12. Kenalilah Bidat-bidatmu

ad fontes

Bab ini menyajikan deskripsi-deskripsi singkat tentang berbagai bidat dan perpecahan yang aktif selama periode Bapa Gereja.1

BAB 16. Teks-teks Apokrif dan Heretik

Misa Umat Kristen Mula-mula

Kitab-kitab Gereja mula-mula mencakup apa yang disebut Yustinus sebagai “riwayat para rasul” (memoirs of the apostles) : Injil-injil, Kisah Para Rasul, dan surat-surat dari orang-orang yang dipilih Yesus. Ini adalah buku-buku yang dikanonisasi, atau disetujui untuk digunakan dalam liturgi.

7. Gereja Katolik melenyapkan buku-buku tertentu dalam Alkitab (misalnya, Injil gnostik) untuk mengontrol pesan Yesus

Gereja Mula-mula

Sesekali muncul berita-berita tentang penemuan sebuah “teks Kristen kuno” yang bukan merupakan bagian dari Kitab Suci yang konon diberantas oleh Gereja Katolik karena isinya bertentangan dengan ajaran Gereja yang ortodoks. Contoh terbaru adalah apa yang disebut Injil Istri Yesus yang “membuktikan” bahwa Yesus menikah. Awalnya diterima sebagai otentik, kemudian terbukti sebuah pemalsuan modern.[1] Tuduhan bahwa Gereja Katolik mengubah pesan Yesus bukanlah hal baru. Propagandis Romawi Porphyry (234–305) menyatakan bahwa meskipun Yesus mengajar para pengikut-Nya untuk menyembah satu Allah yang benar, setelah kematian-Nya para rasul mengajarkan bahwa Yesus-lah Tuhan itu sendiri. Sebuah kelompok bid’ah mula-mula yang dikenal sebagai Gnostik menghasilkan sejumlah besar literatur, yang kebanyakan fiksi, mengklaim memiliki pengetahuan rahasia tentang apa yang sebenarnya diajarkan Yesus, yang berbeda dengan apa yang diajarkan Gereja. Para kritikus modern Gereja memanfaatkan “Injil-injil gnostik” ini dalam upaya untuk mendiskreditkan ajaran-ajaran dan kedudukan Gereja di dunia.