2. Paulus tentang Gereja Katolik

Perspektif Katolik Tentang Paulus

…jemaat dari Allah yang hidup,
tiang penopang dan dasar kebenaran…
1 Tim 3:15

Di bawah St. Paulus, kita harus segera beralih ke doktrinnya tentang Gereja. Dalam perjalanan ke Damaskus, ketika St. Paulus menyadari bahwa dia telah menganiaya Kristus dengan menganiaya Gereja Kristus, dia memahami bahwa Gereja adalah “Tubuh Kristus” (1 Kor 12:27). Sebagai orang Kristen, kita sudah biasa menyebut Gereja sebagai Tubuh Kristus, tetapi pertimbangkan sejenak betapa anehnya menyebut sekelompok orang sebagai “tubuh” dari seorang tokoh sejarah tertentu. Kita kadang-kadang berbicara tentang tubuh politik (body politic), tetapi kita tidak sering menganggap masyarakat sebagai tubuh yang dimiliki oleh seorang tokoh sejarah. Amerika adalah kumpulan manusia, tetapi bukan tubuh George Washington. Namun, St. Paulus menemukan bahwa Gereja adalah tubuh Yesus historis dari Nazaret. Kristus secara mistik memasukkan ke dalam tubuh-Nya sendiri semua yang menjadi milik-Nya. Akibatnya, Gereja menyandang atribut Kristus.1

XII. Kontra-Argumen Terhadap Dugaan Proofteks Sola Scriptura

100 Argumen Alkitabiah Melawan Sola Scriptura

Sebelum kita melanjutkan di bagian ini, yang membahas dugaan prooftexts1 yang paling umum dirujuk oleh kaum Protestan dalam dukungan mereka terhadap sola scriptura, kekurangan dari prooftexting seperti itu harus dijelaskan secara singkat. Ayat-ayat Alkitab yang hanya mengulangi trustworthiness (sifat dapat dipercaya) dan kebaikan Kitab Suci tidak cukup untuk membuktikan sola scriptura. Ayat-ayat itu selaras dengan pandangan sola scriptura, tetapi mereka tidak menegakkannya (establish; menentukan, menjadi dasar) atau memberikan bukti yang mendukungnya, karena mereka [justru] selaras dengan pandangan Katolik.

17. Alkitab adalah Buku Katolik

Setelah Perjanjian Baru

Banyak kelompok berusaha mengklaim Alkitab untuk diri mereka sendiri, tetapi seperti yang telah kita lihat, Alkitab adalah buku Katolik!

4. Tradisi Dalam Gereja Mula-mula

Firman Tuhan Berinkarnasi

Pada awalnya, para rasul menjalankan misi pengajaran mereka dalam bentuk murni lisan (oral). Petrus berkhotbah tentang Pentakosta. Dia tidak mengeluarkan pamflet. Dengan mengajar secara lisan, para rasul mengikuti teladan Yesus, yang tidak menulis kitab, surat, atau risalah apa pun. Hanya sekali Injil menyebutkan Yesus menulis, dan itu dengan jari-Nya di tanah (Yoh 8:6, 8).

11. Sumber-sumber Perjanjian Lama

Firman Tuhan Sebelum Alkitab

Tradisi adalah sarana penting untuk menyampaikan informasi, terutama dalam kitab-kitab seperti Kejadian, yang membahas periode sebelum Israel menjadi sebuah kerajaan.

5. TRADISI!

Firman Tuhan Sebelum Alkitab

Setiap kali informasi disampaikan dari satu orang ke orang lain, itu adalah contoh tradisi. Kata tradisi berasal dari akar bahasa Latin tradere, yang berarti “menyerahkan” (to hand over) atau (to pass on).

23. Tradisi Apostolik

Sumber Iman

Dalam bab 2, kita melihat peran Tradisi dalam iman Kristiani. Bertentangan dengan pandangan dalam komunitas Protestan, kita tidak dimaksudkan untuk melihat ke “Kitab Suci saja.” Sementara kita harus berhati-hati terhadap tradisi manusia belaka, Alkitab berisi banyak referensi tentang rasa hormat yang harus kita berikan kepada Tradisi apostolik.

22. Kanon Kitab Suci

Sumber Iman

Kanon Kitab Suci telah menjadi pokok kontroversi. Meskipun Yesus dan para rasul dengan jelas mengakui kitab-kitab Perjanjian Lama sebagai Kitab Suci, dan meskipun beberapa rasul dan rekan-rekan mereka menulis kitab-kitab Perjanjian Baru, generasi pertama orang Kristen tidak memberikan kepada kita daftar kitab-kitab mana saja yang dianggap sebagai Kitab Suci dan mana yang tidak.

2. Tentang Para Bapa

Pengantar

Tradisi!

Tradisi penting bagi setiap orang dan setiap kelompok orang. Itu adalah bagian dari identitas kita. Tradisi mewakili pendidikan kita, budaya kita, segala sesuatu yang telah diturunkan kepada kita oleh generasi sebelumnya. Tradisi adalah — secara harfiah — apa yang diwariskan (what is handed on). Istilah ini berasal dari kata Latin tradere, “mewariskan” (to hand on, meneruskan, menurunkan, mewasiatkan). Tidak semua tradisi itu penting. Beberapa bersifat sembrono (frivolous; remeh, dangkal, tidak penting, tidak keruan) atau bahkan berbahaya (lih. Mrk 7:8 dan Kol 2:8 tentang tradisi “manusia” belaka). Tetapi beberapa memang sangat penting.

Pendahuluan

the Fathers Know Best

Selama empat puluh tahun pertama hidup saya, tidak pernah terlintas dalam pikiran saya bahwa saya membutuhkan apa pun selain Alkitab untuk mengetahui apa yang perlu saya percayai untuk menjadi seorang Kristen yang setia. Ketika saya berada di seminari dan mempersiapkan diri untuk menjadi seorang pendeta Protestan, saya mempelajari sejarah Kekristenan, tetapi dengan sebuah kecenderungan tertentu yang mengabaikan pengakuan akan pentingnya sejarah Gereja Katolik. Bagi saya, dan juga sebagian besar rekan seminaris saya, pentingnya sejarah pada dasarnya berakhir dengan penutupan Perjanjian Baru dan diangkat lagi oleh reformasi Protestan abad keenam belas.