8. Paulus Tentang Imamat

Perspektif Katolik Tentang Paulus

…pelayanan pemberitaan Injil Allah…
Rm 15:161

…hamba-hamba Kristus,
yang kepadanya dipercayakan rahasia Allah…
1 Kor 4:12

V. KOHENIM YAHUDI – IMAM-IMAM KATOLIK

Rabi yang Disalibkan

Mereka itu akan membawa semua saudaramu dari antara segala bangsa sebagai korban untuk TUHAN… Juga dari antara mereka akan Kuambil imam-imam dan orang-orang Lewi, firman TUHAN.
– Yes 66:20-21

Kurban membutuhkan seorang imam. Karena Ekaristi adalah kurban, seperti yang kita amati di bab sebelumnya, kita dengan benar mengharapkan Perjanjian Baru juga memiliki imam-imam. Kata Ibrani untuk “imam” adalah kohen, artinya orang yang mempersembahkan korban. Jika Anda pernah memiliki teman Yahudi dengan nama belakang Kohen, Kohan, Cohn, Kahn, Kohn, Coen, atau Cahn, kemungkinan teman Yahudi Anda memiliki keturunan imam. Kohenim (bentuk jamak dari kohen) adalah para imam Perjanjian Lama. Para imam ini menjalankan pelayanan suci mereka melalui hierarki yang ditetapkan secara ilahi. Dalam masyarakat kita yang demokratis dan egaliter, kita sering menolak gagasan hierarki. Namun, hierarki didasarkan dalam sifat penciptaan:

II. KERAJAAN YAHUDI – GEREJA KATOLIK

Rabi yang Disalibkan

Pertanyaan mendasar sebenarnya adalah tentang hubungan antara Kerajaan Allah dan Kristus.
Di sinilah pemahaman kita tentang Gereja akan bergantung.
– Paus Benediktus XVI1

Seperti yang telah kita lihat, konsep Mesias berasal dari harapan orang Yahudi bahwa Allah akan setia pada perjanjian-Nya dengan Daud, arketipe Mesias. Kritik utama orang Yahudi terhadap status Yesus sebagai Mesias berasal dari kegagalan-Nya yang nyata untuk melembagakan Kerajaan Mesianik di bumi. Sebelum membahas kontroversi ini, pertama-tama mari kita telaah sifat kerajaan Israel dan paradigma Yahudi untuk kerajaan Mesianik dalam pribadi Raja Daud.