Secara berkala dalam sejarah, penggambaran Maria sebagai Bunda Allah telah menjadi kontroversi, tetapi gelar itu cukup beralasan.
God-bearer
10. Kenalilah Konsili-konsilimu
ad fontesBagian ini memberikan deskripsi singkat tentang berbagai konsili dan sinode yang dikutip dalam karya ini.1
Kebanyakan konsili bersifat “regional”. Konsili-konsili ini mengumpulkan para uskup dari wilayah tertentu dan menghasilkan keputusan-keputusan yang mengikat hanya di wilayah itu.
Beberapa konsili bersifat “ekumenis”. Konsili-konsili ini berusaha untuk mengumpulkan sejumlah besar uskup dari jangkauan yang lebih luas dari dunia Kristen. Dengan persetujuan paus, keputusan konsili-konsili ini mengikat bagi seluruh Gereja.
15.1. Bukti-bukti untuk Theotokos
MariaBukti terkuat bagi dogma Maria sebagai Bunda Allah (atau theotokos) adalah bahwa hal itu secara logis mengikuti Kristologi yang ditegaskan oleh Protestan dan Katolik. Katekismus mengatakan bahwa Yesus “sungguh benar Putera Bapa yang abadi, Pribadi kedua Tritunggal Maha kudus. Gereja mengakui bahwa Maria dengan sesungguhnya ‘Bunda Allah’ ” (KGK 495).1 Dengan kata lain, jika Yesus adalah Allah, dan Maria adalah Ibu Yesus, maka Maria adalah Bunda Allah.
15. Santa Perawan Maria, Bunda Allah
The Case for CatholicismDalam sejarah Reformasinya, Reformator Skotlandia John Knox menggambarkan sebuah insiden di mana seorang pendeta kapal galai mengangkat patung kayu Maria yang indah dan meletakkannya di tangan seorang tahanan di kapal. Tahanan, yang beragama Protestan, sudah keberatan memegang patung itu, jadi dia dengan marah melemparkannya ke laut, berkata, “Biarkan bunda kita sekarang menyelamatkan dirinya sendiri: dia cukup ringan; biarkan dia belajar berenang”.1
7. Maria Sebagai Bunda Allah Dan Keperawanannya Yang Abadi
Mengapa Itu Ada Dalam Tradisi?Dua Tradisi Katolik tentang keperawanan abadi Maria dan bahwa dia adalah Bunda Allah (Yun. Theotokos = “God-bearer” (yang mengandung / melahirkan Allah)) diperdebatkan dengan hangat oleh banyak orang non-Katolik.
4. Keyakinan Katolik tentang Perawan Maria yang Terberkati berasal dari sumber-sumber pagan
Gereja Mula-mulaBatu lain yang dilemparkan oleh kerumunan [penganut…red] “Orang Kristen mencuri ajaran-ajaran mereka dari paganisme” adalah tentang Perawan Maria yang Terberkati. Mereka mengklaim bahwa kepercayaan Katolik tentang Maria didasarkan pada mitos-mitos pagan kuno. Serangan-serangan ini biasanya berpusat pada keperawanannya, dikanduung dan dilahirkannya Yesus, dan soal gelar “Bunda Allah” dan “Ratu Surga” berasal dari duni kafir. Bahkan ada klaim aneh oleh ahli mitos D.M. Murdock bahwa “Perawan Maria adalah, seperti Yesus Kristus, sebuah karakter mitos, yang didasarkan atas dewi-dewi yang lebih tua” [dengan penekanan]. [1]