7. Paulus Tentang Kurban Ekaristi

Perspektif Katolik Tentang Paulus

…roti yang kita pecah-pecahkan adalah
persekutuan dengan tubuh Kristus…
1 Kor 10:16

Kita memulai buku ini dengan mengemukakan bahwa konsep partisipasi (participation) merupakan inti dari teologi Rasul Paulus. Umat Kristen, menurut St. Paulus, telah mengambil bagian dalam kehidupan, kematian, dan kebangkitan Kristus. Seperti yang ditulis Paulus kepada jemaat Korintus, “Tetapi siapa yang mengikatkan dirinya pada Tuhan, menjadi satu roh dengan Dia” (1 Kor 6:17). Dan lagi, “Sebab jika kita telah menjadi satu dengan apa yang sama dengan kematian-Nya, kita juga akan menjadi satu dengan apa yang sama dengan kebangkitan-Nya” (Rm 6:5).

24. Novena dan Doa-doa Khusus

Mengapa Itu Ada Dalam Tradisi?

Tradisi membuat novena (dari bahasa Latin novem, yang berarti “sembilan”) memiliki sejarah panjang dalam spiritualitas Katolik. Namun, hari ini, beberapa Protestan (dan bahkan, sayangnya, beberapa Katolik yang kurang mendapat katekisasi) menganggap novena sebagai takhayul dalam kategori doa “dengan pengulangan yang sia-sia” yang dikutuk Tuhan dalam Mat 6:7.

HARI 157

Mike Aquilina

Jadilah Orang Kristen Dalam Hiburanmu

Orang-orang kafir, kata Tertulianus, berperilaku satu cara dalam kehidupan nyata dan dengan cara yang sama sekali berbeda ketika mereka pergi berolahraga atau bermain. Itu karena mereka membiarkan perasaan mereka mengendalikan pertimbangan mereka.


HARI 112

Mike Aquilina

Jangan Pernah Putus Asa Dengan Bantuan Tuhan

Ketika orang barbar menjarah Roma pada tahun 410, beberapa orang kafir berpendapat bahwa Tuhan orang Kristen tidak menolong para pengikut-Nya. St. Augustinus berkata bahwa tidak ada yang bisa membawa seorang Kristen ke mana pun tanpa pertolongan Tuhan mengikutinya.


Seorang Guru bagi Bangsa Bukan Yahudi (Gentiles)

Klemens dari Roma

Setelah menjadi murid para Rasul, saya sekarang menjadi guru bagi orang bukan Yahudi. Apa yang telah diwariskan saya sampaikan persis seperti bagaimana layaknya murid-murid Kebenaran. Sesungguhnya, dapatkah seseorang yang telah diajar dengan benar dan telah jatuh cinta dengan Sang Logos, gagal untuk berusaha mempelajari dengan tepat apa yang telah ditunjukkan dengan jelas oleh Sang Logos kepada murid-murid yang kepadanya Logos menampakkan diri secara langsung dan memberikan pewahyuan dalam bahasa yang sederhana? Dia tidak dipahami oleh orang-orang yang tidak percaya, tetapi memberikan penjelasan rinci kepada para murid, dan mereka ini yang diperhitungkan oleh-Nya sebagai dapat dipercaya, mengetahui misteri-misteri Bapa.[1]