3. KELAHIRAN KRISTUS DI BAWAH PEMERINTAHAN CAESAR

Kota Abadi

Jika Dia telah memilih kota Roma yang agung, perubahan di dunia akan dianggap berasal dari pengaruh para warganya. Jika Dia adalah putra Kaisar, kebaikan-Nya akan akan dianggap berasal dari kuasa Kaisar. Tetapi agar kita dapat mengakui karya Allah dalam transformasi seluruh bumi, Dia memilih seorang ibu yang miskin dan tempat kelahiran yang lebih miskin lagi.

– Konsili Efesus, 431 M1


Pada tahun 49 SM. Julius Caesar naik takhta sebagai Diktator Kekaisaran Romawi. Dua tahun kemudian Caesar menunjuk kembali Yohanes Hirkanus II (John Hyrcanus II) sebagai Imam Besar tituler dan menunjuk Antipater dari Idumea sebagai Prokurator Romawi pertama (yaitu Raja) Yudea. Ironi besarnya adalah bahwa Yohanes Hirkanus yang Pertama telah memaksa orang Idumea untuk pindah ke Yudaisme dan sekarang seorang Idumea telah menjadi Raja Yudea atas Yohanes Hirkanus yang Kedua.

3. PENAMPAKAN MARIA KEPADA CAESAR

Ulang Tahun Tuhan

Pemerintahan Romawi dari Caesar Augustus adalah era kedamaian, kemakmuran, dan kebahagiaan. Augustus melakukan sensus kekaisaran selama era damai ini, saat dia menutup kuil Janus untuk ketiga kalinya, pada tahun keempat puluh masa pemerintahannya. Pangeran Damai akan lahir dalam tanda kurung sejarah perdamaian ini.

2. GENAP WAKTUNYA

Ulang Tahun Tuhan

Rasul Paulus pernah menulis, “Tetapi setelah genap waktunya, maka Allah mengutus Anak-Nya, yang lahir dari seorang perempuan dan takluk kepada hukum Taurat. Ia diutus untuk menebus mereka, yang takluk kepada hukum Taurat, supaya kita diterima menjadi anak” (Gal 4:4-5). Bagi Paulus dan umat Kristen mula-mula, Kristus lahir dalam ”kegenapan waktu”. Dengan kata lain, Tuhan memilih zaman khusus ini untuk mewujudkan penebusan-Nya melalui Kristus.

6. Gereja Katolik penyebab jatuhnya Kekaisaran Romawi

Gereja Mula-mula

Ketika ayahnya, Jenderal Orestes, mengangkat kaisar Romulus yang berusia 16 tahun pada tahun 475 M, ia mengambil kendali atas Kekaisaran Romawi dengan sangat berbeda dari yang didirikan oleh Oktavianus (Augustus) pada 27 SM. Roma pada abad kelima adalah negara yang rentan terpecah belah oleh intrik politik dan dikendalikan oleh sebuah pasukan yang keanggotaan intinya terdiri dari para pejuang etnis Jerman. Para komandan prajurit Jerman ini menuntut peningkatan pengakuan dan otoritas dari pemerintah Romawi atas jasa-jasa mereka. Pada tahun 476, Odoacer, seorang komandan pembantu Romawi, menuntut kekuasaan sebagian besar Italia namun ditolak oleh Jenderal Orestes.