4. Ketidakcacatan Tubuh Mistik (Gereja)

Ecclesial Deism

Apa alternatif untuk ecclesial deism? Bagaimana integritas Injil dipertahankan sementara itu dibawa ke seluruh dunia selama ratusan dan sekarang ribuan tahun? Tuhan mengatur dengan penuh rahmat bahwa hal-hal yang pernah Dia ungkapkan demi keselamatan semua orang harus tetap utuh, sepanjang zaman, dan disebarkan ke semua generasi.1 Dia melakukan ini dengan mempercayakannya kepada Gereja, dan dengan mengaugerahkan Gereja karunia atau karisma yang dengannya Gereja akan dilindungi dari kehilangan atau kerusakan bagian apa pun dari perbendaharaan iman. St Irenaeus berbicara tentang karisma ini ketika ia menulis:

30. Otoritas Paus

Gereja dan Paus

Para Bapa Gereja mengakui bahwa para penerus Petrus berbagi otoritas atau keunggulannya yang istimewa. Dalam berbagai cara, para Bapa membuktikan fakta bahwa gereja Roma adalah pusat, gereja yang otoritatif. Mereka mengandalkan Roma dalam meminta nasihat, untuk mediasi dalam perselisihan, dan untuk bimbingan sehubungan dengan masalah-masalah doktrinal. Mereka mencatat, seperti yang dilakukan St. Ignatius dari Antiokhia, bahwa Roma memegang “kepemimpinan” (presidency) di antara gereja-gereja lain, dan bahwa, seperti yang dijelaskan St. Irenaeus dari Lyons, “karena asalnya yang unggul, semua gereja harus setuju” dengan Roma. Para bapa Gereja juga dengan gamblang pada fakta bahwa persekutuan dengan Roma dan uskup Romalah yang menyebabkan seseorang berada dalam persekutuan dengan Gereja Katolik. Ini menunjukkan pengakuan bahwa, seperti yang dikatakan St. Siprianus dari Kartago, Roma adalah “gereja utama, di mana kesatuan keimamatan memiliki sumbernya.”

29. Para Penerus Petrus

Gereja dan Paus

Para Bapa Gereja mengakui Petrus sebagai batu karang yang di atasnya Yesus menyatakan bahwa Dia akan mendirikan Gereja-Nya; ini memberinya keunggulan khusus; dan dia pergi ke Roma, di mana dia menjadi martir. Dalam bab ini kita melihat bahwa para Bapa juga mengakui bahwa Petrus meninggalkan seorang penerus di Roma. Dengan demikian uskup Roma — paus — terus memenuhi peran Petrus dalam generasi Gereja berikutnya.

28. Petrus di Roma

Gereja dan Paus

Dalam bab-bab sebelumnya kita telah melihat bahwa pada awal karir Petrus sebagai rasul, Yesus menjadikannya batu karang yang di atasnya Gereja didirikan dan ini memberinya keunggulan khusus (primat, primacy). Di sini kita akan melihat akhir karir Petrus, saat dia melakukan perjalanan ke Roma.

26. Petrus Sang Batu Karang

Gereja dan Paus

Kata Yesus kepada Petrus “Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan Gereja-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya” (Mat 16:18; You are Peter, and on this rock I will build my Church, and the gates of hell will not prevail against it).

25. Suksesi Apostolik

Gereja dan Paus

Suksesi apostolik adalah garis para uskup yang membentang kembali ke para rasul. Suksesi berperan penting, salah satunya adalah menjaga Tradisi apostolik, seperti yang diungkapkan dalam instruksi St. Paulus kepada Timotius, “Apa yang telah engkau dengar dari padaku di depan banyak saksi, percayakanlah itu kepada orang-orang yang dapat dipercayai, yang juga cakap mengajar orang lain” (2 Tim 2:2). Di sini [Paulus] mengacu pada empat generasi pertama dari suksesi kerasulan—generasinya sendiri, generasi Timotius, generasi yang akan diajar oleh Timotius, dan generasi yang pada gilirannya akan mereka ajar. Tentu saja, Paulus tidak membayangkan suksesi berakhir di sana tetapi terus berlanjut selama dunia akan berlangsung.

23. Tradisi Apostolik

Sumber Iman

Dalam bab 2, kita melihat peran Tradisi dalam iman Kristiani. Bertentangan dengan pandangan dalam komunitas Protestan, kita tidak dimaksudkan untuk melihat ke “Kitab Suci saja.” Sementara kita harus berhati-hati terhadap tradisi manusia belaka, Alkitab berisi banyak referensi tentang rasa hormat yang harus kita berikan kepada Tradisi apostolik.

Pertanyaan #3

rebuttal

John: Apakah ada suksesi apostolik dan apakah itu membuktikan bahwa Roma adalah Gereja yang benar? Sangat mudah untuk menjawabnya. Tidak ada yang namanya suksesi apostolik. Sama sekali tidak bisa dibuktikan. Sebenarnya para rasul adalah sebuah kelompok yang berdiri sendiri. Kita tahu persis siapa rasul-rasul itu karena mereka adalah saksi-saksi kebangkitan Yesus Kristus, bahkan rasul Paulus merasa sedikit bersalah menyebut dirinya rasul. Dia seharusnya mengatakan “sama seperti kepada anak yang lahir pada waktunya… saya semacam anggota yang agak terlambat masuk sebagai tambahan untuk semuanya” (bdk. 1 Kor 15:8), tetapi dia memahami sifat kerasulan itu adalah bahwa dia sendiri juga telah melihat Kristus yang telah bangkit. Dan saya pikir, ketika Anda memiliki akhir pelayanan rasul Paulus jelas Anda memiliki titik akhir kerasulan. Tidak ada dalam Alkitab untuk membenarkan segala jenis perluasan kerasulan di luar itu. Terutama rekayasa yang entah bagaimana kerasulan berakhir di Roma dan menjadi milik seorang Paus. Tidak ada seorang pun yang bisa menjadi rasul yang tidak pernah melihat Kristus yang bangkit. Itu adalah kualifikasi yang diberikan dengan jelas dalam Perjanjian Baru.

6.2. Argumen-argumen Historis menentang Kepausan

Kepausan

Beberapa kritikus mengklaim bahwa para uskup Roma yang sederhana tidak akan terlihat seperti para paus modern yang bergerak melalui kerumunan orang via “mobil paus”. Di satu sisi itu benar, tetapi gereja-gereja rumah mula-mula yang sederhana tidak akan juga terlihat seperti “gereja-gereja megah” Protestan modern. Karena itu tidak menyangkal teologi Evangelikal, perubahan-perubahan dalam adat-kebiasaan kepausan juga tidak menyangkal teologi Katolik. Dalam arti lain, para paus awal didekati oleh kerumunan orang, dan, dalam kasus Petrus, beberapa dari kerumunan orang seperti ini berharap bayangannya akan mengenai mereka sehingga mereka dapat disembuhkan dari sakit mereka (Kis 5:15); jadi ada preseden sejarah untuk sanjungan yang sering diterima paus saat ini.

6. KEPAUSAN (BAGIAN II)

The Case for Catholicism

Sekalipun Petrus memiliki otoritas atas Gereja universal, itu tidak berarti penerusnya mempertahankan otoritasnya yang sama. Dalam bab 7 kita akan memeriksa bukti alkitabiah untuk gagasan umum suksesi apostolik. Untuk saat ini, kita akan memeriksa bukti sejarah untuk klaim khusus bahwa otoritas Petrus diteruskan kepada penerusnya, para uskup Roma.