BAB 32. Roti Surga dalam Yesus Kristus: Sebuah Usaha Imajinatif

Misa Umat Kristen Mula-mula

Sejauh yang dapat dilihat, Anda adalah penduduk biasa di kota Anda, sebuah pelabuhan di provinsi Afrika Utara kekaisaran. Tidak ada dalam pakaian, ucapan, tempat tinggal, atau pekerjaan sehari-hari Anda yang akan membedakan Anda dari tetangga Anda yang tidak menyembah Yesus Kristus. Anda berasal dari sebuah keluarga pengrajin; rumah Anda tidak kaya atau miskin, tetapi Anda merasa nyaman.

BAB 31. St. Sirilus dari Yerusalem

Misa Umat Kristen Mula-mula

Pada saat Sirilus dari Yerusalem menghasilkan ceramah-ceramah pengantar tentang Kekristenan – Procatecheses, Catecheses, dan Mystagogical Catecheses – Gereja telah menikmati lebih dari satu generasi penuh perdamaian di kekaisaran. Konstantinus telah mengeluarkan dekrit toleransinya, Dekrit Milan (Edict of Milan), pada tahun 313. Saat itu, sebagian besar kekaisaran adalah orang Kristen. Ketika Sirilus berdiri di depan kelas katekumennya — sekitar tahun 350 — dia berkhotbah dengan kebebasan dan kejelasan yang tidak kita temukan dalam dokumen-dokumen yang lebih tua.

BAB 30. Liturgi St. Yakobus

Misa Umat Kristen Mula-mula

Judul liturgi ini dianggap berasal dari karya rasul Yakobus, yang merupakan uskup pertama Yerusalem. Memang, teks tersebut tampaknya berasal dari Yerusalem1, meskipun sejarah awalnya tidak jelas. Namun, abad keempat memberikan komentar-komentar dan catatan-catatan tentang liturgi ini, termasuk dua sumber informasi liturgi terkaya dari Gereja kuno: catatan perjalanan Egeria, seorang peziarah Spanyol di Yerusalem, dan kuliah-kuliah kateketik dari Sirilus dari Yerusalem.

BAB 29. St. Sarapion dari Thmuis

Misa Umat Kristen Mula-mula

Kita mendapati dalam Liturgi Sarapion (Liturgy of Sarapion) sebuah contoh awal dan indah dari Misa kuno seperti yang dipersembahkan di Mesir. Sarapion adalah uskup kota Thmuis sekitar tahun 339-363. Dia adalah teman Athanasius, yang surat-suratnya kepadanya telah terpelihara. “Buku doa”nya (prayer-book), atau Euchologion, memuat ritus-ritus untuk berbagai tujuan dan kesempatan. Yang menonjol adalah penekanannya pada doa bagi orang mati dan pada pengurapan demi kesembuhan. Doa Syukur Agung Sarapion memuat berkat untuk minyak-minyak dan air untuk urapan sakramental.

Teks di bawah ini didasarkan pada terjemahan Wobbermin.1

Prefasi

Sungguh layak dan benar untuk memuji, bermazmur, memuliakan Engkau, Bapa [yang tidak diciptakan] dari Yesus Kristus [Putera] Tunggal-Mu. Kami memuji-Mu, Ya Tuhan yang tidak diciptakan, yang tidak dapat ditelusuri, yang tak terlukiskan tak dapat dipahami oleh zat ciptaan apa pun. Kami memuji-Mu yang dikenal oleh satu-satunya yang diperanakkan. Melalui Dia Engkau diucapkan dan ditafsirkan dan diberitahukan kepada alam ciptaan. Kami memuji-Mu yang mengenal Anak dan mengungkapkan kepada orang-orang kudus kemuliaan tentang Dia. Engkau dikenal melalui Sabda-Mu, dan melalui Dia Engkau dibawa kepada pandangan dan pemahaman orang-orang kudus.

Kami memuji-Mu, Ya Bapa yang tak terlihat, pemberi keabadian. Engkaulah sumber kehidupan, sumber cahaya, sumber semua rahmat dan semua kebenaran, hai pecinta manusia, hai pecinta orang miskin yang mendamaikan diri-Mu dengan semua, dan menarik semuanya kepada diri-Mu sendiri melalui kedatangan Putra terkasih-Mu. Kami mohon kepada-Mu untuk menjadikan kami manusia-manusia yang hidup. Berilah kami roh terang, agar kami mengenal Engkau, [Allah] yang benar, dan Dia yang Engkau utus, Yesus Kristus. Berilah kami Roh Kudus, agar kami dapat mengungkapkan dan mengumumkan misteri-misteri-Mu yang tak terkatakan. Semoga Tuhan Yesus berbicara di dalam kami, dan Roh Kudus, dan menyanyikan kemuliaan-Mu melalui kami.

Karena Engkau tinggi mengatasi segala kerajaan, kekuasaan, pemerintahan, dan setiap nama yang dapat disebut, tidak hanya di dunia ini, tetapi juga di dunia yang akan datang. Di samping-Mu berdiri beribu-ribu dan tak terhitung malaikat, malaikat agung, takhta, kekuasaan, kerajaan, kekuatan. Di sebelah-Mu berdiri serafim bersayap enam yang paling terhormat, dengan dua sayap menutupi wajah, dan dengan dua kaki dan dengan dua sayap dan berseru “Kudus”. Bersama mereka, terimalah juga seruan kami “Kudus” sbagaimana kami berseru: Kudus, kudus, kuduslah Tuhan semesta alam, surga dan bumi penuh dengan kemuliaan-Mu.

Persembahan

Penuhlah surga, dan penuhlah bumi dengan kemuliaan-Mu yang luar biasa. Tuhan semesta alam, penuhilah juga pengorbanan ini dengan kekuatan dan kehadiran-Mu (your participation): karena kepada-Mu kami mempersembahkan korban hidup ini, persembahan tanpa darah ini. Kepada-Mu kami mempersembahkan roti ini, yang serupa dengan tubuh Sang Putera Tunggal. Roti ini adalah rupa tubuh yang kudus, karena Tuhan Yesus Kristus, pada malam Ia dikhianati, mengambil roti dan memecahkannya, dan memberikannya kepada murid-murid-Nya, sambil berkata, “Ambillah ini, kamu semua, dan makanlah. Inilah tubuh-Ku, yang dipecah-pecahkan bagi-Mu demi pengampunan dosa”. Jadi, kami pun membuat kematian yang serupa dengan mempersembahkan roti, dan memohon kepada-Mu melalui pengorbanan ini untuk berdamai dan berbelas kasih dengan kami semua, ya Allah yang benar. Dan seperti roti yang dipecah-pecahkan ini tersebar di atas bukit-bukit, dan dikumpulkan bersama dan menjadi satu, demikianlah biarlah Gereja-Mu dikumpulkan bersama dari setiap bangsa dan setiap negara dan setiap kota dan desa dan rumah dan jadikanlah satu Gereja katolik yang hidup.

Kami juga mempersembahkan cawan, yang serupa dengan darah, karena Tuhan Yesus Kristus, mengambil cawan setelah makan malam, berkata kepada murid-murid-Nya sendiri, “Ambillah dan minumlah. Inilah perjanjian baru, yaitu darah-Ku, yang ditumpahkan bagimu demi pengampunan dosa.” Jadi kami juga telah mempersembahkan cawan, menyajikan yang serupa dengan darah.

Ya Allah yang benar, biarlah Sabda Kudus-Mu turun ke atas roti ini, agar roti ini menjadi tubuh Sang Firman, dan di atas cawan ini, agar cawan ini menjadi darah Kebenaran; dan jadikanlah semua orang yang mengambil bagian untuk menerima obat kehidupan penyembuh setiap penyakit dan untuk memperkuat semua pertumbuhan dan kebajikan, bukan untuk penghukuman, ya Tuhan yang benar, dan bukan untuk kecaman dan celaan. Sebab kami telah memohon kepada-Mu, yang tidak diciptakan, melalui satu-satunya yang diperanakkan dalam Roh Kudus.

Biarkan orang-orang ini menerima belas kasihan. Biarlah itu dianggap layak untuk [advancement?]. Biarlah malaikat diutus sebagai sahabat bagi orang-orang untuk membawa si jahat kepada ketiadaan dan demi berdirinya Gereja.

Kami juga bersyafaat atas nama semua orang yang telah dimakamkan, yang peringatannya sedang kami buat.

Di sini sebutkan nama-namanya.

Kuduskanlah jiwa-jiwa ini: karena Engkaulah yang mengetahui segalanya. Kuduskanlah semua (jiwa) yang beristirahat di dalam Tuhan. Dan hitunglah mereka semua dengan kuasa kudus-Mu dan berilah mereka tempat dan istana di kerajaan-Mu.

Terimalah juga ucapan syukur [Ekaristi] umat, dan berkatilah mereka yang telah mempersembahkan persembahan dan ucapan syukur, dan anugerahilah kesehatan dan kekuatan dan kegembiraan dan semua kemajuan [advancement?] jiwa dan tubuh kepada seluruh umat ini melalui Yesus Kristus yang diperanakkan di dalam Roh Kudus; seperti dulu dan sekarang dan akan terjadi kepada generasi ke generasi dan ke segala zaman dari zaman ke zaman. Amin.

Setelah doa [Bapa Kami?], dilanjutkan dengan pemecahan roti dan doa.

Anggaplah kami layak menerima Komuni ini, ya Allah yang benar, dan jadikanlah tubuh kami mengandung kemurnian dan jiwa kami kebijaksanaan dan pengetahuan. Dan jadikanlah kami bijaksana, ya Allah yang penuh belas kasih, dengan Persekutuan tubuh dan darah, sebab melalui [Putera-Mu] Yang Tunggal, bagi-Mu kemuliaan dan kuasa dalam Roh Kudus, sekarang dan sepanjang zaman. Amin.

Setelah memberikan roti yang dipecah-pecahkan kepada para imam, tangan ditumpangkan pada umat.

Aku mengulurkan tangan ke atas orang-orang ini dan berdoa agar tangan kebenaran dapat terulur dan berkat diberikan kepada orang-orang ini karena kebaikan kasih-Mu, ya Tuhan yang penuh belas kasih, dan misteri yang hadir. Semoga tangan kesalehan dan kuasa dan disiplin yang sehat dan bersih dan segala kekudusan memberkati orang-orang ini, dan terus memeliharanya demi kemajuan dan peningkatan melalui Yesus Kristus yang diperanakkan dalam Roh Kudus, baik sekarang maupun sepanjang zaman. Amin.

Setelah dibagikan kepada umat, adalah doa ini.

Kami berterima kasih, Guru, bahwa Engkau telah memanggil orang-orang yang telah berbuat salah, dan telah mengambil bagi diri-Mu sendiri orang-orang yang berdosa, dan telah mengesampingkan ancaman yang ditujukan kepada kami, memberikan pengampunan dengan belas kasih-Mu, dan menghapusnya dengan pertobatan, dan membuangnya dengan pengetahuan demi kehormatan-Mu sendiri. Kami berterima kasih kepada-Mu, bahwa Engkau telah memberi kami Persekutuan tubuh dan darah. Berkatilah kami, berkatilah umat ini, augerahilah kami mendapat bagian dengan tubuh dan darah melalui Putera tunggal-Mu, yang melalui Dia bagi-Mu kemuliaan dan kuasa dalam Roh Kudus, sekarang dan selama-lamanya dan sepanjang zaman. Amin.

Kami memberkati ciptaan-ciptaan ini melalui nama Putera Tunggal-Mu Yesus Kristus; kami menyebutkan nama Dia yang menderita, yang disalibkan, dan bangkit kembali, dan yang duduk di sebelah kanan yang tidak diciptakan, di atas air ini dan di atas [minyak] ini. Anugerahilah kuasa penyembuhan kepada ciptaan-ciptaan ini agar setiap demam dan setiap roh jahat dan setiap penyakit dapat hilang dengan meminum dan mengurapi, dan bahwa dengan keikutsertaan dari ciptaan-ciptaan ini dapat menjadi obat penyembuhan, dan obat kesehatan, dalam nama Putera Tunggal-Mu Yesus Kristus, melalui Dia-lah bagi-Mu kemuliaan dan kuasa dalam Roh Kudus sepanjang zaman. Amin.

Sambil menumpangkan tangan setelah pemberkatan air dan minyak.

O Tuhan yang benar dan pengasih, biarlah Persekutuan tubuh dan darah berlanjut dengan umat ini. Biarlah tubuh mereka menjadi tubuh yang hidup dan jiwa mereka menjadi jiwa yang bersih. Anugerahilah berkat ini untuk menjadi pemeliharaan Komuni mereka, dan jaminan untuk Ekaristi yang telah dirayakan, dan jadikanlah mereka semua diberkati bersama-sama dan jadikanlah mereka (mereka) terpilih melalui Yesus Kristus yang diperanakkan dalam Roh Kudus, baik sekarang maupun untuk segala zaman. Amin.


1  St. Sarapion, [fourth century], Bishop Sarapion’s Prayer-Book, Translated by G. Wobbermin, London: SPCK, 1899.


Baca juga : Misa, Liturgi Ekaristi, Misa Sebagai Sebuah Kurban, Transubstansi dan Kehadiran Nyata, Kristus Dalam Ekaristi, Sarapion’s Prayer-Book (cat. No.6), Sakramentali, The Sacramentary of Serapion 29:1, St. Serapion, pendamping St. Athanasius….

BAB 28. Konsili Nicea

Misa Umat Kristen Mula-mula

Konsili Nicea (tahun 325) dianggap sebagai Konsili Ekumenis pertama — yaitu, pertemuan para uskup yang diadakan dan dikukuhkan oleh otoritas yang tepat dan mewakili Gereja di seluruh dunia. Kaisar Konstantinus memanggil Konsili ini untuk menyelesaikan kontroversi Arian, yang telah mencapai titik krisis dan mengancam akan memisahkan kekaisaran. Arius dan para pengikutnya menyangkal keilahian dan kekekalan (coeternity) penuh dari Sang Sabda Allah. Ajaran sesat Arianisme muncul bersamaan dengan ajaran sesat lain yang serupa, semuanya serupa dalam meyakini bahwa Allah Putera adalah ciptaan Allah Bapa, dan bahwa ada suatu masa ketika Putera tidak ada.

BAB 27. Anaphora St. Markus

Misa Umat Kristen Mula-mula

Alexandria di Mesir, di abad-abad Kristen pertama, merupakan ibukota intelektual Kekaisaran Romawi. Memiliki perpustakaan terbesar di dunia dan universitas serta pusat penelitian paling bergengsi. Minoritas Yahudi kota yang cukup besar memiliki budaya khasnya sendiri. Filsuf Philo, seorang yang sejaman Yesus dan Paulus, adalah seorang penulis sejarah (Chronicler) Yahudi Alexandrian dan pelita paling terang mereka. Dalam karyanya “The Contemplative Life,” Philo menggambarkan sekelompok Yahudi semi-monastis, yang disebut Therapeutai (“Healers”), yang menyibukkan diri mereka sendiri dengan doa-doa komunal serta studi yang intens tentang Kitab Suci. Para Thereapeutai bertemu di pagi hari untuk mendengarkan Alkitab, menyanyikan antifon-antifon, dan sebuah ritual jamuan yang memiliki karakter pengorbanan. Beberapa abad kemudian, sejarawan Kristen Eusebius menyimpulkan bahwa Therapeutai akhirnya ditobatkan menjadi Kristen dan membentuk generasi fondasi Gereja Alexandrian (Church History 2.7). Seorang sarjana liturgi Italia, Enrico Mazza, menemukan argumen Eusebius itu mungkin (ada benarnya, masuk akal…red), setidaknya mengingat kesamaan antara deskripsi Philo tentang Therapeutai dan apa yang kita ketahui selanjutnya dengan liturgi dan monastisisme Mesir.

BAB 26. Eusebius dari Kaisarea

Misa Umat Kristen Mula-mula

Eusebius adalah sejarawan besar pertama zaman Kristen, dan dia sendiri adalah saksi langsung dari banyak peristiwa besar dalam sejarah. Dia dipenjarakan dalam penganiayaan terakhir dan yang paling brutal dari kekaisaran Romawi, penganiayaan kaisar Diokletianus. Kemudian, sebagai uskup Kaisarea di Palestina, ia berperan penting dalam kontroversi Arianisme1; dan dia adalah peserta aktif di Konsili Nicea (tahun 325). Eusebius juga terkadang menjadi penasihat istana Konstantinus, kaisar yang mengesahkan agama Kristen.

BAB 25. Liturgi Addai dan Mari

Misa Umat Kristen Mula-mula

Liturgi Suriah Timur Addai dan Mari adalah teka-teki bagi mereka yang mempelajari sejarah. Tradisi mengaitkan kepengarangannya dengan para pendiri Gereja di Edessa. Addai (Thaddeus) dikatakan sebagai salah satu dari tujuh puluh dua murid asli yang diangkat oleh Yesus. Mari adalah seorang pria yang dipertobatkan oleh Addai dan ditahbiskan olehnya untuk pekerjaan misionaris di sepanjang Sungai Tigris.

BAB 24. St. Firmilianus dari Kaisarea

Misa Umat Kristen Mula-mula

Firmilianus adalah orang yang sejaman dan koresponden dengan St. Siprianus. Sebagai uskup Kaisarea di Kapadokia (Turki modern), ia memegang posisi berpengaruh dalam Gereja. Dia adalah teman dari masa muda Gregorius dari Pontus. Keduanya menjadi murid Origenes. Sebagai uskup, Firmilianus membawa Origenes ke tahtanya untuk tugas mengajar; dan kemudian Firmilianus sendiri mengambil cuti untuk belajar lebih jauh dengan Origenes di Palestina. Firmilianus berperan aktif dalam banyak perselisihan doktrinal dan disipliner yang muncul pada zamannya. Dia menentang Novatianus, imam Romawi yang kaku dan yang mengklaim dirinya sebagai paus. Namun, dia sempat dikucilkan karena mendukung baptisan ulang orang-orang yang telah dibaptis oleh bidat. Diasumsikan bahwa akhirnya dia diperdamaikan kembali. Dia meninggal dalam perjalanan ke sinode para uskup sekitar tahun 268 atau 269. Dalam suratnya yang paling terkenal, kepada Siprianus, dia menyesali aktivitas seorang wanita yang kerasukan setan yang memberanikan diri merayakan Ekaristi di keuskupannya. Anehnya, teks ini telah menerima banyak perhatian dalam beberapa tahun terakhir dari para pendukung tahbisan perempuan.

BAB 23. St. Kornelius dari Roma

Misa Umat Kristen Mula-mula

Kornelius terpilih sebagai paus pada tahun 251, setelah tahta Roma kosong selama lebih dari setahun. Itu adalah masa penganiayaan yang hebat, dan Gereja terbagi sehubungan bagaimana menangani orang-orang Kristen yang telah menyangkal iman di bawah siksaan atau ancaman kematian. Kornelius lebih suka menerima mereka kembali kepada Komuni setelah periode penebusan dosa yang panjang. Banyak orang Kristen menentangnya, dengan bersikeras bahwa orang-orang Kristen yang bersalah atas dosa berat tidak boleh diampuni selama hidup mereka di dunia. Seorang pemimpin intelektual oposisi, seorang imam Roma bernama Novatianus, membujuk sekelompok kecil imam untuk memproklamirkan dia sebagai paus mereka. Kornelius menulis surat kepada para uskup dari tahta utama di seluruh dunia – termasuk Siprianus di Kartago dan Dionysius di Alexandria – untuk mendapatkan dukungan mereka dan memberi tahu mereka tentang taktik Novatianus. Suratnya kepada Fabius dari Antiokhia, tersimpan dalam Church History karya Eusebius, termasuk gambaran mengerikan dari Novatianus yang bersikeras bahwa para pengikutnya bersumpah pada Ekaristi bahwa mereka tidak akan pernah kembali kepada Kornelius.