3. Konstantinus : Rasul Ketigabelas

Dari Pinggiran ke Pusat Dunia Romawi

Konstantinus bukanlah seorang paus tetapi kaisar Romawi dari tahun 312 sampai 337. Namun, dengan pengecualian Santo Petrus sendiri, dia lebih penting bagi kepausan dan bagi kekristenan itu sendiri daripada paus mana pun. Beberapa orang memuji dekrit Konsili Vatikan II (1962–1965) tentang hubungan gereja-negara sebagai “akhir era Konstantinus”, yang berarti akhir dari 1700 tahun pola-pola tertentu hubungan gereja-negara yang memiliki asal muasalnya dengan kaisar. Penegasan itu mungkin dibesar-besarkan, tetapi setidaknya menunjukkan bahwa sesuatu yang penting terjadi pada gereja dengan Konstantinus.

44. Apakah Katolikisme itu Pagan?

Anti-Katolikisme
  • Mengapa sebagian orang percaya bahwa Katolik adalah agama pagan, dan buku mana yang mempromosikan ide-ide ini?
  • Bagaimana sebuah wafer Komuni bundar menjadi bukti paganisme?
  • Apa kekeliruan pengaruh pagan, dan bagaimana cara memeranginya?
  • Apakah klaim-klaim bahwa Katolik itu kafir sulit dibantah?

6. MAKAM ST. PETRUS DI ROMA

Kota Abadi

Orang-orang kudus… menurunkan tubuhnya secara diam-diam dan meletakkannya di bawah pohon terebinth dekat Naumachia, di tempat yang disebut Vatikan.

– Penderitaan St. Petrus dan Paulus,
Abad Kelima1


Katakombe-katakombe Roma memberikan kesaksian sejarah tentang iman dan kasih yang mendalam dari orang-orang Kristen Romawi awal.2 Di dalam katakombe-katakombe terdapat lebih dari 30.000 prasasti dalam bahasa Yunani dan bahasa Latin. Prasasti-prasasti ini melestarikan doa dan pujian dari mereka yang ingin melayani Kristus di masa-masa gelap. Spesimen-spesimen grafiti yang saleh ini juga mengungkapkan bagaimana umat Kristiani Romawi menghormati rekan-rekan martir mereka dan berdoa untuk orang-orang yang telah meninggal.

ABAD IV

sejarah Gereja

Abad ke-4 tercatat sebagai periode terpenting dalam perjalanan sejarah Gereja setelah abad pertama. Beberapa kejadian penting di abad ini akan mempengaruhi perjalanan Gereja selanjutnya bahkan hingga saat ini.

9. Kenali Bapa-bapamu

ad fontes

Seruan “Ad fontes!” (Lat. “[kembali] ke sumber!”) telah digunakan dalam berbagai konteks di zaman Renaisans, Reformasi, dan oleh tokoh-tokoh Katolik seperti Erasmus dari Rotterdam.

6. Yunani dan Romawi

Dunia para Bapa

Kekristenan datang lebih awal ke bagian dunia ini. St Lukas menyebutkan bahwa orang-orang Yahudi dan yang pindah ke Yudaisme dari tempat yang jauh seperti Roma hadir pada hari Pentakosta di Yerusalem (Kis 2:10-11). Agaknya beberapa orang menerima khotbah para rasul dan membawa pulang iman mereka yang baru itu.

5. Tanah Suci Kedua

Dunia para Bapa

Di zaman para Bapa, komunitas Kristen begitu aktif di tempat yang sekarang disebut Turki sehingga kadang-kadang disebut “tanah suci kedua.”

BAB 31. St. Sirilus dari Yerusalem

Misa Umat Kristen Mula-mula

Pada saat Sirilus dari Yerusalem menghasilkan ceramah-ceramah pengantar tentang Kekristenan – Procatecheses, Catecheses, dan Mystagogical Catecheses – Gereja telah menikmati lebih dari satu generasi penuh perdamaian di kekaisaran. Konstantinus telah mengeluarkan dekrit toleransinya, Dekrit Milan (Edict of Milan), pada tahun 313. Saat itu, sebagian besar kekaisaran adalah orang Kristen. Ketika Sirilus berdiri di depan kelas katekumennya — sekitar tahun 350 — dia berkhotbah dengan kebebasan dan kejelasan yang tidak kita temukan dalam dokumen-dokumen yang lebih tua.

8. Kaisar Konstantinus menjadikan agama Kristen sebagai agama resmi Kekaisaran Romawi, dengan demikan melembagakan penyimpangan Katolik dari iman alkitabiah yang benar

Gereja Mula-mula

Kaisar di Barat yang lama terbaring sekarat di Inggris. Keinginan terakhirnya adalah untuk melihat putra kesayangannya 1.600 mil jauhnya di Nikomedia dan di bawah pengawasan kaisar Timur, yang takut kalau pemuda itu suatu hari kelak akan menggesernya. Dalam sebuah kisah cerita yang layak menjadi blockbuster Hollywood, pemuda itu melarikan diri dari istana kekaisaran dan melakukan perjalanan dari Asia Kecil ke Inggris Romawi untuk melihat ayahnya tepat sebelum waktu dia meninggal.