8.6. Bukti Sejarah Kehadiran Nyata

Ekaristi dan Misa

Apakah umat Kristen mula-mula percaya bahwa Ekaristi hanyalah simbol Kristus? Sarjana Protestan Darwell Stone berkata, “Di seluruh tulisan para Bapa, ada kesepakatan yang tidak terputus bahwa roti dan anggur yang dikonsekrasikan adalah tubuh dan darah Kristus, dan bahwa Ekaristi adalah kurban”.1 J. N. D. Kelly juga mengatakan, “Ajaran Ekaristi, yang harus dipahami sejak awal, secara umum tidak diragukan lagi adalah realis, yaitu, roti dan anggur yang dikonsekrasi dipahami, dan diperlakukan serta ditetapkan sebagai, tubuh dan darah Juruselamat”.2 Sebuah survei singkat dari para Bapa dengan mudah mengkonfirmasi kesimpulan ini.

8.5. Bukti Alkitabiah Kehadiran Nyata

Ekaristi dan Misa

Yesus merayakan Paskah pada Perjamuan Terakhir (Mat 26:18-19), tetapi Injil tidak mencatat Dia membahas arti domba Paskah atau kisah Keluaran. Sebaliknya, Injil merekam Yesus berbicara tentang Tubuh dan Darah-Nya dan inagurasi Perjanjian Baru. Ini masuk akal jika Yesus menganggap diri-Nya sebagai anak domba Paskah yang akan dimakan oleh murid-murid-Nya dalam roti dan anggur yang Dia persembahkan kepada mereka. Faktanya, Paulus berkata, “Sebab anak domba Paskah kita juga telah disembelih, yaitu Kristus” (1 Kor 5:7), dan Yohanes Pembaptis menyebut Yesus “[Lihatlah] Anak Domba Allah, yang menghapus dosa dunia” (Yoh 1:29).

8.4. Mendefinisikan Kehadiran Nyata

Ekaristi dan Misa

Salah satu keberatan umum terhadap kehadiran tubuh Kristus yang nyata dalam Ekaristi berbunyi seperti ini: “Bagaimana Anda bisa mengatakan Ekaristi menjadi Tubuh dan Darah Kristus ketika masih terlihat seperti roti dan anggur? Seorang ilmuwan dapat memeriksa spesimen ini dan menunjukkan kepada Anda bagaimana pada tingkat molekuler tidak ada perubahan yang terjadi, jadi mengapa Anda percaya sesuatu dalam Misa telah berubah menjadi sesuatu yang lain?” Tapi keberatan ini mengandung kesalahpahaman doktrin, bukan sanggahan terhadap itu.

8.3. Bukti Sejarah Kurban Misa

Ekaristi dan Misa

Menurut Geisler dan MacKenzie, gambaran Misa sebagai kurban “ditemukan sejak Gregorius Agung (tahun 540–604). . . ‘Gagasan tentang misa sebagai korban ini akhirnya menjadi doktrin standar gereja Barat—sampai ditolak oleh Protestan pada abad keenam belas’ ”.1 Tetapi catatan sejarah menunjukkan bahwa Ekaristi sejak awal dipahami sebagai korban. Misalnya, salah satu referensi non-Alkitab paling awal tentang Ekaristi yang dipersembahkan sebagai kurban dapat ditemukan dalam Didache, yang berasal dari abad pertama. Yang mengatakan:

8.2. Kurban yang “Sekali Untuk Selamanya”

Ekaristi dan Misa

Kebanyakan apologis Protestan yang menyangkal bahwa Misa adalah sebuah kurban biasanya mengutip Surat kepada Orang Ibrani dan rujukannya pada kurban Kristus yang “satu kali untuk selama-lamanya” (10:10), atau “satu korban” (10:14). Menurut apologis Protestan John Ankerberg dan John Weldon,

8.1. Kurban Misa

Ekaristi dan Misa

Ekaristi dilembagakan pada Perjamuan Terakhir ” ‘untuk mengabadikan kurban salib sepanjang zaman sampai Ia datang kembali’ (SC 47)”1 (KGK 1323). Menurut Katekismus,