12. Kemartiran & Kematian Paulus

Perspektif Katolik Tentang Paulus

… Aku telah disalibkan dengan Kristus…
Gal 2:19


… [Aku] menggenapkan dalam dagingku
apa yang kurang pada penderitaan Kristus,
untuk tubuh-Nya, yaitu jemaat…
Kol 1:24

Masalah Rasa Sakit

Hampir setiap agama berusaha memahami masalah rasa sakit. Jika Tuhan omnibenificent {maha kasih} dan juga omnipotent {mahakuasa}, lalu mengapa Dia membiarkan kita menderita? Tradisi-tradisi Timur seperti Budhisme menyingkirkan rasa sakit dan penderitaan sebagai hal yang “tidak nyata”. Solusi ini sulit dijelaskan kepada seorang anak penderita kanker. Tradisi agama lain berusaha mengumpulkan “good karma” untuk menentukan masa-masa indah yang akan datang dengan kehidupan reinkarnasi di masa depan. Bagi tradisi-tradisi ini, sumber penderitaan adalah dosa masa lalu, bahkan dosa yang dilakukan di kehidupan sebelumnya. Masih ada agama-agama lain, seperti Islam, yang tampaknya menempatkan asal usul penderitaan dalam “kehendak Allah” yang tak terduga (capricious).

25. Gereja menjual indulgensi serta jabatan-jabatan gerejawi. Penyalahgunaan ini menyebabkan Reformasi Protestan

Renaisans dan Reformasi

Narasi standar tentang Reformasi Protestan mencakup pernyataan bahwa Gereja Katolik yang korup menjual indulgensi dan mempraktikkan simoni (jual beli jabatan gerejawi). Pelanggaran-pelanggaran ini, menurut narasi itu, mendorong Martin Luther dalam semangat yang benar untuk mengumumkan Sembilan Puluh Lima Tesisnya dan meluncurkan reformasi Gereja, yang ditolak oleh paus dan para uskup Katolik, sehingga mengarah pada perpecahan Tatanan Keristenan.