LAMPIRAN B: TANGGAL EMPAT KERAJAAN DANIEL

Kota Abadi

Pada dasarnya ada dua perspektif yang berbeda sehubungan dengan penanggalan Kitab Daniel: abad ke-6 SM., dan abad ke-2 SM. Menurut tradisi, kitab Daniel adalah sebuah karya kenabian yang disusun berdasarkan namanya tidak lama setelah penawanan Babilonia pada abad ke-6 SM. Dalam Alkitab Kristen, kitab Daniel adalah yang keempat dari “nabi-nabi besar” (major prophets) setelah Yesaya, Yeremia, dan Yehezkiel. Namun, dalam Alkitab Ibrani, kitab Daniel tidak dikumpulkan di antara Neviim (“Para Nabi”) tetapi di antara Ketuvim (“Tulisan”), setelah Ester dan sebelum Ezra. Alasannya adalah karena kitab Daniel tidak mencapai bentuk finalnya sampai setelah bagian dari Neviim (“Para Nabi”) diselesaikan dan “ditutup”.1

8. Buku-buku Kitab Suci yang Baru Disusun

Firman Tuhan Sebelum Alkitab

Sepuluh abad menjelang zaman Kristus adalah sebuah periode yang aktif. Saat itulah Perjanjian Lama terbentuk.

Pentateukh diakhiri dengan kematian Musa, dan kisah tentang apa yang terjadi selanjutnya dilanjutkan dalam serangkaian kitab-kitab sejarah. Yang pertama, Yosua, menceritakan tentang penaklukan tanah perjanjian. Kitab Hakim-Hakim kemudian mencatat bagaimana Tuhan berulang kali membebaskan umat-Nya dari penindasan melalui serangkaian pemimpin militer yang dipilih secara ilahi. Rut berfokus pada kehidupan seorang wanita yang merupakan nenek moyang raja Israel yang paling terkenal, Daud.