16. Kepausan Yang Dipulihkan

Renaisans dan Reformasi

[Paus] Martinus V, yang kuat, cakap, dan cerdik secara politis, hidup relatif sederhana meskipun berasal dari salah satu keluarga bangsawan besar di Roma. Meskipun demikian, ia memanfaatkan gengsi dan kekuasaan keluarganya dengan baik, terkadang dengan cara yang kasar, jika itu sesuai dengan tujuannya. Dia bertekad untuk mengembalikan kepausan ke Roma, tempat kedudukan keluarganya, tetapi yang lebih penting lagi, tempat kedudukan Santo Petrus. Bagi banyak orang, keputusan untuk kembali ke sana bukanlah kesimpulan yang sudah pasti. Roma, yang tidak pernah mudah untuk diatur atau dilindungi, telah diabaikan dan dibiarkan melayang selama satu abad. Infrastruktur telah terkikis, gereja-gereja dan bangunan-bangunan publik telah rusak, dan daerah-daerah di sekitarnya telah menjadi rumah bagi para perampok. Selain itu, Negara-negara Kepausan (Papal States), yang menjadi garis pertahanan pertama bagi kota, dikendalikan oleh para penguasa lokal atau, kadang-kadang, orang-orang kaya baru seperti Braccio da Montone, yang mendominasi sebagian besar wilayah tersebut. Roma sendiri dikuasai oleh pasukan Neapolitan (Neapolitan troops), yang mengharuskan Martinus untuk menegosiasikan masuknya dia ke sana dengan Ratu Joanna II.

1. Sebuah Dilema

Ecclesial Deism

Beberapa minggu setelah saya lulus dari seminari, beberapa misionaris Mormon datang ke rumah kami. Istri saya mengundang mereka masuk, dan kami mulai bercakap-cakap. Tapi baru saja kita mulai masuk ke pertanyaan-pertanyaan penting, waktu sudah habis. Jadi, kita sepakat untuk bertemu kembali minggu depan. Akhirnya mereka datang tiap minggu sepanjang musim panas. Karena saya baru saja menyelesaikan 4 tahun pelatihan teologi Kitab Suci, Bahasa Yunani dan Ibrani, saya merasa sangat percaya diri kalau saya dapat membujuk para remaja misionaris ini dengan argumen-argumen eksegese dari Kitab Suci yang menunjukkan kalau Mormonisme itu adalah salah dan Kitab Suci, seperti yang kami mengerti, adalah benar.

BAB 11. St. Yustinus Martir

Misa Umat Kristen Mula-mula

Deskripsi kita yang paling lengkap tentang Misa Gereja awal, seperti yang dirayakan di Barat, berasal dari Yustinus, yang menetapkannya untuk Kaisar Romawi Antoninus Pius sekitar tahun 155. Yustinus menulis dari Roma, tetapi dia adalah orang Samaria sejak lahir, pagan karena dibesarkan, dan seorang filsuf karena panggilan. Perjalanannya ke Gereja dan kota Roma mencakup banyak putaran (loop) dan jalan memutar (detours).

HARI 328

Mike Aquilina

Ukurlah Kewajibanmu Dengan Surga, Bukan Dunia

St. Ambrosius merangkum pendapat-pendapat filsafat klasik tentang kewajiban. Kemudian dia menjelaskan mengapa seorang Kristen memiliki gagasan yang berbeda tentang kewajiban: seorang Kristen mengukur segala sesuatu dengan kekekalan, bukan dengan kehidupan kita di bumi ini yang begitu singkat.


Seorang Guru bagi Bangsa Bukan Yahudi (Gentiles)

Klemens dari Roma

Setelah menjadi murid para Rasul, saya sekarang menjadi guru bagi orang bukan Yahudi. Apa yang telah diwariskan saya sampaikan persis seperti bagaimana layaknya murid-murid Kebenaran. Sesungguhnya, dapatkah seseorang yang telah diajar dengan benar dan telah jatuh cinta dengan Sang Logos, gagal untuk berusaha mempelajari dengan tepat apa yang telah ditunjukkan dengan jelas oleh Sang Logos kepada murid-murid yang kepadanya Logos menampakkan diri secara langsung dan memberikan pewahyuan dalam bahasa yang sederhana? Dia tidak dipahami oleh orang-orang yang tidak percaya, tetapi memberikan penjelasan rinci kepada para murid, dan mereka ini yang diperhitungkan oleh-Nya sebagai dapat dipercaya, mengetahui misteri-misteri Bapa.[1]