6. Jerome dan Deuterokanonika

Setelah Perjanjian Baru

Salah satu dari orang-orang itu adalah St. Jerome (ca. 347–420). Namun, sikapnya ambigu dan mungkin telah berubah seiring waktu. Saat memperlajari menerjemahkan bahasa Ibrani, Jerome berhubungan dengan orang Yahudi non-Kristen yang merupakan keturunan intelektual orang Farisi dan, oleh karena itu, menolak deuterokanonika.