradisi mewakili pendidikan kita, budaya kita, segala sesuatu yang telah diturunkan kepada kita oleh generasi sebelumnya. Tradisi adalah — secara harfiah — apa yang diwariskan (what is handed on). Istilah ini berasal dari kata Latin tradere, “mewariskan” (to hand on, meneruskan, menurunkan, mewasiatkan). Tidak semua tradisi itu penting. Beberapa bersifat sembrono (frivolous; remeh, dangkal, tidak penting, tidak keruan) atau bahkan berbahaya (lih. Mrk 7:8 dan Kol 2:8 tentang tradisi “manusia” belaka). Tetapi beberapa memang sangat penting.

9.6. Baptisan, Iman, dan Perbuatan

baptisan

Beberapa orang yang menentang baptisan kelahiran kembali dan baptisan bayi berpendapat bahwa karena perbuatan manusia tidak menyelamatkan kita, dan baptisan adalah suatu perbuatan, maka baptisan tidak menyelamatkan kita. Mereka bahkan mungkin mengutip Tit 3:5 untuk mendukungnya karena dikatakan, “[Allah] telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus”.

40. DOA-DOA UNTUK ORANG YANG SUDAH MENINGGAL

Kebiasaan Orang Katolik

Beberapa tahun yang lalu saya melakukan ziarah ke Roma dengan seorang teman baik. Saya tidak mengetahuinya pada saat itu, tetapi salah satu ujudnya untuk perjalanan itu adalah penyembuhan. Dia ingin Tuhan “memperbaiki” (fix) emosi yang bertentangan yang dia rasakan terhadap ayahnya, yang telah meninggal selama bertahun-tahun. Teman saya memang disembuhkan, di salah satu dari situs-situs suci, oleh aliran rahmat yang tiba-tiba, terwujud dalam luapan air mata.

5.7. Infalibilitas Kepausan

Kepausan

Doktrin infalibilitas kepausan mengajarkan bahwa paus memiliki rahmat khusus dari Allah yang melindunginya dari mengikat Gereja untuk mengimani kesalahan. Rahmat ini terkait dengan Rahmat umum yang Kristus berikan kepada Gereja yang mencegah seluruh dewan para uskup, serta umat beriman secara keseluruhan, agar tidak jatuh ke dalam kesalahan. Namun, untuk tujuan diskusi kita, kita hanya akan memeriksa aspek-aspek infalibilitas yang secara langsung berkaitan dengan jabatan kepausan. Katekismus menjelaskannya sebagai berikut:

33. Penomoran Sepuluh Perintah Allah

Mengapa Itu Ada Dalam Tradisi?

Ini adalah masalah yang menjengkelkan bagi banyak orang. Kaum Protestan, Mormon, dan Saksi-Saksi Yehuwa menyerang ajaran Gereja Katolik tentang gambar-gambar suci dengan mengacu pada bagian-bagian kitab suci yang mengutuk penyembahan berhala, ayat-ayat yang paling umum adalah yang ada di Keluaran 20. Sebelum kita mempertimbangkan mengapa penomoran kesepuluh perintah cara Katolik berbeda dari cara Protestan, pertama-tama mari kita lihat bagaimana perintah-perintah itu diberikan dalam Kitab Suci:

22. Sakramentali

Mengapa Itu Ada Dalam Tradisi?

Sakramentali adalah tanda-tanda, elemen-elemen, serta isyarat sakral yang memberikan rahmat yang ditetapkan oleh Gereja yang membantu kita menjadi lebih siap menerima sakramen dan mendekat kepada Kristus. Mereka juga melambangkan realitas sakramen, seperti halnya cincin kawin melambangkan realitas pernikahan. Cincin itu sendiri hanyalah sebuah tanda, simbol dari sesuatu yang lain. Hal yang sama berlaku untuk sakramentali. Hal-hal seperti medali, kartu suci, skapulir, air suci, dan sejenisnya adalah suci sejauh mereka mewakili realitas yang sakral, tetapi tidak ada kualitas inheren dari objek itu sendiri yang melampaui simbolis.

ii. Apa Itu Tradisi?

Mengapa Itu Ada Dalam Tradisi?

Sebelum kita dapat menjawab dengan tepat pertanyaan yang diajukan oleh judul buku ini, “Mengapa ajaran ini atau itu ada dalam Tradisi?” pertama-tama kita harus menjawab pertanyaan yang lebih dalam “Apakah Tradisi itu sendiri?”.

24. Gereja menentang sains, dan menganiaya Galileo karena mengajarkan bahwa bumi berputar mengelilingi matahari

Renaisans dan Reformasi

Pada masa kepausan Gregorius XIII (memimpin Gereja tahun 1572-1585), para ilmuwan dan matematikawan mengetahui ada masalah dengan kalender Julian. Setelah diadopsi pada tahun 46 SM, itu terbukti tidak selaras dengan musim-musim, dan perhitungannya sangat salah sehingga tiga hari tambahan harus ditambahkan setiap tahun ke-400. Paus Gregorius XIII membentuk komisi termasuk matematikawan Yesuit yang terpandang Christopher Clavius (1538-1612) untuk mempelajari masalah dan mengusulkan solusi. Clavius dan rekan-rekannya membuat kalender yang mengurangi kebutuhan akan hari tambahan menjadi hanya satu hari setiap 4.000 tahun. Dikenal sebagai kalender Gregorian, sesuai nama Paus Gregorius, kalender itu diadopsi pada tahun 1582 kecuali oleh beberapa negara Protestan karena asalnya yang (berbau…red) Katolik. Kelak kalender itu diterima hampir secara universal di seluruh dunia, dan itu bertahan sebagai salah satu dari sekian banyak pencapaian ilmiah yang cemerlang oleh para anggota Gereja.

HARI 196

Mike Aquilina

Menyelamatkan Diri ke Gereja

St. Irenaeus dari Lyons adalah seorang ahli bid’ah—bisa dibilang dia menulis buku tentang para bidat. Setiap orang yang berpikir dia lebih pintar dari Gereja, kata St. Irenaeus, pasti akan gagal. Agar tidak terjebak dalam kegagalan itu, kita harus lari ke Gereja dan tinggal di sana.