12. Kenalilah Bidat-bidatmu

ad fontes

Bab ini menyajikan deskripsi-deskripsi singkat tentang berbagai bidat dan perpecahan yang aktif selama periode Bapa Gereja.1

11. Kenalilah Tulisan-tulisanmu

ad fontes

Bagian ini menyajikan deskripsi-deskripsi singkat dari tulisan-tulisan tambahan yang dikutip dalam buku ini. Deskripsi-deskropsi ini baik oleh penulis yang tidak dikenal atau tidak memiliki penulis tunggal, begitu juga dengan kredo.

10. Kenalilah Konsili-konsilimu

ad fontes

Bagian ini memberikan deskripsi singkat tentang berbagai konsili dan sinode yang dikutip dalam karya ini.1

Kebanyakan konsili bersifat “regional”. Konsili-konsili ini mengumpulkan para uskup dari wilayah tertentu dan menghasilkan keputusan-keputusan yang mengikat hanya di wilayah itu.

Beberapa konsili bersifat “ekumenis”. Konsili-konsili ini berusaha untuk mengumpulkan sejumlah besar uskup dari jangkauan yang lebih luas dari dunia Kristen. Dengan persetujuan paus, keputusan konsili-konsili ini mengikat bagi seluruh Gereja.

9. Kenali Bapa-bapamu

ad fontes

Seruan “Ad fontes!” (Lat. “[kembali] ke sumber!”) telah digunakan dalam berbagai konteks di zaman Renaisans, Reformasi, dan oleh tokoh-tokoh Katolik seperti Erasmus dari Rotterdam.