9.6. Baptisan, Iman, dan Perbuatan

baptisan

Beberapa orang yang menentang baptisan kelahiran kembali dan baptisan bayi berpendapat bahwa karena perbuatan manusia tidak menyelamatkan kita, dan baptisan adalah suatu perbuatan, maka baptisan tidak menyelamatkan kita. Mereka bahkan mungkin mengutip Tit 3:5 untuk mendukungnya karena dikatakan, “[Allah] telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus”.

9.5. Baptisan Bayi

baptisan

Dalam Rm 9:11 Paulus mengacu pada Yakub dan Esau ketika “anak-anak itu belum dilahirkan dan belum melakukan yang baik atau yang jahat”. Kitab Suci mengajarkan bahwa anak-anak yang masih sangat kecil tidak mampu melakukan dosa pribadi, tetapi tidak mengajarkan bahwa mereka bebas dari segala pergaulan (association; bisa juga berarti pembauran…red) dengan dosa. Itu karena dosa asal adalah kehilangan kekudusan dan keadilan asli yang diteruskan kepada setiap keturunan Adam dan Hawa (KGK 404, 417) tetapi dipulihkan melalui baptisan. Menurut Katekismus,

9.4. Bukti Sejarah

baptisan

Bukti-bukti alkitabiah yang berlimpah untuk baptisan kelahiran kembali juga menjelaskan penerimaan bulat dari doktrin ini sebelum Reformasi Protestan. Menurut J. N. D. Kelly, “Sejak awal baptisan adalah ritus penerimaan yang diterima secara universal ke dalam Gereja. . . . Mengenai maknanya, selalu diadakan untuk menyampaikan pengampunan dosa”.1

9.3. Bukti dari Yesus

baptisan

Injil Yohanes menggambarkan bagaimana Nikodemus orang Farisi datang kepada Yesus pada malam hari untuk mengakui kepercayaannya pada misi ilahi Yesus. Keduanya kemudian melakukan pertukaran ini:

9.2. Bukti dari Paulus

baptisan

Setelah Kristus memberi tahu Paulus bahwa Paulus menganiaya Dia (Kis 22:7) Paulus bertanya kepada Yesus dalam ayat 10, “Tuhan, apakah yang harus kuperbuat?” (yang sejajar dengan tanggapan orang banyak terhadap khotbah baptisan Petrus setelah Pentakosta). Namun tidak seperti tanggapan Petrus kepada orang banyak, Yesus tidak memberikan petunjuk apa pun kepada Paulus tentang cara dia diampuni dari dosa-dosanya. Sebaliknya, Yesus membiarkan Paulus dibutakan dan menyuruhnya pergi ke Damaskus dan menunggu instruksi lebih lanjut (Kis 22:10). Ketika Ananias bertemu Paulus di Damaskus, dia berkata bahwa Yesus mengutusnya agar Paulus dapat melihat kembali dan dipenuhi dengan Roh Kudus. Kemudian Ananias menumpangkan tangan ke atas Paulus dan memulihkan penglihatannya. Dia kemudian berkata kepada Paulus, “Mengapa engkau masih ragu-ragu? [terjemahan Inggris; Why do you wait?…red] Bangunlah, berilah dirimu dibaptis dan dosa-dosamu disucikan sambil berseru kepada nama Tuhan” (Kis 22:16).

9.1. Bukti dari Petrus

baptisan

Dalam khotbah pertama setelah Pentakosta, Petrus mengatakan kepada orang banyak di Yerusalem bahwa Allah membangkitkan Yesus dari Nazaret dari kematian dan bahwa “Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus” (Kis 2:36). Lukas memberi tahu kita bahwa ketika orang banyak mendengar ini, “hati mereka sangat terharu, lalu mereka bertanya kepada Petrus dan rasul-rasul yang lain: ‘Apakah yang harus kami perbuat, saudara-saudara?’ ” (Kis 2:37). Petrus kemudian menjawab: