Kesimpulan

100 Argumen Alkitabiah Melawan Sola Scriptura

Orang yang benar-benar mengikuti Kitab Suci ke mana pun arahnya, dan yang tidak terikat pada tradisi manusia yang diciptakan pada abad keenam belas, akan menyimpulkan bahwa sola scriptura tidak alkitabiah, tidak logis, dan tidak benar. Saya sampaikan bahwa hal tersebut di atas menunjukkan kebangkrutan alkitabiah dan intelektualnya dari banyak sudut.

XII. Kontra-Argumen Terhadap Dugaan Proofteks Sola Scriptura

100 Argumen Alkitabiah Melawan Sola Scriptura

Sebelum kita melanjutkan di bagian ini, yang membahas dugaan prooftexts1 yang paling umum dirujuk oleh kaum Protestan dalam dukungan mereka terhadap sola scriptura, kekurangan dari prooftexting seperti itu harus dijelaskan secara singkat. Ayat-ayat Alkitab yang hanya mengulangi trustworthiness (sifat dapat dipercaya) dan kebaikan Kitab Suci tidak cukup untuk membuktikan sola scriptura. Ayat-ayat itu selaras dengan pandangan sola scriptura, tetapi mereka tidak menegakkannya (establish; menentukan, menjadi dasar) atau memberikan bukti yang mendukungnya, karena mereka [justru] selaras dengan pandangan Katolik.

XI. Larangan Alkitabiah terhadap Denominasionalisme, Relativisme Teologis, dan Indiferentisme

100 Argumen Alkitabiah Melawan Sola Scriptura

84. Sektarianisme Protestan bertentangan dengan persyaratan alkitabiah tentang kesepakatan doktrinal

Allah dan para penulis Alkitab selalu memaksudkan “satu iman, satu baptisan” (Ef 4:5). Bahkan memiliki dua keyakinan yang bertentangan tentang kebenaran Kristen yang diwahyukan sudah merupakan skandal dan tidak alkitabiah. Hanya ada satu ajaran yang diterima, atau “perbendaharaan iman” (deposit of faith) — bukan dua, bukan lima, bukan lima belas, bukan ratusan. Lebih dari satu saja sudah memulai kesalahan.

X. Analogi-analogi Alkitabiah untuk Sebuah Gereja Yang Infalibel

100 Argumen Alkitabiah Melawan Sola Scriptura

75. Kaum Lewi Perjanjian Lama diberikan karunia perlindungan khusus dari kesalahan

Mal 2:6-7 : Pengajaran yang benar ada dalam mulutnya dan kecurangan tidak terdapat pada bibirnya. Dalam damai sejahtera dan kejujuran ia mengikuti Aku dan banyak orang dibuatnya berbalik dari pada kesalahan. Sebab bibir seorang imam memelihara pengetahuan dan orang mencari pengajaran dari mulutnya, sebab dialah utusan TUHAN semesta alam.

IX. Konsili Yerusalem dan Implikasinya terhadap Eklesiologi Katolik Selanjutnya

100 Argumen Alkitabiah Melawan Sola Scriptura

72. Para Peserta Konsili Yerusalem, dibimbing oleh Roh Kudus, menegaskan otoritas yang mengikat

Jika Roh Kudus dapat berbicara dalam sebuah konsili di era kerasulan, Dia [juga] dapat melakukannya sekarang. Mengapa keadaan itu berubah? Ini tidak membutuhkan kepercayaan pada wahyu yang sedang berlangsung, yang merupakan masalah lain. Tuhan kita Yesus Kristus memberi tahu para murid pada Perjamuan Terakhir bahwa Roh Kudus akan “mengajarkan segala sesuatu kepadamu” (Yoh 14:26) dan “memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran” (Yoh 16:13). Ini dapat dipahami baik sebagai merujuk pada individu saja, atau dalam arti korporat, atau keduanya. Jika bersifat korporat, maka itu dapat berlaku untuk sebuah konsili Gereja. Dan faktanya, kita melihat persisnya pada Sidang di Yerusalem dalam Kis 15:1-29.

VIII. Petunjuk-petunjuk Alkitab tentang Suksesi Apostolik

100 Argumen Alkitabiah Melawan Sola Scriptura

68. Paulus Meneruskan Jabatannya Kepada Timotius

Jika St. Paulus meneruskan jabatannya sendiri, dan dia adalah seorang rasul, ini selaras dengan gagasan suksesi apostolik. Kata-katanya sendiri pasti menyiratkan suksesi seperti itu:

VII. Bukti Perjanjian Baru untuk sebuah Gereja yang Hirarkis dan Terlihat dengan Otoritas yang Kuat

100 Argumen Alkitabiah Melawan Sola Scriptura

61. Gereja dapat “mengikat dan melepaskan”

Dalam Kitab Suci, Gereja menerima dari Kristus sebuah otoritas yang khusus: kuasa untuk mengikat dan melepaskan.

VI. Bermacam Argumen Umum Lainnya yang Berkaitan dengan Sola Scriptura

100 Argumen Alkitabiah Melawan Sola Scriptura

54. Alkitab tidak pernah mengajarkan bahwa tradisi lisan akan berhenti dan sola scriptura menjadi aturan iman yang baru

Beberapa Protestan berpendapat bahwa begitu kanon ditetapkan, tradisi lisan berakhir dan sola scriptura menjadi aturan iman. Apologis Baptist Reformed James R. White memberikan sebuah contoh yang khas:

V. Dugaan Kenyataan yang Jelas dari Kitab Suci dan Perlunya Penafsiran Otoritatif

100 Argumen Alkitabiah Melawan Sola Scriptura

40. Kekristenan minimalis bukanlah norma alkitabiah

Jika seseorang terdampar di pulau terpencil hanya dengan sebuah Alkitab, saya yakin dia bisa diselamatkan (yaitu, masuk surga — apakah dia berhasil keluar dari pulau, itu adalah masalah lain). Tidak perlu memiliki Gereja atau Tradisi. Sebetulnya, dia bisa diselamatkan tanpa Alkitab, atau tanpa pernah mendengar sepatah kata pun tentangnya, selama dia mencari kebenaran; karena Tuhan berkata bahwa keberadaan-Nya terbukti dari hal-hal yang Dia buat (lihat Roma 1). Namun dalam keadaan normal, ini tidak menyangkal kebutuhan akan Gereja dan Tradisi yang berotoritas (serta Kitab Suci tertulis).

IV. Nubuatan dan Pernyataan: “Firman Allah” dan “Firman Tuhan”

100 Argumen Alkitabiah Melawan Sola Scriptura

36. “Firman Tuhan” dan “Firman Allah” biasanya tidak mengacu pada Kitab Suci

Di dalam Alkitab, frasa “Firman Allah” atau “Firman Tuhan” sama sekali tidak terbatas pada arti “Alkitab” atau “Kitab Suci”, atau bahkan tulisan apa pun. Ini sangat jelas dalam kasus para nabi.