Kembali Pada Salib

Kebiasaan Orang Katolik

Oh ya, saya berjanji akan menyelesaikan cerita saya tentang disertasi saya.

Saya pulang ke rumah berdoa Rosario, melalui jalan-jalan lingkungan saya yang gelap, tetapi saya merasa seolah-olah hari itu siang bolong. Setelah kembali ke kantor, saya kembali ke teks alkitab — yang telah saya baca ratusan dan mungkin ribuan kali — dan membacanya seolah-olah untuk pertama kalinya. Nyatanya, saya menemukannya seolah-olah saya adalah orang pertama yang membacanya. Dalam bahasa Yunani asli saya melihat hubungan yang tidak berhasil menjelaskan dengan baik dalam terjemahan bahasa Inggris dan Latin.

Bagaimana Cara Kerja Buku Ini

Kebiasaan Orang Katolik

Dalam buku ini, kita akan memeriksa empat puluh praktik tradisional Gereja yang berbeda. Mengapa saya memilih empat puluh? Angka tersebut tentu saja memiliki asal-usul yang kaya. Alkitab berbicara tentang empat puluh hari ketika air banjir memurnikan bumi … tentang empat puluh tahun yang dihabiskan Israel dengan tinggal di padang gurun … empat puluh hari yang Elia habiskan dalam perjalanannya … empat puluh hari orang-orang Niniwe bertobat karena pemberitaan Nabi Yunus… empat puluh hari Yesus berpuasa di padang gurun… dan selama empat puluh hari Ia tinggal bersama para murid, antara kebangkitan dan kenaikan-Nya. Gereja, sejak awal, mencatat pola ini sebagaimana menetapkan masa Prapaskah selama empat puluh hari.

Menghidupi Misteri-misteri

Kebiasaan Orang Katolik

Bagi umat Kristen mula-mula, misteri Kristus tidak terbatas pada ritual sakramental. Tapi juga menyentuh moral dan kehidupan sehari-hari. Bagaimanapun, itu adalah “rencana Allah untuk kepenuhan waktu,” “untuk mempersatukan di dalam Kristus sebagai Kepala segala sesuatu, baik yang di sorga maupun yang di bumi” (Efesus 1:10). Di dalam Kristus “telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan,…segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia…dan segala sesuatu ada di dalam Dia” (Kol 1: 16–17).

Membaca Tanda-tanda

Kebiasaan Orang Katolik

Kata mistagogi berasal dari bahasa Yunani mystagogia, yang berarti “bimbingan (ke) dalam misteri-misteri”.1 Dalam panduan mistik Gereja mula-mula, seorang imam (biasanya uskup lokal) akan mengambil waktu untuk menjelaskan detail-detail kecil dari liturgi dan bagaimana mereka secara simbolis bersesuaian dengan peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam Alkitab. Metode ini menjangkau kembali ke Perjanjian Baru itu sendiri, di mana St. Paulus dan St. Petrus berbicara tentang baptisan dan Ekaristi sebagai penggenapan dari bayangan Perjanjian Lama (lihat misalnya, 1 Kor 10:2–17; 1 Pet 3:18– 21).

Menempatkan Hal-hal Dengan Benar

Kebiasaan Orang Katolik

Kehidupan Katolik penuh dengan hal-hal seperti itu. Namun kita tidak selalu mengerti mengapa semua itu ada dalam tradisi kita. Bahkan umat Katolik yang taat dapat memperlakukan kebiasaan yang banyak dan beragam ini dengan tindakan-tindakan yang tidak ada hubungannya dan secara sembarangan — takhayul yang entah bagaimana seolah-olah mendapat persetujuan Gereja.

Inilah Lumpur di Matamu

Kebiasaan Orang Katolik

Apa yang terjadi kemudian? Kita akan ke situ nanti. Pertama-tama saya ingin berhenti dan memandang keindahan dari hidup Katolik. Terkadang kita menemukan bahwa kita telah tiba pada dinding itu. Terkadang kita menemukan bahwa kita telah membentur dinding itu, dalam kecepatan tinggi – dan kita lupa dengan helm kita di rumah. Ketika itu terjadi, terkadang dalam kodrat manusiawi kita berseru : Jangan hanya berdiri di situ. Lakukan sesuatu! Tuhan menciptakan kita seperti itu. Ia menciptakan kita dengan tubuh yang dibentuk untuk bertindak, dan Ia menempatkan kita untuk berkarya dalam sebuah dunia yang penuh dengan hal-hal yang harus dikerjakan.

Tanda-tanda Kehidupan

Kebiasaan Orang Katolik

Apapun garis kehidupan kita, apapun keadaan hidup kita, kita semua tiba pada hari-hari di mana kita menghadapi sebuah dinding – dinding yang terlalu terjal untuk didaki, sebagaimana masalah-masalah dalam pekerjaan atau dalam relasi. Kita mencoba apa saja yang secara manusiawi mungkin untuk dilupakan, disesuaikan, diatasi, atau dilalui. Tapi kita sampai pada titik di mana tak ada cara lagi untuk dicoba.

Epilog

Kebiasaan Orang Katolik

Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: “Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu” (Mat 7:7).

Mintalah, carilah, ketoklah. Kita mungkin yakin bahwa Dia tidak hanya menuliskan daftar metafora kuno untuk doa. Kemungkinan besar Dia menggambarkan apa yang akan dikenali semua orang sebagai rencana perjalanan ziarah ke kota suci. Peziarah memulai dengan menanyakan (ask) jalan. Mereka melakukan perjalanan untuk mencari tujuan mereka: mereka mencari. Dan mereka tiba saat mereka mengetok gerbang-gerbang kota.