1. Petrus: Uskup Roma?

Dari Pinggiran ke Pusat Dunia Romawi

Sekitar satu mil di luar tembok kuno kota Roma terdapat sebuah kapel kecil di Via Appia (Appian Way), jalan Romawi kuno. Nama kapelnya adalah Quo Vadis, ungkapan Latin yang berarti Kemana engkau pergi? Legenda yang tercantum pada kapel pertama kali dicatat dalam apokrif Kisah Petrus (Acts of Peter) pada akhir abad kedua. Menurut legenda, Petrus, karena takut akan nyawanya di tahun 64 selama penganiayaan Nero, melarikan diri dari Roma. Saat dia berlari di Via Appia (Jalan Appian) dia bertemu dengan seorang pria yang sedang berjalan menuju kota yang dia kenali sebagai Tuhan. “Mau kemana?” tanya Petrus. “Ke Roma, untuk disalibkan lagi.” Dengan itu Petrus menyadari bahwa tugasnya adalah kembali ke Roma dan tinggal bersama kawanannya selama masa sulit ini, yang mungkin berarti mati sebagai konsekuensinya. Legenda itu sebenarnya tidak memiliki dasar, tetapi menimbulkan pertanyaan penting: apakah Petrus benar-benar datang ke Roma dan mati syahid di sana? Saya ulangi: seluruh sejarah kepausan selanjutnya bergantung pada jawaban afirmatif atas pertanyaan tersebut (lihat gbr. 1.1).

55. Keselamatan Di Luar Gereja

Hal-hal Terakhir

Katekismus Gereja Katolik menyebut Gereja Kristus sebagai “sakramen keselamatan universal” (KGK 774-776).[1] Dinyatakan: “Di dunia ini Gereja adalah Sakramen keselamatan, tanda dan sarana persekutuan dengan Allah dan di antara manusia.” (KGK 780).

Banyak yang salah memahami sifat ajaran ini. Di satu titik ekstrim, beberapa orang berpikir bahwa tidak ada bedanya gereja apa atau bahkan agama apa yang dianut seseorang, dan bahwa keselamatan dapat diperoleh secara setara melalui salah satu darinya. Pada ekstrem yang lain, beberapa mengklaim bahwa siapa pun yang bukan anggota penuh Gereja Katolik akan dikutuk.

9. KAISAR KONSTANTINUS BERTOBAT KEPADA ALLAH

Kota Abadi

Seperti pada zaman Musa sendiri dan ras Ibrani kuno yang dikasihi Allah, ”Ia melemparkan kereta dan pasukan Firaun ke laut”. Dengan cara yang sama, Maxentius juga dengan prajurit dan pengawalnya “tenggelam seperti batu”, ketika dia melarikan diri dari hadapan kekuatan Tuhan yang menyertai Konstantinus.

– Eusebius dari Kaisarea1


Penganiayaan kekaisaran dimulai pada tahun 64 M setelah Kebakaran Besar Roma. Detailnya tidak jelas, tetapi tradisi menyatakan bahwa Nero sengaja membuat Roma dibakar.2 Sejarawan Tacitus mencatat bahwa Nero menuduh orang Kristen melakukan kejahatan tersebut dan menggunakan peristiwa tersebut sebagai kepura-puraan untuk menganiaya Gereja dengan kejam.3 St. Petrus dan St. Paulus menjadi martir saat ini. Penganiayaan selanjutnya meningkat menjadi penganiayaan terakhir dan terberat di bawah Diokletianus (Diocletianus)4 dan Galerius5. St. Sebastianus, St. Siprianus, dan Sta. Agnes adalah martir dari penganiayaan kesepuluh.

5. PETRUS MENDIRIKAN GEREJA ROMA?

Kota Abadi

Kota yang kamu lihat tidak lain adalah Roma yang agung dan mulia,
Ratu Bumi yang sejauh ini terkenal,
dan diperkaya dengan harta rampasan bangsa-bangsa;
di sana Capitol yang kamu lihat,
mengangkat kepalanya yang megah di atas yang lain

– Kata-kata Setan kepada Kristus
Paradise Regain’d karya John Milton1


Sama seperti Roma pernah menginvasi kota Yerusalem, demikian juga sekarang seorang nelayan Yahudi memasuki kota Roma dan mengubahnya selamanya. Kita berbicara tentang Simon Petrus, Batu Karang yang di atasnya Kristus mendirikian Gereja-Nya.2 Bertahun-tahun sebelum Kristus mati di salib Romawi di luar tembok Yerusalem, Dia menunjuk dua belas Rasul. Dia pertama kali memilih Andreas dan kemudian saudaranya Simon yang menjadi Petrus. Selanjutnya dia memanggil dua bersaudara, Yakobus dan Yohanes. Dan kemudian dia memamanggil Filipus dan Nathanael. Berikutnya Matius pemungut cukai. Kemudian dia memanggil lima orang lainnya: Thomas, Yakobus yang lain, Simon yang lain, dan dua Yudas — Yudas Tadeus dan Yudas Iskariot si pengkhianat.

4. Paulus tentang Baptisan & Kelahiran Kembali

Perspektif Katolik Tentang Paulus

… kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus,
telah dibaptis dalam kematian-Nya…
Rm 6:3

Baptisan sebagai Dilahirkan Kembali

Apakah Anda seorang Kristen yang dilahirkan kembali? Mungkin, Anda pernah ditanyai pertanyaan ini oleh tetangga atau seseorang yang duduk di sebelah Anda di pesawat terbang. Biasanya, orang yang mengajukan pertanyaan berasumsi bahwa “dilahirkan kembali” sama dengan “percaya bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan dan Juruselamat Anda secara pribadi”. Namun, istilah “dilahirkan kembali” atau “regenerasi” (regeneration) hanya muncul tiga kali dalam Kitab Suci.1 Jika kita ingin memahami sepenuhnya arti dari “dilahirkan kembali”, maka kita perlu memeriksa ketiga bagian ini. Perikop pertama dan paling terkenal tentang “dilahirkan kembali” berasal dari Injil Yohanes:

Lampiran I

lampiran

Garis Waktu Alkitab


Para sarjana memperdebatkan kronologi yang tepat dari peristiwa-peristiwa alkitabiah. Tanggal di bawah ini berdasarkan perhitungan saya sendiri. Untuk informasi lebih lanjut, saya merekomendasikan buku Jack Finegan, Handbook of Biblical Chronology, rev. ed.1 dan buku Andrew E. Steinmann, From Abraham to Paul.2

8. Dari Pentakosta Sampai Perjanjian Baru

Firman Tuhan Berinkarnasi

Kitab Kisah Para Rasul mencatat dasawarsa pertama Gereja Katolik, meliputi periode dari sekitar tahun 33 M sampai sekitar tahun 60 M. Kitab-kitab Perjanjian Baru mulai ditulis menjelang akhir periode itu, jadi apa yang terjadi sebelum itu?

ABAD I

sejarah Gereja

Setelah bangkit dari antara orang mati, Yesus masih beberapa kali menemui para murid-Nya. Sampai pada hari yang ke-40, tibalah waktunya bagi Yesus untuk kembali kepada Bapa di surga. Namun, beberapa saat sebelum naik ke surga, Dia memberikan tiga pesan utama kepada para Rasul. Pesan pertama adalah agar para rasul pergi kepada seluruh bangsa untuk menjadikan mereka sebagai murid dan membaptisnya. Pesan kedua adalah agar mereka mengajarkan segala sesuatu yang telah diperintahkan-Nya. Pesan ketiga adalah bahwa mereka akan menerima kuasa Roh Kudus dan menjadi saksinya di seluruh Yudea, Samaria, dan sampai ke ujung bumi. (Mat 28:19-20)

38. Perlunya Baptisan

Sakramen dan Peribadatan

Menurut 1 Petrus 3:21: “Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan–maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah–oleh kebangkitan Yesus Kristus”.

37. Baptisan Kelahiran Kembali

Sakramen dan Peribadatan

Salah satu gambaran utama yang digunakan Kitab Suci untuk menggambarkan tindakan penyelamatan Allah dalam hidup kita adalah “dilahirkan kembali” (beberapa terjemahan menggunakan “born again”; dilahirkan kembali – dan “born from above”; dilahirkan dari atas), diregenerasi (regenerated), dan dijadikan “ciptaan baru”. Ini adalah cara yang saling melengkapi untuk merujuk pada realitas yang sama.