3.4. Bukti Kristen (50 — 100 M)

Kanon Perjanjian Lama

Contoh paling jelas dari perbedaan pemikiran di antara orang-orang Yahudi abad pertama tentang kanon adalah bahwa orang Saduki hanya menganggap Pentateukh sebagai yang berwibawa. Misalnya, orang Saduki menyangkal adanya kebangkitan di masa depan (Mrk 12:18; Kis 23:8) meskipun para nabi secara eksplisit berbicara tentang kebangkitan orang mati (Dan 12:2).1 Lee Martin McDonald berkata tentang orang Saduki, “Mengingat apa yang kita baca tentang mereka dalam Perjanjian Baru dan para bapa Gereja awal, ini membawa kita untuk menyimpulkan bahwa Kitab Suci mereka berbeda dari yang diadopsi oleh orang Farisi atau Eseni”.2

3.3. Bukti Yahudi (200 SM — 150 M)

Kanon Perjanjian Lama

Komposisi kitab-kitab deuterokanonika berakhir sekitar awal abad pertama sebelum Masehi. Salah satu contoh pengesahan eksternal dari periode waktu ini adalah Gulungan Laut Mati, yang merupakan sebuah kumpulan hampir seribu tulisan yang disusun antara tahun 400 SM. dan 100 M.

3.1. Argumen dari Komposisi Internal

Kanon Perjanjian Lama

Salah satu elemen komposisi internal yang mendukung inspirasi kitab-kitab deuterokanonika adalah tidak adanya diskusi (mufakat) apa pun tentang sebuah kanon Ibrani yang tertutup (yang selesai…red). Kanon Alkitab Ibrani saat ini dibagi menjadi tiga struktur: “Taurat” (the Law; yang mencakup lima buku pertama dari Alkitab yang disebut Pentateuch), “para nabi” (the prophets), dan “tulisan-tulisan” (the writings), atau dalam bahasa Ibrani, ketuvim. Apakah para penulis kitab-kitab deuterokanonika percaya bahwa kanon Ibrani telah ditutup dan oleh karena itu karya-karya mereka bukanlah kontribusi yang diilhami untuk Alkitab?