45. Uskup, Imam, dan Diakon

Sakramen dan Peribadatan

Sakramen tahbisan suci diberikan dalam tiga tingkatan klerus: uskup, imam, dan diakon.

Para uskup (episcopoi) dapat mengurus beberapa jemaat—semua yang ada di kota atau wilayah tertentu—dan mengangkat, menahbiskan, dan mendisiplinkan para imam dan diakon. Mereka kadang-kadang disebut “penginjil / pemberita Injil” dalam Perjanjian Baru. Contoh uskup abad pertama termasuk Timotius dan Titus (1 Tim 5:19-22; 2 Tim 4:5; Tit 1:5).

Imam (presbuteroi) juga dikenal sebagai para “penatua” (presbiters atau elders). Sebenarnya, istilah bahasa Inggris “priest” hanyalah penyingkatan (contraction) dari kata Yunani presbuteros. Mereka memiliki tanggung jawab untuk mengajar, mengatur, dan menyajikan (provide; menyediakan, memberikan…red) sakramen-sakramen dalam jemaat-jemaat tertentu (1 Tim 5:17; Yak 5:14-15).

Diakon (diakonoi) membantu para uskup dan bertanggung jawab untuk mengajar dan melaksanakan tugas-tugas Gereja tertentu, seperti pembagian makanan (Kis 6:1-6).

5.5. Menentang Bukti Alkitab

Kepausan

Bahkan para kritikus kepausan mengakui bahwa perikop-perikop ini tampaknya mengajarkan doktrin itu. D. A. Carson mengatakan bahwa ketika teks Petrine dalam Yoh 21 dan Mat 16 digabungkan, “argumen [untuk primat Petrine] memperoleh suatu kemungkinan yang masuk akal”.1 Tentu saja, para sarjana ini menemukan sesuatu yang lain dalam Kitab Suci yang, menurut pendapat mereka, meniadakan konsep kepausan, jadi teks-teks itulah yang sekarang harus kita periksa.