7. Charlemagne: Juruselamat atau Tuan?

Membawa Keteraturan dari Kekacauan

Saat itu tahun 800. Bayangkan basilika St. Petrus selama misa pada Hari Natal. Pada titik tertentu Paus Leo III mengambil sebuah mahkota di tangannya dan meletakkannya di atas kepala Charlemagne, putra Pepin dan raja kaum Frank. Mahkota ini tidak menandakan kerajaan belaka tetapi martabat kekaisaran, sebuah interpretasi segera terkonfirmasi ketika umat, jelas siap untuk apa yang terjadi, memecah kata-kata yang disediakan untuk kaisar, bernyanyi tiga kali, “Charles, yang paling saleh, Augustus, dimahkotai oleh Tuhan, kaisar yang hebat dan cinta damai, umur panjang dan kemenangan!”[1] Menurut laporan dari istana Charlemagne, paus mencium tanah di depannya, suatu isyarat yang diperuntukkan bagi kaisar. Catatan-catatan kepausan menghilangkan detail penting itu tetapi mencatat, sebaliknya, bahwa Leo mengurapi Charlemagne dan memanggilnya “putra yang istimewa” (excellent son).

2. Setelah Petrus dan Paulus

Dari Pinggiran ke Pusat Dunia Romawi

Periode antara kematian Petrus dan toleransi agama Kristen oleh Kaisar Konstantinus pada tahun 313 sering direpresentasikan sebagai masa gereja yang murni, gereja dengan katakombe-katakombe, gereja dengan kesederhanaan yang agung, gereja di mana semua orang Kristen hidup tanpa cela dan siap mati demi iman mereka. Tidak diragukan lagi, ada banyak hal yang patut dikagumi dari orang-orang Kristen di abad-abad awal ini, tetapi mereka adalah umat manusia yang memiliki kesalahan-kesalahan, kegagalan-kegagalan, dan terkadang kelemahan-kelemahan yang parah.

4. DISALIBKAN DI BAWAH PEMERINTAHAN PONTIUS PILATUS

Kota Abadi

Bentuk salib yang memanjang menjadi empat ekstrem dari titik pusat kontaknya menunjukkan kekuatan dan pemeliharaan yang tersebar ke mana-mana dari Dia yang digantung pada salib itu.

– St. Gregorius dari Nyssa1


Tuhan kita Yesus Kristus lahir di Betlehem sesuai dengan nubuatan Mikha. Dia menghabiskan masa kecilnya di Mesir. Sebagian besar hidup-Nya dihabiskan di Galilea. Kristus pergi bersama keluarga ke Yerusalem untuk hari-hari raya besar Yahudi, akan tetapi Dia sibuk di Galilea. Kita tidak membaca tentang keajaiban selama masa muda-Nya, hanya satu kejadian di mana Maria dan Yusuf menemukan Dia di Bait Suci setelah tiga hari menghilang. Setelah itu, Yesus kembali ke Nazaret bersama Maria dan Yusuf, dan “taat kepada orangtua-Nya” (Luk 2:51; was obedient / subject to them). Tidak ada lagi yang dikatakan. Ini adalah tahun-tahun yang tersembunyi.

7. Paulus Tentang Kurban Ekaristi

Perspektif Katolik Tentang Paulus

…roti yang kita pecah-pecahkan adalah
persekutuan dengan tubuh Kristus…
1 Kor 10:16

Kita memulai buku ini dengan mengemukakan bahwa konsep partisipasi (participation) merupakan inti dari teologi Rasul Paulus. Umat Kristen, menurut St. Paulus, telah mengambil bagian dalam kehidupan, kematian, dan kebangkitan Kristus. Seperti yang ditulis Paulus kepada jemaat Korintus, “Tetapi siapa yang mengikatkan dirinya pada Tuhan, menjadi satu roh dengan Dia” (1 Kor 6:17). Dan lagi, “Sebab jika kita telah menjadi satu dengan apa yang sama dengan kematian-Nya, kita juga akan menjadi satu dengan apa yang sama dengan kebangkitan-Nya” (Rm 6:5).

XIV. PENUTUP

Rabi yang Disalibkan

BERDOA UNTUK PERDAMAIAN YERUSALEM

Bersama-sama kita telah menggali bagaimana Yesus dari Nazaret menggenapi nubuat Mesianik dari Kitab Suci Ibrani. Selain itu, konsep Gereja Katolik memungkinkan kita untuk memahami bagaimana Kerajaan Mesianik itu “sudah dan belum.” Kerajaan Allah hadir melalui Gereja yang dipimpin oleh Kepala Istana Kerajaan Mesias (Paus), tetapi Kerajaan itu belum sepenuhnya “di bumi seperti di surga.” Kita menantikan kedatangan Yesus yang kedua kali.

XI. HARI RAYA YAHUDI – HARI RAYA KATOLIK

Rabi yang Disalibkan

Kiranya kehendak-Mu, ya TUHAN, Allah kami dan Allah nenek moyang kami, agar Engkau memperbaharui tahun yang baik dan manis bagi kami
– Doa untuk Malam Rosh ha-Shanah1

Alkitab dimulai dengan penciptaan sebuah kalender kosmik. Kisah penciptaan dalam Kejadian menetapkan siklus kalender Yahudi. Alam semesta diatur dalam jadwal tujuh hari, mencapai puncaknya pada hari ketujuh dan terakhir. Hari ini adalah Shabbat atau hari Sabat istirahat. Oleh karena itu minggu adalah unit utama untuk mengukur waktu Yahudi. Seperti disebutkan di bab sebelumnya, Sabat bagaikan hadiah pernikahan Tuhan untuk Adam dan Hawa.

VII. BAIT SUCI YAHUDI – KATEDRAL KATOLIK

Rabi yang Disalibkan

Dia melihat sekeliling,
Dia melihat malaikat dalam arsitektur
Berputar tiada henti
Dia berkata Amin! dan Haleluya!
– Paul Simon

Konsep ruang yang disucikan kembali ke kisah penciptaan, sama seperti pakaian merujuk kembali pada penyediaan pakaian oleh Allah untuk Adam dan Hawa. Kedua konsep tersebut berhubungan dengan kosmos yang diciptakan. Kita membaca di Kejadian pasal dua bahwa Allah menempatkan Adam dan Hawa di Taman Eden yang hijau.

V. KOHENIM YAHUDI – IMAM-IMAM KATOLIK

Rabi yang Disalibkan

Mereka itu akan membawa semua saudaramu dari antara segala bangsa sebagai korban untuk TUHAN… Juga dari antara mereka akan Kuambil imam-imam dan orang-orang Lewi, firman TUHAN.
– Yes 66:20-21

Kurban membutuhkan seorang imam. Karena Ekaristi adalah kurban, seperti yang kita amati di bab sebelumnya, kita dengan benar mengharapkan Perjanjian Baru juga memiliki imam-imam. Kata Ibrani untuk “imam” adalah kohen, artinya orang yang mempersembahkan korban. Jika Anda pernah memiliki teman Yahudi dengan nama belakang Kohen, Kohan, Cohn, Kahn, Kohn, Coen, atau Cahn, kemungkinan teman Yahudi Anda memiliki keturunan imam. Kohenim (bentuk jamak dari kohen) adalah para imam Perjanjian Lama. Para imam ini menjalankan pelayanan suci mereka melalui hierarki yang ditetapkan secara ilahi. Dalam masyarakat kita yang demokratis dan egaliter, kita sering menolak gagasan hierarki. Namun, hierarki didasarkan dalam sifat penciptaan:

IV. PASKAH YAHUDI – MISA KATOLIK

Rabi yang Disalibkan

Dan apabila anak-anakmu berkata kepadamu: Apakah artinya ibadahmu ini? maka haruslah kamu berkata: Itulah korban Paskah bagi TUHAN yang melewati rumah-rumah orang Israel di Mesir, ketika Ia menulahi orang Mesir, tetapi menyelamatkan rumah-rumah kita.” Lalu berlututlah bangsa itu dan sujud menyembah.
– Kel 12:26-27

Jika sakramen baptisan adalah jalan masuk ke dalam Kerajaan Allah, maka Misa Katolik adalah manifestasi duniawi dari Kerajaan itu. Bisa juga dikatakan bahwa Kurban Kudus Misa adalah penggenapan seluruh Perjanjian Lama. Ekaristi menggenapi Paskah, eksodus, bait suci, kurban, imamat, dan pengharapan Mesianik akan Kerajaan Allah, karena Ekaristi sebenarnya adalah Mesias yang hadir bersama kita sebagai Imanuel — Allah menyertai kita (Mat 1:23) .

III. TEVILAH YAHUDI – BAPTISAN KATOLIK

Rabi yang Disalibkan

Dalam [Kristus] kamu telah disunat, bukan dengan sunat yang dilakukan oleh manusia, tetapi dengan sunat Kristus, yang terdiri dari penanggalan akan tubuh yang berdosa, karena dengan Dia kamu dikuburkan dalam baptisan, dan di dalam Dia kamu turut dibangkitkan juga oleh kepercayaanmu kepada kerja kuasa Allah, yang telah membangkitkan Dia dari orang mati.
– Rasul Paulus (Kol 2:11-12)

Tahukah Anda bahwa Yudaisme memiliki bentuk pembaptisannya sendiri? Mereka menyebutnya tevilah, yang dalam bahasa Ibrani berarti “pencelupan” (immersion) dan kata itu mengacu pada berbagai upacara pembasuhan atau pembersihan yang ditentukan oleh Hukum Musa. Sebuah tevilah biasanya dilakukan di dalam mikvah atau sebuah kolam khusus yang disiapkan untuk upacara / ritus penyucian. Kata Ibrani mikvah mengingatkan pada “kumpulan air” dari kisah penciptaan: