57. Apakah Mereka Sadar di Menara Pengawal?

Kelompok-kelompok Non-Katolik
  • Dua majalah apa yang diterbitkan oleh Saksi-Saksi Yehuwa?
  • Mengapa komite penerjemahan Alkitab dirahasiakan, dan mengapa tidak ada tulisan penulis di majalah-majalah Saksi-Saksi Yehuwa?
  • Artikel-artikel apa yang ditemukan dalam majalah ini?
  • “Teknik-teknik” apa yang digunakan publikasi ini untuk menyerang Gereja Katolik?

LAMPIRAN B: TANGGAL EMPAT KERAJAAN DANIEL

Kota Abadi

Pada dasarnya ada dua perspektif yang berbeda sehubungan dengan penanggalan Kitab Daniel: abad ke-6 SM., dan abad ke-2 SM. Menurut tradisi, kitab Daniel adalah sebuah karya kenabian yang disusun berdasarkan namanya tidak lama setelah penawanan Babilonia pada abad ke-6 SM. Dalam Alkitab Kristen, kitab Daniel adalah yang keempat dari “nabi-nabi besar” (major prophets) setelah Yesaya, Yeremia, dan Yehezkiel. Namun, dalam Alkitab Ibrani, kitab Daniel tidak dikumpulkan di antara Neviim (“Para Nabi”) tetapi di antara Ketuvim (“Tulisan”), setelah Ester dan sebelum Ezra. Alasannya adalah karena kitab Daniel tidak mencapai bentuk finalnya sampai setelah bagian dari Neviim (“Para Nabi”) diselesaikan dan “ditutup”.1

7. LIMA PAUS PERTAMA ROMA

Kota Abadi

Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu, jangan dengan paksa, tetapi dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah, dan jangan karena mau mencari keuntungan, tetapi dengan pengabdian diri. Janganlah kamu berbuat seolah-olah kamu mau memerintah atas mereka yang dipercayakan kepadamu, tetapi hendaklah kamu menjadi teladan bagi kawanan domba itu

– St. Petrus Sang Rasul
1 Pet 5:2-31


Lima paus pertama Roma dapat diingat dengan mudah dengan mengingat bahwa Roma adalah PLACE. PLACE adalah alat mnemonik yang akan membantu Anda mengingat nama dan urutan lima paus pertama. Setiap huruf pada kata PLACE sesuai dengan huruf pertama dari setiap nama Paus:

Peter (Petrus)
Linus
Anacletus (Anakletus)
Clement (Klemens)
Everistus

XII. Kontra-Argumen Terhadap Dugaan Proofteks Sola Scriptura

100 Argumen Alkitabiah Melawan Sola Scriptura

Sebelum kita melanjutkan di bagian ini, yang membahas dugaan prooftexts1 yang paling umum dirujuk oleh kaum Protestan dalam dukungan mereka terhadap sola scriptura, kekurangan dari prooftexting seperti itu harus dijelaskan secara singkat. Ayat-ayat Alkitab yang hanya mengulangi trustworthiness (sifat dapat dipercaya) dan kebaikan Kitab Suci tidak cukup untuk membuktikan sola scriptura. Ayat-ayat itu selaras dengan pandangan sola scriptura, tetapi mereka tidak menegakkannya (establish; menentukan, menjadi dasar) atau memberikan bukti yang mendukungnya, karena mereka [justru] selaras dengan pandangan Katolik.

Lampiran II

lampiran

Glosarium (adalah daftar beberapa istilah yang terdapat dalam buku ini ditambah dengan penjelasan dari Kamus Teologi).1

Lampiran I

lampiran

Garis Waktu Alkitab


Para sarjana memperdebatkan kronologi yang tepat dari peristiwa-peristiwa alkitabiah. Tanggal di bawah ini berdasarkan perhitungan saya sendiri. Untuk informasi lebih lanjut, saya merekomendasikan buku Jack Finegan, Handbook of Biblical Chronology, rev. ed.1 dan buku Andrew E. Steinmann, From Abraham to Paul.2

17. Alkitab adalah Buku Katolik

Setelah Perjanjian Baru

Banyak kelompok berusaha mengklaim Alkitab untuk diri mereka sendiri, tetapi seperti yang telah kita lihat, Alkitab adalah buku Katolik!

16. Bagaimana Kita Tahu Kitab-kitab yang Merupakan Kitab Suci?

Setelah Perjanjian Baru

Daftar isi dalam Alkitab tidak diilhami secara ilahi. Para penulis Perjanjian Baru tidak menulis daftar kitab suci dan menyerahkannya kepada kita. Jika mereka menulis daftar itu, maka itu akan menjadi kitab yang alkitabiah, dan tidak akan pernah ada pertanyaan tentang kanon.

Jadi bagaimana — dengan prinsip sola scriptura — seorang Protestan dapat menentukan apa yang termasuk dalam Alkitab?

15. Kanon Kitab Suci

Setelah Perjanjian Baru

Sola scriptura bukanlah satu-satunya posisi kontroversial Luther tentang Alkitab. Yang lain menyangkut buku-buku miliknya.

Di antara ajaran-ajaran Katolik yang ditentang Luther adalah gagasan tentang api penyucian. Meskipun hal ini dapat didukung baik dari Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru, bagian yang sangat jelas ditemukan dalam 2 Makabe di mana Yudas Makabe dan orang-orangnya menemukan mayat sesama tentara Yahudi yang gugur dalam pertempuran. Mereka menemukan bahwa setiap yang gugur mengenakan jimat berhala dan menyimpulkan inilah mengapa mereka dibiarkan binasa. Namun, karena mereka juga mati berperang untuk Tuhan, mereka menyimpulkan bahwa dosa itu dapat ditebus.

6. Jerome dan Deuterokanonika

Setelah Perjanjian Baru

Salah satu dari orang-orang itu adalah St. Jerome (ca. 347–420). Namun, sikapnya ambigu dan mungkin telah berubah seiring waktu. Saat memperlajari menerjemahkan bahasa Ibrani, Jerome berhubungan dengan orang Yahudi non-Kristen yang merupakan keturunan intelektual orang Farisi dan, oleh karena itu, menolak deuterokanonika.