3. Paulus tentang Pembenaran, Iman & Perbuatan

Perspektif Katolik Tentang Paulus

…Iman yang bekerja oleh kasih…
Gal 5:6

Paulus dan Martin Luther

Martin Luther meluncurkan Reformasi dengan prinsip materialnya “pembenaran oleh iman saja” (justification by faith alone). Anehnya, doktrin Luther tentang pembenaran oleh iman saja tidak secara eksplisit memenuhi prinsip formalnya bahwa “Hanya Kitab Suci” (Scripture alone) adalah satu-satunya sumber doktrin Kristen. Kesulitan Luther terletak pada kenyataan bahwa kata-kata “dibenarkan oleh iman saja” tidak muncul di halaman-halaman Kitab Suci. Tampaknya doktrin Luther tentang “hanya iman” bertentangan dengan kriteria “hanya Kitab Suci”.

Ucapan Terima Kasih

Rabi yang Disalibkan

נביא מקרבך מאחיך
כמני יקים לך יהוה
אלהיך אליו תשמעון

– Seorang nabi dari tengah-tengahmu, dari antara saudara-saudaramu, sama seperti aku,
akan dibangkitkan bagimu oleh TUHAN, Allahmu; dialah yang harus kamu dengarkan.
(Ul 18:15)

12.2. Bukti dari Yesus

eternal security

Para pembela ketekunan orang-orang kudus (perseverance of the saints) dan OSAS mengutip ajaran Yesus bahwa kehendak Bapa-Nya adalah bahwa “setiap orang, yang melihat Anak dan yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman” (Yoh 6:40). Karena Yesus harus menyelesaikan kehendak Bapa, ini berarti siapa pun yang percaya kepada Kristus akan dibangkitkan pada akhir zaman. Yesus juga berkata bahwa semua yang diberikan Bapa kepada-Nya akan datang kepada-Nya (Yoh 6:44), dan Yesus tidak akan membuang orang-orang ini (Yoh 6:37). Akhirnya, Yesus berjanji bahwa “Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku, dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku” (Yoh 10:27-28).1

11.4. Pembenaran dalam Efesus

pembenaran

Salah satu ayat paling umum yang dikutip untuk membela pembenaran oleh iman saja adalah Ef 2:8-9: “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri”. Ron Rhodes berkata, “Posisi Katolik Roma tampaknya menganggap bahwa manusia benar-benar melakukan hal-hal yang membuat mereka dapat diterima oleh Tuhan, tetapi gagasan seperti itu bertentangan dengan seluruh isi Kitab Suci. Kasih karunia Tuhan— perkenanan Tuhan yang tanpa syarat — adalah satu-satunya kesempatan kita bagi keselamatan (Ef 2:8-9)”.1

11.3. Pembenaran dalam Galatia

pembenaran

Dalam Suratnya kepada Jemaat Galatia, Paulus marah karena pendengarnya meninggalkan Injil yang dia beritakan (Gal 1:6). Setelah mempertahankan mandat apostoliknya, Paulus menjelaskan Injil palsu yang diterima oleh beberapa “orang Galatia yang bodoh” (3:1). Tampaknya sementara komunitas mulai dalam Roh, mereka “sekarang mengakhirinya di dalam daging” (Gal 3:3), dengan kembali ke praktik ritual Yahudi atau “melakukan hukum Taurat” (Gal 3:2, 5). Paulus menegur jemaat Galatia atas keputusan ini, dengan mengatakan:

11.2. Pembenaran dalam Roma

pembenaran

Paulus memulai argumennya dalam Roma dengan mengatakan bahwa dia tidak malu akan Injil, “Sebab di dalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman, seperti ada tertulis: ‘Orang benar akan hidup oleh iman’ ” (Rm 1:17). Setelah Luther sampai pada kesimpulan bahwa teks ini mengajarkan pembenaran oleh iman saja, dia berkata, “Saya merasa bahwa saya sepenuhnya dilahirkan kembali dan telah memasuki surga itu sendiri melalui gerbang yang terbuka”.1 Namun, masalah dengan interpretasi ini adalah bahwa Luther dan sebagian besar Protestan pada intinya memahami “iman” (faith) sinonim dengan “percaya / kepercayaan” (belief).

11.1. Perspektif Baru tentang Paulus

pembenaran

Pada tahun 1977 E. P. Sanders menerbitkan sebuah buku berjudul Paul and Palestinian Judaism,1 yang membantu meluncurkan “perspektif baru”. Buku itu menunjukkan bagaimana para sarjana sejak Reformasi telah salah memahami Yudaisme abad pertama dan pandangan Paulus tentang pembenaran. Pendukung NPP seperti Sanders, N. T. Wright, dan James Dunn (yang terakhir di antara mereka menciptakan istilah “New Perspective on Paul” (Perspektif Baru tentang Paulus)) menunjukkan berapa banyak orang Protestan yang membaca kembali perdebatan abad keenam belas antara para Reformator dan Gereja Katolik kembali ke dalam argumen-argumen Paulus.