13.6. Bukti Sejarah

api penyucian

Tidak jarang orang Protestan mengklaim bahwa api penyucian “diciptakan” pada akhir Abad Pertengahan. Misalnya, teolog Anglikan Gerald Bray menyebut api penyucian sebagai “ciptaan abad pertengahan yang membawa rasa keteraturan dan tujuan baru ke gagasan yang sebelumnya samar tentang apa yang disimpan oleh kehidupan setelah kematian”.1 Beberapa kritikus bahkan mengklaim bahwa api penyucian diciptakan untuk memperkaya paus melalui sumbangan-sumbangan yang dipersembahkan untuk Misa-Misa yang dimohonkan atas nama orang-orang yang sudah meninggal.2 Tetapi menempatkan api penyucian di akhir sejarah Kristen mengabaikan referensi-referensi yang jelas tentang doktrin yang dapat ditemukan berabad-abad sebelumnya.

13.3. Api Penyucian dan Yudaisme Kuno

api penyucian

Katekismus mengatakan doktrin api penyucian “juga berdasarkan praktik doa untuk orang yang sudah meninggal tentangnya Kitab Suci sudah mengatakan: ‘Karena itu [Yudas Makabe] mengadakan kurban penyilihan untuk orang-orang mati, supaya mereka dibebaskan dari dosa-dosanya’ ” (KGK 1032). Ini adalah referensi ke 2 Mak 12:39-45, yang menjelaskan bagaimana Yudas Makabe menemukan jimat-jimat yang didedikasikan untuk berhala pagan di bawah jenazah rekan-rekannya yang gugur. Yudas dan rekan-rekan prajuritnya “[Merekapun] lalu mohon dan minta, semoga dosa yang telah dilakukan itu dihapus semuanya” (12:42). Yudas kemudian mengumpulkan dua ribu drachmas (dirham) perak untuk dikirim sebagai korban penghapus dosa ke Bait Suci di Yerusalem. Ayat 45 mengatakan, “Dari sebab itu maka disuruhnyalah mengadakan korban penebus salah untuk semua orang yang sudah mati itu, supaya mereka dilepaskan dari dosa mereka”. Menurut Paus Benediktus XVI: