III. TEVILAH YAHUDI – BAPTISAN KATOLIK

Rabi yang Disalibkan

Dalam [Kristus] kamu telah disunat, bukan dengan sunat yang dilakukan oleh manusia, tetapi dengan sunat Kristus, yang terdiri dari penanggalan akan tubuh yang berdosa, karena dengan Dia kamu dikuburkan dalam baptisan, dan di dalam Dia kamu turut dibangkitkan juga oleh kepercayaanmu kepada kerja kuasa Allah, yang telah membangkitkan Dia dari orang mati.
– Rasul Paulus (Kol 2:11-12)

Tahukah Anda bahwa Yudaisme memiliki bentuk pembaptisannya sendiri? Mereka menyebutnya tevilah, yang dalam bahasa Ibrani berarti “pencelupan” (immersion) dan kata itu mengacu pada berbagai upacara pembasuhan atau pembersihan yang ditentukan oleh Hukum Musa. Sebuah tevilah biasanya dilakukan di dalam mikvah atau sebuah kolam khusus yang disiapkan untuk upacara / ritus penyucian. Kata Ibrani mikvah mengingatkan pada “kumpulan air” dari kisah penciptaan:

Pembaptisan Yesus

Jesus of Nazareth

Teks-teks ini adalah penggalan terjemahan manual dari buku Joseph Ratzinger berjudul: JESUS of NAZARETH – From the Baptism in the Jordan to the Transfiguration (Chapter 1: The Baptism of Jesus). Saya kerjakan pada 9 Januari 2023, tepat pada Pesta Pembaptisan Tuhan.

Maka datanglah Yesus dari Galilea ke Yordan kepada Yohanes untuk dibaptis olehnya. Tetapi Yohanes mencegah Dia, katanya: “Akulah yang perlu dibaptis oleh-Mu, dan Engkau yang datang kepadaku?” Lalu Yesus menjawab, kata-Nya kepadanya: “Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah.” Dan Yohanespun menuruti-Nya. Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya, lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: “Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan.”
(Mat 3:13-17)


2. Yesus Memberitakan Firman

Firman Tuhan Berinkarnasi

Seiring waktu, baik Yesus maupun Yohanes Pembaptis tumbuh menjadi dewasa. St Lukas memberi tahu kita bahwa Yohanes Pembaptis memulai pelayanannya “Dalam tahun kelima belas dari pemerintahan Kaisar Tiberius,” — yaitu pada tahun 29 M — dan “datanglah Yohanes ke seluruh daerah Yordan dan menyerukan: ‘Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis dan Allah akan mengampuni dosamu’ ” (Luk 3:1–3). Pesannya adalah, “Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat” (Mat 3:2). Dia juga bernubuat bahwa “Ia yang datang kemudian dari padaku lebih berkuasa dari padaku dan aku tidak layak melepaskan kasut-Nya. Ia akan membaptiskan kamu dengan Roh Kudus dan dengan api” (Mat 3:11).

35. ROSARIO

Kebiasaan Orang Katolik

“Sesungguhnya, mulai dari sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia”
(Luk 1:48)

Setiap kali kita berdoa Rosario, kita memenuhi nubuat itu setidaknya lima puluh kali. Kita menyebut Perawan Maria “berbahagia”, menggunakan kata-kata terilham dari Kitab Suci. Kita menyapanya dengan salam malaikat Gabriel: “Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau” (Luk 1:28) [Salam Maria penuh rahmat, Tuhan sertamu]. Kita menyatakan hak istimewanya, menggunakan kata-kata Elizabeth, kerabatnya: “Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu” (Luk 1:42) [Terpujilah engkau di antara wanita dan terpujilah buah tubuhmu, Yesus]. Mengulangi kata-kata ini sangat menyenangkan, karena kaya dengan makna, diperkuat oleh adegan Injil yang menjadi fokus meditasi kita.1