4. Tradisi Dalam Gereja Mula-mula

Firman Tuhan Berinkarnasi

Pada awalnya, para rasul menjalankan misi pengajaran mereka dalam bentuk murni lisan (oral). Petrus berkhotbah tentang Pentakosta. Dia tidak mengeluarkan pamflet. Dengan mengajar secara lisan, para rasul mengikuti teladan Yesus, yang tidak menulis kitab, surat, atau risalah apa pun. Hanya sekali Injil menyebutkan Yesus menulis, dan itu dengan jari-Nya di tanah (Yoh 8:6, 8).

3. Yesus Mendirikan Gereja-Nya

Firman Tuhan Berinkarnasi

Saat Dia mengkhotbahkan firman Allah, Yesus juga mendirikan Gereja-Nya. Istilah Yunani untuk gereja, ekklesia, berarti “jemaat” (assembly), dan Yesus mulai mengumpulkan pengikut di sekeliling-Nya. Salah satu cara Dia melakukannya adalah dengan melakukan mukjizat — tanda-tanda dari Allah yang memvalidasi pesan-Nya.

1. Sebuah Dilema

Ecclesial Deism

Beberapa minggu setelah saya lulus dari seminari, beberapa misionaris Mormon datang ke rumah kami. Istri saya mengundang mereka masuk, dan kami mulai bercakap-cakap. Tapi baru saja kita mulai masuk ke pertanyaan-pertanyaan penting, waktu sudah habis. Jadi, kita sepakat untuk bertemu kembali minggu depan. Akhirnya mereka datang tiap minggu sepanjang musim panas. Karena saya baru saja menyelesaikan 4 tahun pelatihan teologi Kitab Suci, Bahasa Yunani dan Ibrani, saya merasa sangat percaya diri kalau saya dapat membujuk para remaja misionaris ini dengan argumen-argumen eksegese dari Kitab Suci yang menunjukkan kalau Mormonisme itu adalah salah dan Kitab Suci, seperti yang kami mengerti, adalah benar.

ABAD II

sejarah Gereja

Awal abad kedua ditandai dengan meninggalnya rasul terakhir Yesus yaitu Yohanes. Dia meninggal karena usia tua di Efesus setelah selesai menjalani pembuangan di pulau Patmos, tempat dia menulis Kitab Wahyu. Dengan meninggalnya Rasul Yohanes, tidak ada lagi saksi hidup yang pernah bergaul bersama Yesus. Akibatnya, mulailah muncul permasalahan yang sebelumnya tidak menonjol karena sebelumnya masih ada Para Rasul sebagai pedoman.

ABAD I

sejarah Gereja

Setelah bangkit dari antara orang mati, Yesus masih beberapa kali menemui para murid-Nya. Sampai pada hari yang ke-40, tibalah waktunya bagi Yesus untuk kembali kepada Bapa di surga. Namun, beberapa saat sebelum naik ke surga, Dia memberikan tiga pesan utama kepada para Rasul. Pesan pertama adalah agar para rasul pergi kepada seluruh bangsa untuk menjadikan mereka sebagai murid dan membaptisnya. Pesan kedua adalah agar mereka mengajarkan segala sesuatu yang telah diperintahkan-Nya. Pesan ketiga adalah bahwa mereka akan menerima kuasa Roh Kudus dan menjadi saksinya di seluruh Yudea, Samaria, dan sampai ke ujung bumi. (Mat 28:19-20)

SEJARAH GEREJA ABAD I – V

Kerygma - Martyria

sumber: channel youtube Kerygma-Martyria


Kaisarea Filipi, sebuah dataran tinggi penuh Bukit berbatu di Utara Danau Galilea. Di sinilah titik awal perjalanan Sejarah Gereja 2000 tahun lalu. Di tempat ini Yesus pernah berkata kepada Santo Petrus; “Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan gereja-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya” (Mat 16:18). Lima kata yang terakhir dipercaya sebagai nubuat Yesus di hadapan Petrus dan rasul-Nya bahwa Gereja yang akan didirikan-Nya itu akan tetap bertahan hingga akhir zaman.

25. Suksesi Apostolik

Gereja dan Paus

Suksesi apostolik adalah garis para uskup yang membentang kembali ke para rasul. Suksesi berperan penting, salah satunya adalah menjaga Tradisi apostolik, seperti yang diungkapkan dalam instruksi St. Paulus kepada Timotius, “Apa yang telah engkau dengar dari padaku di depan banyak saksi, percayakanlah itu kepada orang-orang yang dapat dipercayai, yang juga cakap mengajar orang lain” (2 Tim 2:2). Di sini [Paulus] mengacu pada empat generasi pertama dari suksesi kerasulan—generasinya sendiri, generasi Timotius, generasi yang akan diajar oleh Timotius, dan generasi yang pada gilirannya akan mereka ajar. Tentu saja, Paulus tidak membayangkan suksesi berakhir di sana tetapi terus berlanjut selama dunia akan berlangsung.

24. Gereja Katolik

Gereja dan Paus

Akar Yunani dari istilah katolik berarti “menurut” (kata; κατά) “keseluruhan” (holos; ὅλος), atau lebih bahasa sehari-hari, “universal.” Pada awal 100-an, kita menemukan St. Ignatius dari Antiokhia di Syria menggunakan istilah katolik untuk mengacu pada Gereja. Ini adalah penggunaan istilah pertama yang bertahan dengan pengertian ini, tetapi karena Ignatius memperkenalkannya tanpa penjelasan apa pun, itu pasti telah digunakan lebih awal, pada paruh kedua abad pertama, sebelum tahun 100.

1. Tentang Buku

Pengantar

Ini adalah sebuah buku pegangan yang dirancang untuk membantu Anda belajar tentang peran para Bapa Gereja, dunia di mana mereka tinggal, siapa mereka, dan apa yang mereka ajarkan tentang berbagai pokok. Buku ini dibagi menjadi dua bagian utama. Bagian Satu memberikan latar belakang tentang para Bapa, dan Bagian Dua memberikan kutipan-kutipan dari tulisan-tulisan mereka yang disusun berdasarkan topik.

Pendahuluan

the Fathers Know Best

Selama empat puluh tahun pertama hidup saya, tidak pernah terlintas dalam pikiran saya bahwa saya membutuhkan apa pun selain Alkitab untuk mengetahui apa yang perlu saya percayai untuk menjadi seorang Kristen yang setia. Ketika saya berada di seminari dan mempersiapkan diri untuk menjadi seorang pendeta Protestan, saya mempelajari sejarah Kekristenan, tetapi dengan sebuah kecenderungan tertentu yang mengabaikan pengakuan akan pentingnya sejarah Gereja Katolik. Bagi saya, dan juga sebagian besar rekan seminaris saya, pentingnya sejarah pada dasarnya berakhir dengan penutupan Perjanjian Baru dan diangkat lagi oleh reformasi Protestan abad keenam belas.