19. Paulus III: Titik Balik

Renaisans dan Reformasi

Klemens VII meninggal pada tanggal 25 September 1534. Butuh waktu lima puluh hari dalam rapat konklaf untuk memilihnya, namun hanya dua hari untuk memilih penggantinya, dengan suara bulat dan tanpa suap, Paulus III, Alessandro Farnese. Bagaimana menjelaskan konsensus yang cepat dalam sebuah lembaga yang terkenal dengan sifat kontroversialnya? Suasana telah berubah. Terdapat rasa muak yang meluas di antara para kardinal dari setiap faksi terhadap kebijakan-kebijakan Klemens yang licik dan penilaian politiknya yang buruk. Terdapat kekhawatiran yang meluas, bahkan kepanikan mengenai apa yang mungkin terjadi di masa depan. Penjarahan Roma sungguh traumatis. Kota indah yang tampak di ambang kelahiran kembali, kesayangan para seniman besar pada masa itu, telah dirusak tanpa ampun dan penduduknya tersebar. Untungnya, tidak ada satu pun karya seni besar yang hancur, namun dampaknya tetap menghancurkan baik secara material maupun psikologis.

6. Yunani, Lombardia, Franka

Membawa Keteraturan dari Kekacauan

Dalam benak Anda, bayangkan tiga adegan. Yang pertama terjadi di Roma sekitar lima puluh tahun setelah kematian Gregorius. Bayangkan sendiri seorang paus, sakit parah. Dia berada di katedral St. Yohanes Lateran, di mana dia berlindung sebagai tempat kudus untuk menyelamatkan diri dari para agen kaisar. Para agen menista tempat kudus itu, menangkap paus, menanggalkan jubah kepausannya, dan menyelundupkannya ke kapal menuju Konstantinopel. Begitu sampai di Konstantinopel, paus Martin I (paus Martinus I), diadili atas tuduhan pengkhianatan yang dibuat-buat. Dia dinyatakan bersalah, diseret dengan rantai di jalan-jalan, dicambuk di depan umum, dan dijatuhi hukuman mati, yang diubah menjadi penjara seumur hidup. Paus meninggal enam bulan kemudian karena kedinginan, kelaparan, dan perlakuan kasar.

4. Kemakmuran ke krisis : Damasus dan Leo Agung

Dari Pinggiran ke Pusat Dunia Romawi

Pada saat Konstantinus meninggal pada tahun 337, dua belas tahun setelah Nicea, gereja telah memasuki era keemasan, dengan lengannya yang dipegang teguh dan penuh penghargaan oleh pelindung besarnya. Itu tidak berarti pengajarannya yang kokoh tidak terganggu. Dari semua masalah, Arianisme berada di daftar paling atas dan menghasilkan kontroversi pahit. Konstantinus tidak pernah secara formal goyah dalam dukungannya terhadap sikap anti-Arian konsili, tetapi dia semakin dipengaruhi oleh para uskup Arian, yang berhasil meyakinkannya tentang niat buruk atau penyimpangan para pemimpin partai ortodoks, yang menyebabkannya mengasingkan beberapa dari mereka. Termasuk di antara orang-orang buangan itu adalah St. Athanasius [1], uskup Aleksandria, yang telah menjadi penentang utama Arius saat konsili dan telah menjadi lambang ortodoksi Nicea. Pada saat Konstantinus meninggal, kaum Arian, yang terbebas dari Nicea, menjadi lebih kuat dari sebelumnya.

3. Konstantinus : Rasul Ketigabelas

Dari Pinggiran ke Pusat Dunia Romawi

Konstantinus bukanlah seorang paus tetapi kaisar Romawi dari tahun 312 sampai 337. Namun, dengan pengecualian Santo Petrus sendiri, dia lebih penting bagi kepausan dan bagi kekristenan itu sendiri daripada paus mana pun. Beberapa orang memuji dekrit Konsili Vatikan II (1962–1965) tentang hubungan gereja-negara sebagai “akhir era Konstantinus”, yang berarti akhir dari 1700 tahun pola-pola tertentu hubungan gereja-negara yang memiliki asal muasalnya dengan kaisar. Penegasan itu mungkin dibesar-besarkan, tetapi setidaknya menunjukkan bahwa sesuatu yang penting terjadi pada gereja dengan Konstantinus.

2. Setelah Petrus dan Paulus

Dari Pinggiran ke Pusat Dunia Romawi

Periode antara kematian Petrus dan toleransi agama Kristen oleh Kaisar Konstantinus pada tahun 313 sering direpresentasikan sebagai masa gereja yang murni, gereja dengan katakombe-katakombe, gereja dengan kesederhanaan yang agung, gereja di mana semua orang Kristen hidup tanpa cela dan siap mati demi iman mereka. Tidak diragukan lagi, ada banyak hal yang patut dikagumi dari orang-orang Kristen di abad-abad awal ini, tetapi mereka adalah umat manusia yang memiliki kesalahan-kesalahan, kegagalan-kegagalan, dan terkadang kelemahan-kelemahan yang parah.

Kata Pengantar

Sejarah Paus

Buku ini adalah tentang lembaga tertua yang masih hidup di dunia Barat, sebuah lembaga yang dimulai sekitar dua ribu tahun yang lalu, tetapi saat ini sama pentingnya dengan sejarahnya. Kepausan, yang berasal dari Santo Petrus, murid utama Yesus, diwujudkan hari ini dalam Paus Benediktus XVI (cat. Ketika buku ini ditulis…red). Di antara Petrus dan Benediktus ada sekitar 265 orang yang mengaku sebagai penerus Petrus dan yang klaimnya saat ini secara umum diakui sah. Beberapa adalah orang suci; beberapa orang berdosa. Paus Leo Agung dan Paus Gregorius Agung adalah orang-orang dengan perawakan heroik bermutu tinggi, tetapi Paus Yohanes XII, yang menjadi paus pada usia delapan belas tahun, menjalani kehidupan yang tidak bermoral sehingga dia menjadi skandal bahkan dalam masyarakat Romawi yang bejat pada abad kesepuluh. Selain itu, ada banyak individu lain yang mengaku sebagai paus, tetapi klaimnya ditolak oleh orang-orang sezaman atau keturunannya sebagai tidak sah, “anti-paus“. Mereka sangat berperan dalam beberapa bagian cerita kita.

66. Suku-suku Israel Yang Hilang

Kelompok-kelompok Non-Katolik
  • Apa yang dimaksud dengan ”suku-suku Israel yang hilang”, dan bagaimana nama itu berasal?
  • Apa yang diklaim oleh gerakan Israelisme Inggris (British Israelism), dan bagaimana hubungannya dengan suku-suku Israel yang hilang?
  • Siapa pendiri Israelisme Inggris?
  • Apa yang membuat Israelisme Inggris menjadi gagasan yang begitu menarik?

51. Bagaimana Berbicara dengan Fundamentalis

Kelompok-kelompok Non-Katolik
  • Apa hal pertama yang harus dilakukan seorang Katolik sebelum berbicara dengan seorang Fundamentalis?
  • Apa yang harus diketahui oleh seorang apologis Katolik tentang teknik?
  • Apa salah satu cara tercepat untuk mengusir seseorang dari Gereja, bahkan setelah “memenangkan” perdebatan?
  • Apa saja istilah-istilah Fundamentalis yang biasanya disalahpahami oleh umat Katolik?

50. Fundamentalis atau Katolik?

Kelompok-kelompok Non-Katolik
  • Bukti apa yang mendukung Gereja Katolik sebagai satu-satunya Gereja sejati yang didirikan oleh Kristus, bukan gereja-gereja Fundamentalis hari ini?
  • Mengapa Gereja Katolik mengklaim otoritas pengajaran? Bukankah Alkitab saja sudah cukup?
  • Apakah Kitab Suci mendukung pandangan Fundamentalis tentang pembenaran?
  • Bagaimana umat Katolik mendukung keyakinan mereka bahwa sakramen lebih dari sekadar simbol?
  • Bukankah Misa Katolik “mengorbankan” Kristus berulang kali, meskipun Kristus telah menyelesaikan pengorbanan dengan kematian-Nya di kayu salib?

Kesimpulan

100 Argumen Alkitabiah Melawan Sola Scriptura

Orang yang benar-benar mengikuti Kitab Suci ke mana pun arahnya, dan yang tidak terikat pada tradisi manusia yang diciptakan pada abad keenam belas, akan menyimpulkan bahwa sola scriptura tidak alkitabiah, tidak logis, dan tidak benar. Saya sampaikan bahwa hal tersebut di atas menunjukkan kebangkrutan alkitabiah dan intelektualnya dari banyak sudut.