ALKITAB ADALAH BUKU KATOLIK

Jimmy Akin

Teks-teks ini adalah terjemahan manual dari buku Jimmy Akin berjudul:
THE BIBLE IS A CATHOLIC BOOK

Pertanyaan #1

rebuttal

John: Pertanyaannya adalah, apakah Sejarah Gereja mendukung Gereja Katolik Roma? Yah, saya pikir jawaban yang tepat untuk itu adalah Sejarah Gereja Katolik Roma mendukung Gereja Katolik Roma. Jelas mereka memiliki sejarah mereka masing-masing tetapi untuk mengatakan bahwa seluruh sejarah Gereja dengan suara bulat mengikuti Roma adalah tidak benar.

15.5. Bukti Keperawanan Abadi Maria

Maria

Menurut Katekismus, “Pengertian imannya yang lebih dalam tentang keibuan Maria yang perawan, menghantar Gereja kepada pengakuan bahwa Maria dengan sesungguhnya tetap perawan, juga pada waktu kelahiran Putera Allah yang menjadi manusia” (KGK 499).1 Hal ini dapat dilihat dalam tulisan-tulisan orang-orang seperti Origenes, Athanasius, Epiphanius, Jerome, dan Augustinus.2 Augustinus mengklaim bahwa tanggapan Maria yang bingung terhadap pernyataan malaikat bahwa dia akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki menunjukkan bahwa Maria tidak berencana untuk melakukan hubungan seksual dalam pernikahan. Secara khusus, Maria berkata kepada malaikat itu, “Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?” (Luk 1:34; terj. Inggris : How shall this be, since I know not man?). Jika Maria khawatir tentang mengandung seorang anak sebelum menikah dengan Yusuf, dia bisa saja berkata, “How can this be, I know not a man yet”. Luk 23:53 menggunakan konstruksi serupa ketika dikatakan bahwa Yesus ditempatkan di sebuah kuburan, “di mana belum pernah [Yun. oupo] dibaringkan mayat” [where no one had ever yet been laid]. Sebaliknya, Mary menggunakan present tense, yang oleh beberapa penulis dianggap sebagai bukti bahwa Maria mengambil sumpah keperawanan dan bertunangan dengan Yusuf untuk perlindungannya di masyarakat.3

14.2. Persekutuan Para Kudus yang Bersejarah

para kudus

Bukti Yahudi dari sebelum dan sesudah Kristus mendukung praktik memohon syafaat dari tzadikim yang telah meninggal—orang-orang yang saleh atau suci (saints).1

8.6. Bukti Sejarah Kehadiran Nyata

Ekaristi dan Misa

Apakah umat Kristen mula-mula percaya bahwa Ekaristi hanyalah simbol Kristus? Sarjana Protestan Darwell Stone berkata, “Di seluruh tulisan para Bapa, ada kesepakatan yang tidak terputus bahwa roti dan anggur yang dikonsekrasikan adalah tubuh dan darah Kristus, dan bahwa Ekaristi adalah kurban”.1 J. N. D. Kelly juga mengatakan, “Ajaran Ekaristi, yang harus dipahami sejak awal, secara umum tidak diragukan lagi adalah realis, yaitu, roti dan anggur yang dikonsekrasi dipahami, dan diperlakukan serta ditetapkan sebagai, tubuh dan darah Juruselamat”.2 Sebuah survei singkat dari para Bapa dengan mudah mengkonfirmasi kesimpulan ini.

8.1. Kurban Misa

Ekaristi dan Misa

Ekaristi dilembagakan pada Perjamuan Terakhir ” ‘untuk mengabadikan kurban salib sepanjang zaman sampai Ia datang kembali’ (SC 47)”1 (KGK 1323). Menurut Katekismus,

5.2. Batu Karang

Kepausan

Ketika Yesus pertama kali bertemu Petrus, Dia berjanji bahwa Petrus akan “dinamakan Kefas” (Yoh 1:42), sebuah kata bahasa Aram yang berarti “batu karang”. Janji ini digenapi dalam Mat 16:18-19, yang mencatat dalam teks Yunaninya bagaimana Yesus mengubah nama Simon menjadi Petros (Petrus), yang berarti batu karang. Yesus berkata, “Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan Gereja-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya. Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga”.1