5.4. Sang Gembala

Kepausan

Injil Matius menggambarkan janji bahwa Petrus akan menjadi fondasi Gereja dan menerima otoritas Kristus untuk mengawasinya. Epilog Injil Yohanes (21:1-19) mengungkapkan pemenuhan janji itu melalui penugasan Yesus kepada Petrus untuk menjadi gembala kawanan-Nya. Adegan dimulai dengan Yesus menampakkan diri kepada para murid yang sedang memancing dan gagal menangkap apa pun. Yesus, yang tidak dikenal oleh para murid, memanggil mereka dan mendorong mereka untuk menebarkan jala mereka sekali lagi. Mereka menangkap ikan dalam jumlah besar (153 tepatnya), di mana mereka mengenali Yesus, yang mendorong Petrus untuk melompat ke laut dan segera bersatu kembali dengan gurunya. Kemudian, setelah sarapan, Yohanes menggambarkan Petrus dan Yesus terlibat dalam sebuah percakapan di mana Yesus menyuruh Petrus “memberi makan domba-domba-Ku” (feed my lambs), “gembalakanlah domba-domba-Ku” (tend my sheep), dan “memberi makan domba-domba-Ku” (feed my sheep) (ay. 15-17). Oleh karena itu, Petrus ditugaskan untuk memberikan perawatan rohani (spiritual care; “memberi makan domba-domba-Ku”) dan kepemimpinan (tend my sheep; “menggembalakan domba-domba-Ku”) kepada Gereja Kristus.

Orang-orang Protestan sering mengatakan bahwa perikop ini hanya menggambarkan Petrus yang dipulihkan kepada perannya sebagai rasul yang setia bukannya Petrus yang diberi otoritas atas rasul-rasul lainnya.1 Umat Katolik setuju bahwa tiga pertanyaan Yesus seputar perapian dalam adegan ini memberi Petrus kesempatan untuk menebus tiga kali penyangkalannya terhadap Kristus yang dia lakukan di dekat perapian selama pengadilan Tuhan (Mrk 14:66-72; Luk 22:54-62; Yoh 18:15-18; bdk. Mat 26:69-75). Di mana kami dan para sarjana lain tidak setuju adalah bahwa ini bukan satu-satunya tujuan percakapan Petrus dan Yesus. Dalam monografnya tentang peran Petrus dalam Injil Yohanes, Bradford Blaine Jr. mengatakan,

Meskipun tiga pernyataan cinta memungkinkan dia untuk mengurangi beberapa cacat dari tiga penyangkalan, itu berfungsi terutama sebagai jaminan untuk tiga tanggung jawab pastoral yang dia terima: merawat domba, menggembalakan domba, dan memberi makan domba. Saya setuju dengan [cendekiawan alkitab Herman Ridderbos] bahwa, “Yesus tidak terlalu berusaha untuk menarik kembali Petrus tiga kali lipat dari penyangkalannya, dan bahkan tidak mempermalukannya lagi di hadapan murid-murid lainnya; melainkan apa yang menanti Petrus di masa depan yang mendorong Yesus untuk memperkuat ikatan-Nya dengan dia yang belum pernah terjadi sebelumnya.”2

Yesus tidak memberikan perintah serupa kepada murid-murid lainnya, atau seperti yang diamati oleh sarjana Protestan Joachim Jeremias, “Only in John 21:15-17, which describes Peter’s appointment as a shepherd by the Risen Lord, does the whole church appear to have been in view as the sphere of activity”.3 David A. deSilva juga mencatat bahwa “Petrus adalah orang yang ditugaskan untuk menggembalakan domba dan memberi mereka makan; Murid Terkasih [yang disajikan teks sebagai penulis Injil Yohanes] tidak diberi tugas atau tanggung jawab khusus apa pun untuk gereja dalam adegan itu atau lainnya”.4


1  Ron Rhodes, Reasoning from the Scriptures with Catholics (Eugene, OR: Harvest House, 2000), 116.

2  “Although the three professions of love do allow him to mitigate some of the damage of the three denials, they function primarily as warrants for the three pastoral responsibilities he receives: feeing lambs, tending sheep, and feeding sheep. I concur with [the biblical scholar Herman Ridderbos] that, ‘Jesus has sought not so much Peter’s triple retraction of his denial, and even less to embarrass him again before the other disciples; it is rather what awaits Peter in the future that prompts Jesus to reinforce his ties with him as never before’ ”, Bradford Blaine Jr., Peter in the Gospel of John: The Making of an Authentic Disciple (Atlanta: Society of Biblical Literature, 2007), 170.

3  Joachim Jeremias, in Kittel, Theological Dictionary of the New Testament, 498. Dikutip dalam Steve Ray, Upon This Rock: St. Peter and the Primacy of Rome in Scripture and the Early Church (San Francisco: Ignatius Press, 1999), 49.

4  “Peter is the one commissioned to tend the sheep and feed them; the Beloved Disciple [whom the text presents as the author of John’s Gospel] is not given any specific commission or responsibility for the church in that scene or any other”, David A. deSilva, An Introduction to the New Testament: Contexts, Methods & Ministry Formation (Downers Grove: InterVarsity Press, 2004), 432.


Baca juga : Gembalakanlah domba-domba-Ku, BAB I. Gereja dan Kepausan, BAGIAN VII – KEPAUSAN, Suksesi Apostolik, Keutamaan Kepausan.

Leave a comment