15. 400 Tahun yang Sunyi?

Firman Tuhan Sebelum Alkitab

Banyak komunitas Protestan tidak memperhitungkan kitab-kitab Perjanjian Lama dalam versi mereka dengan alasan bahwa ada “400 tahun sunyi” (400 silent years) antara Maleakhi dan pelayanan Yesus.

14. Bagaimana Kanon Perjanjian Lama Berkembang

Firman Tuhan Sebelum Alkitab

Menjelang abad pertama Masehi, kitab-kitab Perjanjian Lama telah ditulis, tetapi bagaimana kanon itu terbentuk? Mengapa beberapa kitab seperti Yehezkiel dan Ester dimasukkan sementara yang lain seperti 1 Henokh (Enoch) dan Yobel (Jubilees) tidak?

13. Sekte-sekte Yahudi

Firman Tuhan Sebelum Alkitab

Menjelang akhir era Perjanjian Lama, sejumlah gerakan telah berkembang dalam komunitas Yahudi. Salah satunya adalah orang Saduki. Kelompok yang relatif kecil ini sangat berpengaruh dan mendapat dukungan dari orang Yahudi kelas atas yang kaya. Orang Saduki tidak percaya pada akhirat (hidup setelah kematian) atau malaikat. Menurut Lukas, “Sebab orang-orang Saduki mengatakan, bahwa tidak ada kebangkitan dan tidak ada malaikat atau roh” (Kis 23:8). Mereka menekankan kehendak bebas dan menolak takdir atau predestinasi. Akhirnya, orang Saduki menolak tradisi lisan yang dihormati oleh orang Farisi.

12. Mengubah Bahasa

Firman Tuhan Sebelum Alkitab

Abraham, sebagai orang “Ur-Kasdim” (Kej 11:28), berbicara salah satu bahasa Mesopotamia yang umum di wilayah itu, seperti bahasa Akkadia. Namun, ketika dia pindah ke tanah perjanjian, seisi rumahnya perlu mempelajari bahasa orang Kanaan. Dengan demikian, keturunan Abraham mulai berbicara “bahasa Kanaan” (Yes 19:18), dan hari ini kita mengacu pada dialek yang akhirnya mereka kembangkan sebagai bahasa Ibrani.

11. Sumber-sumber Perjanjian Lama

Firman Tuhan Sebelum Alkitab

Tradisi adalah sarana penting untuk menyampaikan informasi, terutama dalam kitab-kitab seperti Kejadian, yang membahas periode sebelum Israel menjadi sebuah kerajaan.

10. Tulisan-tulisan Kuno Lainnya

Firman Tuhan Sebelum Alkitab

Kitab-kitab dalam Alkitab bukanlah satu-satunya yang ditulis di Israel kuno. Ada banyak lainnya. Beberapa bahkan dianggap kanonik di gereja-gereja non-Katolik Timur. Ini termasuk:

9. Kitab-kitab Terakhir Perjanjian Lama

Firman Tuhan Sebelum Alkitab

Kitab-kitab yang telah kita bahas sejauh ini dianggap kanonik oleh semua orang Kristen.

Kitab-kitab itu sering disebut kitab-kitab protokanonika (protocanonical) karena kitab-kitab itu adalah yang pertama (Yunani; prôtos) yang mencapai persetujuan universal tentang statusnya sebagai Kitab Suci. Kitab-kitab lain, yang membutuhkan waktu lebih lama untuk ditetapkan, disebut kitab-kitab deuterokanonika (deuterocanonical), karena kesepakatan tentang statusnya menempati urutan kedua (Yunani; deuteros).

8. Buku-buku Kitab Suci yang Baru Disusun

Firman Tuhan Sebelum Alkitab

Sepuluh abad menjelang zaman Kristus adalah sebuah periode yang aktif. Saat itulah Perjanjian Lama terbentuk.

Pentateukh diakhiri dengan kematian Musa, dan kisah tentang apa yang terjadi selanjutnya dilanjutkan dalam serangkaian kitab-kitab sejarah. Yang pertama, Yosua, menceritakan tentang penaklukan tanah perjanjian. Kitab Hakim-Hakim kemudian mencatat bagaimana Tuhan berulang kali membebaskan umat-Nya dari penindasan melalui serangkaian pemimpin militer yang dipilih secara ilahi. Rut berfokus pada kehidupan seorang wanita yang merupakan nenek moyang raja Israel yang paling terkenal, Daud.

7. Kanon Mulai Terbentuk

Firman Tuhan Sebelum Alkitab

Para sarjana sering membahas konsep yang dikenal sebagai kanon Kitab Suci. Ini didasarkan pada kata Yunani kanôn, yang berarti sebuah aturan (rule; berarti juga mistar) atau tongkat pengukur. Hal itu berarti standar otoritatif, jadi kanon Kitab Suci adalah kumpulan tulisan yang otoritatif ilahi.

6. Kitab-kitab Pertama Kitab Suci Ditulis

Firman Tuhan Sebelum Alkitab

Akhirnya, Tuhan mengilhami penulis Alkitab pertama. Tepatnya siapa, ini diperdebatkan.

Kitab-kitab Perjanjian Lama umumnya tidak mengatakan kapan ditulis. Terkadang para penulis akan memberi tanggal pada hal-hal tertentu. Sebagai contoh, Yesaya memberitahu kita bahwa penglihatan yang ditemukan dalam pasal enam dari kitabnya adalah sesuatu yang dia lihat “Dalam tahun matinya Raja Uzia. . .” (yaitu, 740 S.M.), tetapi itu tidak memberitahu kita kapan seluruh kitab itu diterbitkan.