Marilah kita mengarahkan pandangan kita pada Darah Kristus dan memahami betapa berharganya itu bagi Bapa, karena, dicurahkan untuk keselamatan kita, yang membawa rahmat pertobatan ke seluruh dunia. Mari kita tinjau kembali semua generasi dan pelajari ajarannya, bahwa dari generasi ke generasi, Sang Guru telah memberikan kesempatan untuk bertobat kepada mereka yang mau berpaling kepada-Nya. [1]
Seorang pria bernama Klemens, gembala gereja di Roma selama dekade 90-an M, menulis kata-kata lembut ini kepada rekan-rekan Kristennya yang tinggal di kota Yunani Korintus —jemaat Korintus yang sama yang kepadanya Rasul Paulus telah menyampaikan dua surat Perjanjian Baru sekitar tiga puluh tahun sebelumnya. Baik Origenes, sarjana abad ketiga, dan Eusebius, penulis buku sejarah Gereja tertua di dunia (ditulis pada tahun 325 M), mengetahui dengan baik surat Klemens ini.