8. ROMA MENGHANCURKAN YERUSALEM

Kota Abadi

Dan ketika Yesus telah dekat dan melihat kota itu, Ia menangisinya, kata-Nya: “Wahai, betapa baiknya jika pada hari ini juga engkau mengerti apa yang perlu untuk damai sejahteramu! Tetapi sekarang hal itu tersembunyi bagi matamu. Sebab akan datang harinya, bahwa musuhmu akan mengelilingi engkau dengan kubu, lalu mengepung engkau dan menghimpit engkau dari segala jurusan, dan mereka akan membinasakan engkau beserta dengan pendudukmu dan pada tembokmu mereka tidak akan membiarkan satu batupun tinggal terletak di atas batu yang lain, karena engkau tidak mengetahui saat, bilamana Allah melawat engkau.”

– Tuhan kita Yesus Kristus
St. Luk 19:41-44


Tanda binatang (Mark of the Beast) adalah sebuah konsep yang telah memesona baik orang Kristen maupun non-Kristen. Berbagai “pakar akhir zaman” telah berspekulasi tentang Tanda Binatang dan berbagai saran telah dibuat tentang apa itu: bar code yang ditemukan pada setiap item di toko bahan makanan, kartu kredit, uang fiat (fiat money), tato di dahi dan tangan, atau microchip yang ditanamkan di wajah dan tangan. Siapa pun yang memiliki pemahaman mendalam tentang sejarah dan simbol-simbol zaman kuno akan tahu bahwa pendapat-pendapat ini tidak hanya tidak mungkin, tetapi juga mungkin kehilangan maksud teologis dari Kitab Suci. Seperti dibahas dalam buku sebelumnya The Crucified Rabbi, ini adalah satu lagi alasan mengapa pengetahuan tentang Perjanjian Lama sangat penting untuk memahami Kitab Suci dan Katolikisme. “Tanda” di dahi mengingatkan kembali pada nubuatan Yehezkiel bahwa umat Allah akan ditandai di dahi dengan huruf Ibrani kuno “tau / tav” yang selaras dengan huruf “T” kita. Ini adalah nubuatan bahwa umat beriman dalam Perjanjian Baru akan ditandatangani dengan salib (ditandai dengan huruf T) di kepalanya, seperti yang terjadi pada saat pembaptisan dan penguatan.1

5. PETRUS MENDIRIKAN GEREJA ROMA?

Kota Abadi

Kota yang kamu lihat tidak lain adalah Roma yang agung dan mulia,
Ratu Bumi yang sejauh ini terkenal,
dan diperkaya dengan harta rampasan bangsa-bangsa;
di sana Capitol yang kamu lihat,
mengangkat kepalanya yang megah di atas yang lain

– Kata-kata Setan kepada Kristus
Paradise Regain’d karya John Milton1


Sama seperti Roma pernah menginvasi kota Yerusalem, demikian juga sekarang seorang nelayan Yahudi memasuki kota Roma dan mengubahnya selamanya. Kita berbicara tentang Simon Petrus, Batu Karang yang di atasnya Kristus mendirikian Gereja-Nya.2 Bertahun-tahun sebelum Kristus mati di salib Romawi di luar tembok Yerusalem, Dia menunjuk dua belas Rasul. Dia pertama kali memilih Andreas dan kemudian saudaranya Simon yang menjadi Petrus. Selanjutnya dia memanggil dua bersaudara, Yakobus dan Yohanes. Dan kemudian dia memamanggil Filipus dan Nathanael. Berikutnya Matius pemungut cukai. Kemudian dia memanggil lima orang lainnya: Thomas, Yakobus yang lain, Simon yang lain, dan dua Yudas — Yudas Tadeus dan Yudas Iskariot si pengkhianat.

11. Paulus Tentang Persekutuan Para Kudus

Perspektif Katolik Tentang Paulus

… bagaikan awan yang mengelilingi kita…
Ibr 12:1

Persekutuan Mistik Yang Manis

Banyak orang mengenal himne indah yang ditulis pada tahun 1866 oleh Samuel John Stone berjudul “Satu Fondasi Gereja” (The Church’s One Foundation). Ayat terakhir berbunyi demikian:

9. Paulus Tentang Pernikahan Kudus Sebagai Sakramen

Perspektif Katolik Tentang Paulus

… Rahasia ini besar…
Ef 5:32

Pernikahan sebagai sebuah Sakramen

Gereja Katolik menganggap pernikahan sebagai sakramen.1 Keyakinan ini berasal dari fakta bahwa seksualitas manusia ditetapkan dengan benar dan tepat oleh Tuhan dalam kitab Kejadian, dan bahwa persatuan suami dan istri menunjuk pada “Perjamuan Kawin Anak Domba” terakhir seperti yang dijelaskan dalam kitab Wahyu. Dalam kitab Kejadian kita membaca, “Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka” (Kej 1:27). Akibatnya, hanya ada sedikit contoh selibat dalam Perjanjian Lama, meskipun Elia, Yeremia, dan Yohanes Pembaptis muncul dalam pikiran. Alasan untuk hal ini adalah karena Allah menetapkan perjanjian-Nya dengan Abraham yang digenapi melalui prokreasi:

5. Paulus Tentang Jatuh Dari Kasih Karunia & Rekonsiliasi

Perspektif Katolik Tentang Paulus

…kamu hidup di luar kasih karunia…
Gal 5:4

Sekali Selamat Tetap Selamat?

Kebanyakan orang Kristen Evangelikal (Injili) berpendapat bahwa seorang Kristen “sekali selamat tetap selamat”,1 yang berarti bahwa begitu seseorang telah menyerahkan hidupnya kepada Kristus, dia tidak akan pernah dapat melakukan apa pun untuk membatalkan anugerah keselamatan ini. Penjelasan tersebut mengasumsikan bahwa karena karunia keselamatan diberikan secara cuma-cuma, tidak ada yang dapat dilakukan seseorang untuk menghilangkannya. Bertentangan dengan ini, kita tahu bahwa hadiah dapat ditinggalkan, ditolak, atau dihancurkan oleh niat buruk si penerima. Seorang ayah dapat membeli sebuah mobil sport dan dengan bebas memberikannya kepada putranya sebagai hadiah. Benar diasumsikan bahwa suatu pemberian tidak dapat “tidak terberikan” (ungifted) atau diambil. Saya yakin putranya akan menerima mobil itu dengan gembira. Namun, sang anak bisa saja berbalik dan menjual mobilnya untuk narkoba, menabrakkan mobil, atau mengabaikan mobil tersebut sehingga tidak berfungsi lagi. Hadiah itu tidak “tidak terberikan”. Sebaliknya, nilai hadiah itu ditolak karena kelalaian.2

2. Paulus tentang Gereja Katolik

Perspektif Katolik Tentang Paulus

…jemaat dari Allah yang hidup,
tiang penopang dan dasar kebenaran…
1 Tim 3:15

Di bawah St. Paulus, kita harus segera beralih ke doktrinnya tentang Gereja. Dalam perjalanan ke Damaskus, ketika St. Paulus menyadari bahwa dia telah menganiaya Kristus dengan menganiaya Gereja Kristus, dia memahami bahwa Gereja adalah “Tubuh Kristus” (1 Kor 12:27). Sebagai orang Kristen, kita sudah biasa menyebut Gereja sebagai Tubuh Kristus, tetapi pertimbangkan sejenak betapa anehnya menyebut sekelompok orang sebagai “tubuh” dari seorang tokoh sejarah tertentu. Kita kadang-kadang berbicara tentang tubuh politik (body politic), tetapi kita tidak sering menganggap masyarakat sebagai tubuh yang dimiliki oleh seorang tokoh sejarah. Amerika adalah kumpulan manusia, tetapi bukan tubuh George Washington. Namun, St. Paulus menemukan bahwa Gereja adalah tubuh Yesus historis dari Nazaret. Kristus secara mistik memasukkan ke dalam tubuh-Nya sendiri semua yang menjadi milik-Nya. Akibatnya, Gereja menyandang atribut Kristus.1

1. Rabi Saulus dan Rasul Paulus

Perspektif Katolik Tentang Paulus

Rabi Saulus

Apa yang kita ketahui tentang kehidupan awal St. Paulus berasal dari Kisah Para Rasul karya St. Lukas. Ia lahir di Tarsus di Kilikia (Kis 21:39), yang sekarang terletak di Turki bagian timur. Orang tuanya adalah orang Israel dari suku Benyamin (Flp 3:5), dan dia dinamai Saul (Saulus) seperti nama raja pertama Israel yang juga berasal dari suku Benyamin. Saulus dilahirkan dengan hak istimewa sebagai warga negara Romawi, yang berarti bahwa ayahnya juga pernah menjadi warga negara Romawi (Kis 22:26-28).

Pengantar

Perspektif Katolik Tentang Paulus

G. K. Chesterton pernah mengamati bahwa Gereja Katolik telah “diserang dari segala sisi dan dari semua alasan yang bertentangan. Tidak lama setelah seorang rasionalis menunjukkan bahwa itu terlalu jauh ke timur, yang lain menunjukkan dengan kejelasan yang sama bahwa itu terlalu jauh ke barat”.1 Hal yang sama dapat dikatakan tentang St. Paulus. Sejarah bidaah pada hakekatnya adalah serangkaian posisi-posisi yang kontradiktif, masing-masing mengklaim otoritas Rasul Paulus.

XIV. PENUTUP

Rabi yang Disalibkan

BERDOA UNTUK PERDAMAIAN YERUSALEM

Bersama-sama kita telah menggali bagaimana Yesus dari Nazaret menggenapi nubuat Mesianik dari Kitab Suci Ibrani. Selain itu, konsep Gereja Katolik memungkinkan kita untuk memahami bagaimana Kerajaan Mesianik itu “sudah dan belum.” Kerajaan Allah hadir melalui Gereja yang dipimpin oleh Kepala Istana Kerajaan Mesias (Paus), tetapi Kerajaan itu belum sepenuhnya “di bumi seperti di surga.” Kita menantikan kedatangan Yesus yang kedua kali.

XII. Kontra-Argumen Terhadap Dugaan Proofteks Sola Scriptura

100 Argumen Alkitabiah Melawan Sola Scriptura

Sebelum kita melanjutkan di bagian ini, yang membahas dugaan prooftexts1 yang paling umum dirujuk oleh kaum Protestan dalam dukungan mereka terhadap sola scriptura, kekurangan dari prooftexting seperti itu harus dijelaskan secara singkat. Ayat-ayat Alkitab yang hanya mengulangi trustworthiness (sifat dapat dipercaya) dan kebaikan Kitab Suci tidak cukup untuk membuktikan sola scriptura. Ayat-ayat itu selaras dengan pandangan sola scriptura, tetapi mereka tidak menegakkannya (establish; menentukan, menjadi dasar) atau memberikan bukti yang mendukungnya, karena mereka [justru] selaras dengan pandangan Katolik.