55. Keselamatan Di Luar Gereja

Hal-hal Terakhir

Katekismus Gereja Katolik menyebut Gereja Kristus sebagai “sakramen keselamatan universal” (KGK 774-776).[1] Dinyatakan: “Di dunia ini Gereja adalah Sakramen keselamatan, tanda dan sarana persekutuan dengan Allah dan di antara manusia.” (KGK 780).

Banyak yang salah memahami sifat ajaran ini. Di satu titik ekstrim, beberapa orang berpikir bahwa tidak ada bedanya gereja apa atau bahkan agama apa yang dianut seseorang, dan bahwa keselamatan dapat diperoleh secara setara melalui salah satu darinya. Pada ekstrem yang lain, beberapa mengklaim bahwa siapa pun yang bukan anggota penuh Gereja Katolik akan dikutuk.

41. Kebohongan Besar Anti-Katolik

Anti-Katolikisme
  • Siapakah Maria Monk, dan apa yang dia katakan tentang agama Katolik?
  • Paus sekarat mana yang konon mengakui bahwa kehidupan dan keyakinannya hanyalah lelucon?
  • Siapakah Alberto Rivera, dan bagaimana dia dipengaruhi oleh Maria Monk?

40. “Alkitab” Anti-Katolik

Anti-Katolikisme
  • Apa sumber utama matermateri anti-Katolik?
  • Apa klaim “Alkitab” anti-Katolik ini, dan siapa penulisnya?
  • Bagaimana umat Katolik harus menyanggah klaim-klaim anti-Katolik?

36. Pengontrol Kelahiran

Moralitas dan Sains
  • Mengapa Gereja Katolik mengajarkan bahwa pengengontrol kelahiran itu salah?
  • Sudah berapa lama pengontrol kelahiran ada?
  • Mengapa kontrasepsi disebut sebagai “Onanisme”?
  • Apa yang para Bapa-bapa Gereja Perdana, serta para pemimpin Protestan, katakan tentang pengontrol kelahiran?
  • Apa yang diprediksi Paus Paulus VI tentang penggunaan kontrasepsi yang meluas?

5. PETRUS MENDIRIKAN GEREJA ROMA?

Kota Abadi

Kota yang kamu lihat tidak lain adalah Roma yang agung dan mulia,
Ratu Bumi yang sejauh ini terkenal,
dan diperkaya dengan harta rampasan bangsa-bangsa;
di sana Capitol yang kamu lihat,
mengangkat kepalanya yang megah di atas yang lain

– Kata-kata Setan kepada Kristus
Paradise Regain’d karya John Milton1


Sama seperti Roma pernah menginvasi kota Yerusalem, demikian juga sekarang seorang nelayan Yahudi memasuki kota Roma dan mengubahnya selamanya. Kita berbicara tentang Simon Petrus, Batu Karang yang di atasnya Kristus mendirikian Gereja-Nya.2 Bertahun-tahun sebelum Kristus mati di salib Romawi di luar tembok Yerusalem, Dia menunjuk dua belas Rasul. Dia pertama kali memilih Andreas dan kemudian saudaranya Simon yang menjadi Petrus. Selanjutnya dia memanggil dua bersaudara, Yakobus dan Yohanes. Dan kemudian dia memamanggil Filipus dan Nathanael. Berikutnya Matius pemungut cukai. Kemudian dia memanggil lima orang lainnya: Thomas, Yakobus yang lain, Simon yang lain, dan dua Yudas — Yudas Tadeus dan Yudas Iskariot si pengkhianat.

Pengantar

Perspektif Katolik Tentang Paulus

G. K. Chesterton pernah mengamati bahwa Gereja Katolik telah “diserang dari segala sisi dan dari semua alasan yang bertentangan. Tidak lama setelah seorang rasionalis menunjukkan bahwa itu terlalu jauh ke timur, yang lain menunjukkan dengan kejelasan yang sama bahwa itu terlalu jauh ke barat”.1 Hal yang sama dapat dikatakan tentang St. Paulus. Sejarah bidaah pada hakekatnya adalah serangkaian posisi-posisi yang kontradiktif, masing-masing mengklaim otoritas Rasul Paulus.

22. Gereja Katolik Memperoleh Namanya

Penulisan Perjanjian Baru

Sekitar akhir Zaman Apostolik, Gereja Katolik menerima nama yang dikenal hingga saat ini.

Awalnya, Kekristenan hanya disebut “Jalan [Tuhan]” (the Way; Kis 9:2; 19:23; 22:4; 24:14, 22), frasa yang merupakan kependekan dari “jalan [kepada] keselamatan” (the way of salvation; Kis 16:17), “jalan Tuhan” (the way of the Lord; Kis 18:25), dan “jalan Allah” (the way of God; Kis 18:26). Namun, seiring berjalannya waktu, para pengikut Yesus dikenal sebagai “Kristen” (Christians) — sebuah nama yang diberikan kepada mereka di kota Antiokhia (Kis 11:26).

52. Perantaraan Para Kudus

Maria dan Para Kudus

Kaum fundamentalis terkadang menantang praktik Katolik yang meminta para santo-santa dan malaikat untuk berdoa bagi kita. Meskipun praktik ini tidak menonjol (prominent) dalam Kitab Suci, ada tempat-tempat di mana Alkitab mengarahkan kita untuk memohon (invoke) mereka yang ada di surga dan meminta mereka untuk berdoa bersama kita.

ECCLESIAL DEISM

Bryan Cross

Teks ini adalah terjemahan manual dari : Ecclesial Deism, karya Bryan Cross pada situs calledtocommunion.com.


St. Ireneus dan St. Klemens dari Alexandria, hidup pada abad ke-2, mengatakan bahwa setelah Rasul Yohanes kembali dari pengasingan di pulau Patmos, ia tinggal di Efesus “sampai era Trajanus”. Trajanus menjadi kaisar pada 98 M. Menurut tradisi, St. Yohanes adalah yang terakhir hidup dari 12 Rasul. Ketika para malaikat membawa jiwanya ke surga, apakah Gereja dibiarkan jatuh ke dalam bidaah dan kemurtadan?


1. SEBUAH DILEMA


Saya sadari saat itu sebagai seorang Protestan, saya juga tidak dapat naik banding pada para Bapa Gereja atau konsili-konsili secara prinsipil untuk mendukung posisi saya dalam melawan kaum Mormon. Memang, saat itu saya setuju dengan Trinititas Nikea dan Kristologi Khalsedon, tapi seperti kaum Mormon saya juga percaya kalau segera setelah kematian para Rasul, Gereja mulai jatuh dalam bermacam kesalahan, pada awalnya kesalahan kecil tapi secara progresif menjadi semakin serius. Jadi dalam pikiran saya, semua yang dikatakan oleh para Bapa Gereja harus diuji dengan [interpretasi pribadi saya akan] Kitab Suci.

2. ECCLESIAL DEISM


Ecclesial deisme adalah gagasan bahwa Kristus mendirikan Gereja-Nya, tetapi kemudian mengundurkan diri, tidak lagi melindungi Magisterium Gereja-Nya agar tidak jatuh ke dalam bidat atau kemurtadan. Ecclesial deisme bukanlah suatu kepercayaan bahwa anggota individu Magisterium dapat jatuh ke dalam bidat atau kemurtadan [tapi bahkan] suatu kepercayaan bahwa Magisterium itu sendiri dapat kehilangan atau merusak beberapa hal penting dari perbendaharaan iman, atau menambahkan sesuatu pada perbendaharaan iman, sebagaimana menurut Protestan, diduga terjadi pada konsili ekumenis kelima, keenam, dan ketujuh.

3. ECCLESIAL FAITH


Terlepas dari Gereja, saya menganggap iman dalam Kristus sebagai sesuatu yang sepenuhnya ada batiniah. Tetapi setelah memahami bahwa Kristus mendirikan Tubuh yang terorganisir secara hierarkis yang terlihat di mana Dia adalah Kepala dan yang Dia janjikan untuk dijaga, saya menjadi sadar bahwa cara untuk mempercayai Kristus adalah dengan mempercayai Gereja-Nya di mana Dia adalah Kepala, sama seperti orang-orang Kristen mula-mula mempercayai Kristus secara tepat dengan mempercayai pengajaran para Rasul. Mempercayai para Rasul tidak mengurangkan (atau menyaingkan) kepercayaan mereka kepada Kristus. “Dan bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka”.

4. KETIDAKCACATAN GEREJA


Ketidakcacatan Gereja adalah sebuah anugerah dari Kristus kepada Gereja yang dengannya dilestarikan sampai akhir zaman sebagai “lembaga keselamatan”. Gereja tidak dapat binasa dari dunia atau menyimpang dari “pengajarannya, konstitusinya dan liturginya”. Karunia ini tidak menyiratkan bahwa para anggota Gereja, bahkan Magisterium, tidak dapat berbuat dosa atau salah. Tetapi berarti bahwa Magisterium Gereja tidak akan pernah kehilangan atau merusak bagian mana pun dari wahyu Kristus, yang mencakup masalah teologis dan moral. Karunia ini sangat penting bagi tujuan Kristus dalam mendirikan Gereja-Nya sebagai sarana untuk melanjutkan karya penyelamatan-Nya bagi semua bangsa di dunia sampai akhir zaman.

5. SEBUAH BANTAHAN


Satu keberatan yang mungkin terhadap argumen saya melawan ecclesial deism adalah bahwa Allah dalam pemeliharaan-Nya memungkinkan Gereja untuk jatuh ke dalam bidat atau kemurtadan untuk menghasilkan kebaikan yang lebih besar. Menurut keberatan ini, dengan membiarkan Gereja jatuh ke dalam ajaran sesat atau kemurtadan, Allah dapat memberi pelajaran kepada Gereja. Ini adalah bantahan yang baik, tetapi itu tidak merusak alasan mendasar mengapa ecclesial deism pasti salah. Ini mengandaikan beberapa bentuk ecclesial Doketisme, seolah-olah Gereja hanyalah institusi manusia yang berhubungan dengan Kristus secara ekstrinsik.

6. KESIMPULAN


Jika para Bapa Gereja tidak merusak iman, melainkan dibimbing oleh Roh Kudus untuk melestarikan dan menguraikannya, maka saya ingin tau apa yang mereka katakan dan memahami Kitab Suci melalui mata mereka. Ketika mempelajari mereka, saya tidak menemukan bukti kemurtadan melainkan bukti iman dan pengabdian untuk memelihara iman yang sekali untuk selamanya diserahkan kepada orang-orang kudus. Dengan proses menelusuri sejarah, saya sampai pada kesimpulan bahwa Gereja Katolik adalah Tubuh yang sama dengan Gereja pada lima abad pertama. Saya diterima dalam persekutuan penuh dengan Gereja Katolik pada tahun 2006.


47. Keabadian Pernikahan

Sakramen dan Peribadatan

Yesus mengajarkan: “Barangsiapa menceraikan isterinya lalu kawin dengan perempuan lain, ia hidup dalam perzinahan terhadap isterinya itu. Dan jika si isteri menceraikan suaminya dan kawin dengan laki-laki lain, ia berbuat zinah” (Luk 16:18; juga Mrk 10:11-12).