10. Paulus Tentang Seksualitas Manusia

Perspektif Katolik Tentang Paulus

…Karena inilah kehendak Allah: pengudusanmu,
yaitu supaya kamu menjauhi percabulan…
1 Tes 4:3

Di zaman kita, St. Paulus paling difitnah karena apa yang disebut prinsip moralnya yang kolot. Apa yang disebut lobi-lobi progresif bertentangan dengan prinsip-prinsip moral yang diartikulasikan oleh St. Paulus. Seperti yang diamati di bab sebelumnya, Paulus menentang budaya yang bersenang-senang dalam perceraian tanpa rasa salah. Paulus juga menentang homoseksualitas, teologi feminis, pornografi, seks pranikah, “hidup bersama” (kumpul kebo), aborsi, dan ya, kontrasepsi. Untuk semua penekanan Paulus pada kasih karunia dan kebebasan, dia juga meletakkan jalan sempit yang melaluinya kita mencapai kebebasan sejati.1

47. Keabadian Pernikahan

Sakramen dan Peribadatan

Yesus mengajarkan: “Barangsiapa menceraikan isterinya lalu kawin dengan perempuan lain, ia hidup dalam perzinahan terhadap isterinya itu. Dan jika si isteri menceraikan suaminya dan kawin dengan laki-laki lain, ia berbuat zinah” (Luk 16:18; juga Mrk 10:11-12).

13.8. Logika Api Penyucian

api penyucian

Wahyu 21:27 mengatakan tentang Yerusalem surgawi, “Tidak akan masuk ke dalamnya sesuatu yang najis, atau orang yang melakukan kekejian atau dusta, tetapi hanya mereka yang namanya tertulis di dalam kitab kehidupan Anak Domba itu”. Sementara kata “najis” (unclean) dalam perikop ini mengacu pada kenajisan seremonial (ceremonial uncleanness), ayat ini dan konteks Wahyu secara keseluruhan menunjukkan bahwa di surga tidak ada yang bercampur baur dengan dosa. Penulis Injili Randy Alcorn berkata tentang ayat ini, “Surga akan sepenuhnya bebas dari kejahatan, tanpa ancaman untuk tercemar. . . . Sifat (atau kodrat) baru yang akan menjadi milik kita di Surga—kebenaran Kristus—adalah sifat (kodrat) yang tidak dapat berdosa”.1

HARI 211

Mike Aquilina

Pernikahan itu baik; keperawanan itu lebih baik

Meneladani ajaran St. Paulus, St. Athanasius mngatakan bahwa pernikahan dan keperawanan yang ditahbisakan keduanya memiliki tempat dalam rencana Tuhan. Mereka yang menikah menghasilkan buah bagi Tuhan, dan mereka akan menerima upah yang besar. Namun, keperawanan menghasilkan buah yang lebih besar bahkan upah yang lebih besar pula.


HARI 210

Mike Aquilina

Jagalah kemurnian jiwa agar tubuh tetap murni

Penyerbu barbar telah memperkosa banyak perawan yang ditahbiskan di Roma. Apakah kesucian mereka hancur? Tidak, kata St. Agustinus: kemurnian tubuh bergantung pada kemurnian jiwa, bukan pada kekerasan dunia luar yang tak terduga.


HARI 114

Mike Aquilina

Cintai Kebajikan Demi Kebaikannya Sendiri

Kepala biara Syria Chaeremon, seperti yang diingat oleh St. Yohanes Kasianus, menjelaskan bahwa jauh lebih baik menghindari dosa karena cinta akan keutamaan dari pada takut akan hukuman. Orang yang mencintai kebajikan itu konstan; orang yang takut akan hukuman kembali ke dosa, segera setelah rasa takut itu tersingkirkan.


12. Gereja mulai mengamanatkan selibat klerikal selama Abad Pertengahan agar bisa memiliki properti dari keluarga klerus

Abad Pertengahan

Bruno dari Alsace terkenal karena kesalehannya. Sebagai uskup di Toul (di zaman Prancis modern), dia sangat memperhatikan umatnya. Pelecehan-pelecehan di Gereja, terutama di kalangan klerus, menyakitkannya. Ketika Paus Damasus II, orang Jerman ketiga yang duduk di kursi Petrus, meninggal pada 1048 setelah masa kepausan singkat hanya dalam dua puluh tiga hari, Bruno dari Alsace adalah pilihan yang logis dan saleh sebagai penggantinya.