8. Saat-saat Tergelap Mereka

Membawa Keteraturan dari Kekacauan

Pada paruh pertama abad kesembilan pada masa pemerintahan Charlemagne dan bahkan masa pemerintahan putranya Louis yang Saleh  (Louis the Pious), orang Kristen Barat tampak baik adanya seperti selama dua abad. Di Roma, serangkaian paus yang sebagian besar berumur pendek dan tidak terlalu penting menggantikan satu sama lain, kadang-kadang dibebani oleh pemilihan yang sekarang agak sering diperdebatkan, tetapi mereka tidak harus berurusan dengan pergolakan atau krisis besar. Kerajaan Charlemagne pada akhir hidupnya membentang dari Prancis selatan hingga ke timur sejauh Saxony dan selatan ke Italia. Prestasi budaya dan agamanya sama mengesankannya. Meskipun dia sendiri mungkin tidak bisa menulis, dia mengumpulkan di istananya sekelompok cendekiawan yang begitu cemerlang, yang dipimpin oleh Alcuin yang agung, sehingga itu adalah pusat dari apa yang disebut Renaisans Carolingian (Carolingian Renaissance).

52. Perantaraan Para Kudus

Maria dan Para Kudus

Kaum fundamentalis terkadang menantang praktik Katolik yang meminta para santo-santa dan malaikat untuk berdoa bagi kita. Meskipun praktik ini tidak menonjol (prominent) dalam Kitab Suci, ada tempat-tempat di mana Alkitab mengarahkan kita untuk memohon (invoke) mereka yang ada di surga dan meminta mereka untuk berdoa bersama kita.

50. Maria, Bunda Allah

Maria dan Para Kudus

Secara berkala dalam sejarah, penggambaran Maria sebagai Bunda Allah telah menjadi kontroversi, tetapi gelar itu cukup beralasan.

20. Penciptaan dari Ketiadaan

Penciptaan

Iman Kristen mengimani bahwa Tuhan menciptakan dunia ex nihilo (Lat. “dari ketiadaan”). Ilmu pengetahuan modern mensinyalir Ledakan Besar (Big Bang) sebagai asal mula dunia yang kita temukan di sekitar kita, dan saat itu mungkin atau juga mungkin bukan titik di mana Allah menciptakan segala sesuatu dari ketiadaan. Terang apa pun yang dapat diberikan oleh temuan sains tentang asal usul kosmos, tetap merupakan kebenaran iman bahwa, pada titik tertentu, betapapun jauhnya di masa lalu, Tuhan menciptakan dunia ex nihilo.

16. Tiga Pribadi dari Trinitas

Tuhan

Ketika Gereja merenungkan cara terbaik untuk mengungkapkan doktrin Trinitas, ada beberapa kesalahan yang harus dihindari. Salah satunya dikemukakan pada tahun 200-an oleh seorang imam bernama Sabellius. Dia mengakui bahwa hanya ada satu Tuhan, tetapi dia gagal untuk mengenali bahwa Bapa, Putra, dan Roh Kudus adalah Pribadi-Pribadi yang berbeda. Sebaliknya, ia berpendapat bahwa Tuhan adalah satu Pribadi yang memiliki “tugas/fungsi/jabatan” (offices) atau “cara/wujud” (modes) yang berbeda.

9. Kenali Bapa-bapamu

ad fontes

Seruan “Ad fontes!” (Lat. “[kembali] ke sumber!”) telah digunakan dalam berbagai konteks di zaman Renaisans, Reformasi, dan oleh tokoh-tokoh Katolik seperti Erasmus dari Rotterdam.

6. Yunani dan Romawi

Dunia para Bapa

Kekristenan datang lebih awal ke bagian dunia ini. St Lukas menyebutkan bahwa orang-orang Yahudi dan yang pindah ke Yudaisme dari tempat yang jauh seperti Roma hadir pada hari Pentakosta di Yerusalem (Kis 2:10-11). Agaknya beberapa orang menerima khotbah para rasul dan membawa pulang iman mereka yang baru itu.

7. Maria Sebagai Bunda Allah Dan Keperawanannya Yang Abadi

Mengapa Itu Ada Dalam Tradisi?

Dua Tradisi Katolik tentang keperawanan abadi Maria dan bahwa dia adalah Bunda Allah (Yun. Theotokos = “God-bearer” (yang mengandung / melahirkan Allah)) diperdebatkan dengan hangat oleh banyak orang non-Katolik.