XI. HARI RAYA YAHUDI – HARI RAYA KATOLIK

Rabi yang Disalibkan

Kiranya kehendak-Mu, ya TUHAN, Allah kami dan Allah nenek moyang kami, agar Engkau memperbaharui tahun yang baik dan manis bagi kami
– Doa untuk Malam Rosh ha-Shanah1

Alkitab dimulai dengan penciptaan sebuah kalender kosmik. Kisah penciptaan dalam Kejadian menetapkan siklus kalender Yahudi. Alam semesta diatur dalam jadwal tujuh hari, mencapai puncaknya pada hari ketujuh dan terakhir. Hari ini adalah Shabbat atau hari Sabat istirahat. Oleh karena itu minggu adalah unit utama untuk mengukur waktu Yahudi. Seperti disebutkan di bab sebelumnya, Sabat bagaikan hadiah pernikahan Tuhan untuk Adam dan Hawa.

2. Tradisi Suci

The Case for Catholicism

Menurut sejarawan Carter Lindberg, “Sementara Reformasi Jerman dipicu oleh perdebatan teologis akademis Luther atas sakramen pengampunan dosa dan indulgensi, Reformasi Swiss go public dengan apa yang disebut ‘Skandal Sosis'”.1 Secara khusus, pada tahun 1522 dewan kota Zurich menangkap seorang pencetak karena berbuka puasa dengan menyajikan sosis kepada beberapa pekerjanya. Sebagai tanggapan, seorang imam Katolik bernama Ulrich (atau Huldrych) Zwingli membela si pencetak dan menyampaikan khotbah demi membela hak seseorang untuk berpuasa atau tidak berpuasa.

BAB 32. Roti Surga dalam Yesus Kristus: Sebuah Usaha Imajinatif

Misa Umat Kristen Mula-mula

Sejauh yang dapat dilihat, Anda adalah penduduk biasa di kota Anda, sebuah pelabuhan di provinsi Afrika Utara kekaisaran. Tidak ada dalam pakaian, ucapan, tempat tinggal, atau pekerjaan sehari-hari Anda yang akan membedakan Anda dari tetangga Anda yang tidak menyembah Yesus Kristus. Anda berasal dari sebuah keluarga pengrajin; rumah Anda tidak kaya atau miskin, tetapi Anda merasa nyaman.

4. Otoritas Tradisi Apostolik

Mengapa Itu Ada Dalam Tradisi?

Dengan semua bukti yang telah kita lihat sampai saat ini menunjukkan keaslian Tradisi Katolik — dengan melihat betapa tak terbantahkannya tradisi itu dalam Gereja mula-mula — kita tidak perlu banyak bicara untuk penjelasan tentang apa yang dipikirkan Gereja perdana tentang otoritas Tradisi Suci. Beberapa contoh pernyataan patristik beikut ini, yang diambil dari tujuh abad pertama Kekristenan, sudah cukup untuk membuktikan bahwa orang Kristen paling awal memandang (regarded; memperhatikan, mengharagai, menghormati, memperhitungkan…red) Tradisi Suci sebagai sesuatu yang otoritatif dan perlu. Tradisi, bagi orang Kristen awal sebagaimana juga sekarang bagi orang Kristen zaman modern, adalah cara Gereja untuk memastikan bahwa ajarannya sesuai dengan apa yang diajarkan Kristus dan para Rasul. Inilah sebabnya, ketika bidah seperti Arianisme muncul, yang menyangkal Trinitas dan keilahian Kristus, Gereja pada abad ketiga dan keempat dapat secara memadai menyangkal (adequately refute; menyanggah, membuktikan bahwa [itu] salah…red) klaim kitab suci kaum Arian. Sama seperti Saksi Yehova atau Mormon di zaman modern ini, kaum Arian hanya bisa mengutip Kitab Suci (di luar konteks dan tentu saja dengan interpretasi yang salah). Mereka tidak dapat merujuk (atau naik banding) pada sebuah Tradisi yang tak terputus dari interpretasi otentik dari bagian-bagian Kitab Suci itu. Namun, Gereja Katolik dapat melakukannya. Dan dengan rujukannya kepada otoritas Tradisi Apostolik, sebagai pernyataan persetujuan yang diperlukan untuk Kitab Suci, Gereja mampu menghadapi dan mengalahkan tantangan doktrinal yang diajukan oleh bidat seperti Arianisme, Nestorianisme, Monofisit, dan kelompok-kelompok lainnya yang menyimpang secara teologis.

31. Bagaimana Menjadi Seorang Katolik

keselamatan
  • Apa langkah-langkah untuk menjadi seorang Katolik?
  • Jika seseorang dibaptis di gereja lain, apakah dia melalui proses yang sama seperti orang yang belum dibaptis?
  • Kapan seseorang menjadi Katolik?
  • Bagaimana proses seseorang yang dibaptis sebagai Katolik tetapi tidak dibesarkan dalam iman?
  • Bagaimana jika seseorang tidak yakin apakah dia dibaptis atau tidak?
  • Bagaimana dia selanjutnya?

HARI 117

Mike Aquilina

Sesuaikan Perbuatanmu Dengan Kodratmu

Tidak semua orang bisa berpuasa secara heroik, kata St. Yohanes Kasianus. Kita perlu mempertimbangkan keadaan kita sendiri. Objek puasa bukanlah puasa itu sendiri, tetapi efeknya: menekan kerakusan hanya latihan untuk tidak memalingkan pikiran kita dari hal-hal yang sebenarnya penting.


HARI 116

Mike Aquilina

Pelajarilah Kebiasaan-kebiasaan Yang Baik Selama Masa Puasa

Gereja mengharuskan setiap orang Kristen untuk berpuasa selama Prapaskah. Kita harus mengambil kesempatan ini, kata St. Gregorius Agung, untuk membangun kebiasaan-kebiasaan yang baik untuk melepaskan diri dari apa biasanya kita pertahankan sepanjang tahun.


Saat perayaan Paskah mendekat, kita menjalankan puasa terbesar dan yang paling mengikat. Kewajibannya dikenakan pada semua umat beriman [dewasa] tanpa kecuali. Tidak ada seorang pun yang begitu suci sehingga dia tidak perlu lagi menjadi lebih suci, atau begitu saleh sehingga dia tidak perlu lagi menjadi lebih saleh.

Siapakah yang dalam ketidakpastian hidup ini yang terbebas dari godaan atau bebas dari kesalahan? Siapakah yang tidak menginginkan bertambahnya kebajikan atau berkurangnya hal yang buruk?

Kesulitan memang merugikan kita, dan kemakmuran memanjakan kita. Berbahaya jika tidak memiliki apa yang kita inginkan, dan begitu juga dengan memiliki semua yang kita inginkan. Ada jebakan dalam kelimpahan kekayaan, dan juga jebakan dalam kesusahan akibat kemiskinan; yang satu membuat kita sombong dan yang satunya membuat kita mengeluh. Kesehatan mencobai kita, begitu juga dengan penyakit; yang satu membuat kita ceroboh, dan yang satunya membuat kita sedih. Ada jebakan dalam rasa aman begitu juga dalam ketakutan. Tidak peduli apakah pikiran yang menyerah pada pikiran-pikiran duniawi diambil alih oleh kesenangan ataupun dengan kekuatarian — sama tidak sehatnya untuk merana dalam kesenangan kosong atau bekerja di bawah kecemasan yang menyiksa.

Karena itu, berbahagialah pikiran yang melewati waktu ziarahnya dengan ketenangan hati yang murni, dan tidak berlama-lama dalam hal-hal yang harus dilaluinya, sehingga — sebagai orang asing dalam rumah duniawinya ini— ia tidak kekurangan kasih sayang manusia, namun bersandar pada janji-janji ilahi.

Dan tidak ada Masa, saudara-saudaraku terkasih, yang menuntut dan sekaligus menganugerahkan ketabahan semacam ini lebih dari Masa Prapaskah, ketika dengan menjalankan disiplin-disiplin khusus, kita memperoleh kebiasaan yang harus kita tekuni.

—St. Gregory the Great, Sermon 49, 1-3


Dalam hadirat Tuhan, renungkanlah…
Sebaik apa aku menjalankan puasa Prapaskah? Apa yang dapat aku peroleh dari masa Prapaskah ke dalam sisa kehidupan sehari-hariku?

Doa Penutup
Bapa, roti Sabda-Mu menopang Musa selama empat puluh hari puasa ketika dia menerima Hukum. Berilah aku selalu roti itu juga, roti yang adalah Tuhan kami Yesus Kristus. Amin.


Bacaan tambahan
Kalender Liturgi Gereja, Prapaskah dan Paskah, Puasa dan Mati Raga.


27. PUASA DAN MATI RAGA

Kebiasaan Orang Katolik

Anda terkadang akan mendengar orang mengatakan bahwa puasa dan disiplin tubuh adalah ekspresi spiritualitas Katolik yang “ketinggalan zaman”. Tapi itu tidak benar. Selama kita mengikuti Kristus, kita harus menyangkal hal-hal yang tubuh kita inginkan. Yesus berkata: “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku” (Mat 16:24). St. Paulus menjelaskannya dalam istilah yang lebih kuat ketika dia mengatakan kepada orang-orang Kolose untuk mematikan “dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi” (Kol 3:5).