6. Paulus Tentang Purgatorium & Berdoa Bagi Orang Mati

Perspektif Katolik Tentang Paulus

… ia sendiri akan diselamatkan,
tetapi seperti dari dalam api…
1 Kor 3:15

Penyucian Post-Mortem

Tidak diragukan lagi, bab ini akan membuat terkejut sebagian orang Protestan yang membaca buku ini. Banyak pelajar non-Katolik dari tulisan-tulisan Paulus berasumsi bahwa api penyucian adalah hal terjauh dari pikiran Paulus. Namun, Gereja Katolik menemukan salah satu argumen yang paling persuasif untuk api penyucian dalam surat-surat Paulus. Perbedaan ini disebabkan oleh fakta bahwa kebanyakan orang Protestan telah mengetahui bahwa api penyucian adalah rumah di tengah jalan (halfway house) antara surga dan neraka. Presuposisi ini tidak benar. Api penyucian bukanlah jalan tengah (middle ground) antara surga dan neraka. Sebaliknya, api penyucian adalah sebuah persiapan dan penyucian (purification) untuk surga. Hanya yang diselamatkan yang pergi ke api penyucian.1

14.4. Keberatan “Satu Mediator”

para kudus

Sebagian besar orang Protestan yang mengajukan bukti alkitabiah yang menentang permohonan syafaat orang-orang kudus mengutip 1 Tim 2:5: “Karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus”. Jika Kristus adalah satu-satunya perantara kita, lalu mengapa mencari orang lain untuk menengahi permohonan kita kepada Tuhan? Calvin berpikir satu-satunya alasan adalah karena takut akan Kristus. Dia menulis,

44. Rosario: Sebuah Doa yang Sungguh Alkitabiah

Menggali Ajaran Katolik

Umat Katolik di seluruh dunia akrab dengan rosario, serangkaian lima Bapa Kami, masing-masing diikuti oleh sepuluh Salam Maria dan Kemuliaan (setiap rangkaian dikenal sebagai “dekade / decade“), dihitung pada untaian manik-manik yang dikenal sebagai rosario .